FYPMedia.id – Gejala stres banyak dialami oleh setiap orang dan sangat melekat pada kehidupan seseorang. Orang – orang yang mengalami stres biasanya banyak yang melampiaskan dengan berbagai cara. Namun, ada juga orang yang mengalami stres tetapi malah menambah nafsu makan dan cenderung ingin makan terus menerus. Menurut Susan Albers, seorang psikolog dari Cleveland Clinic, stres dan peningkatan nafsu makan memang memiliki keterkaitan satu sama lain. Stres pada beberapa orang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan atau mengabaikan rasa lapar. Namun, pada sebagian lagi malah makin menambah nafsu makan.
Ketika stres melanda, hormon kortisol atau hormon yang memproduksi rasa stres meningkat. Peningkatan pada hormon ini membuat seseorang menginginkan untuk makan makanan manis, asin dan berlemak. Hal tersebut disebabkan oleh cara berpikir otak yang membutuhkan bahan bakar untuk melawan segala ancaman yang dapat membuat stres. Tidak hanya mempengaruhi nafsu makan, riset juga menemukan adanya pengaruh stres pada metabolisme tubuh. Stres dapat memicu perlambatan metabolisme tubuh sehingga tubuh membakar kalori lebih sedikit. Perlambatan tersebut dapat memicu peningkatan berat badan.
Dikutip dari Food NDTV dilansir detik pada Jumat (27/10), dalam kasus stres kronis, kelenjar adrenal melepaskan kortisol yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah untuk memenuhi kebutuhan energi otak yang meningkat. Kortisol juga dapat menghambat proses pencernaan, reproduksi, dan pertumbuhan sehingga dapat mengalihkan fokus pada otak. Namun, stres kronis ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang kerap kali mengarah pada konsumsi makanan rendah nutrisi, padat kalori, dan makanan olahan. Keinginan terhadap makanan manis juga meningkat.
Selain itu, terdapat juga sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Bio Psychiatry, dimana pada jurnal tersebut menemukan bahwa pada wanita yang mengalami stres dapat membakar 100 kalori lebih sedikit dibandingkan wanita lain. Penelitian tersebut juga mengamati bahwa mengonsumsi makanan berlemak dalam waktu 24 jam saat mengalami stres juga dapat memperlambat proses metabolisme tubuh. Perilaku ini juga dapat menyebabkan berat badan pada wanita bertambah 4,9 kilogram dalam kurun waktu setahun.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Seperti, mengunyah makanan secara menyeluruh, makan dengan perlahan, serta memperhatikan setiap kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi. Selain itu, dapat menerapkan pola makan yang teratur dan melakukan olahraga yang teratur juga. Pola hidup yang teratur ini juga dapat membantu untuk melawan rasa stres.
(riz/riy)