FYPMedia.ID – Sidang konfirmasi calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, pada 14 Januari 2025, menjadi sorotan publik setelah Hegseth gagal menjawab beberapa pertanyaan mengenai ASEAN dengan benar.
Momen ini memunculkan berbagai kecaman, bahkan dari pihak-pihak yang memiliki pengaruh di Senat AS. Berikut adalah momen mengguncang yang patut diperhatikan terkait sidang ini.
Ketidaktahuan Hegseth tentang Negara-Negara ASEAN
Pada saat sidang, Senator Tammy Duckworth dari Partai Demokrat mengajukan pertanyaan sederhana: “Bisakah Anda menyebutkan satu negara di ASEAN?”
Namun, Hegseth tampak kebingungan dan tidak mampu memberikan jawaban yang tepat. Ia menyebutkan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Australia, yang ternyata bukan bagian dari ASEAN.
Duckworth pun segera menyela dan berkata, “Tak satu pun dari ketiga negara itu tergabung dalam ASEAN,” seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis 16 Januari 2025.
Duckworth menegaskan, “Saya sarankan Anda mengerjakan sedikit pekerjaan rumah sebelum mempersiapkan diri untuk jenis negosiasi ini.”
Baca juga: Parah! Kebakaran Los Angeles Diperkirakan Alami Kerugian Rp2.430 Triliun
Pertanyaan Mengenai Perjanjian dengan Negara-Negara ASEAN
Duckworth kemudian melanjutkan pertanyaan dengan menanyakan jenis perjanjian yang dimiliki AS dengan negara-negara ASEAN.
Hegseth mengaku tidak mengetahui dengan rinci perjanjian tersebut, sebuah kelalaian yang sangat mencolok mengingat peran penting ASEAN bagi keamanan dan hubungan internasional AS.
Komentar Mengenai Relevansi ASEAN dalam Keamanan Regional
ASEAN memegang peranan strategis dalam politik global, terutama dalam isu-isu keamanan dan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik yang sangat penting bagi AS.
Negara-negara anggota ASEAN, seperti Filipina dan Thailand, memiliki hubungan pertahanan erat dengan AS.
Kealpaan Hegseth dalam mengetahui hal ini memunculkan pertanyaan besar tentang kesiapan dirinya dalam memimpin negosiasi internasional yang berhubungan dengan kawasan ini.
Penilaian Media dan Kritik dari Politikus Lain
Media internasional pun tidak melewatkan momen tersebut dan memberikan sorotan tajam terhadap ketidaktahuan Hegseth.
“Hegseth tidak dapat menyebutkan satu pun negara yang menjadi bagian dari ASEAN dan dia tidak mengetahui satu pun perjanjian keamanan internasional AS,” kritik mantan anggota DPR dari Partai Demokrat, Debbie Mucarsel-Powell.
Baca juga: Nasib TikTok di AS: Ancaman Pemblokiran hingga Rumor Penjualan
Dampak Gagalnya Konfirmasi terhadap Hegseth
Ketidakmampuan Hegseth untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar ini menimbulkan keraguan mengenai kelayakannya untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS.
Di sisi lain, ketidaktahuan ini memperjelas bahwa setiap calon pejabat tinggi yang akan menangani kebijakan luar negeri harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hubungan internasional dan geografi politik kawasan-kawasan yang relevan, seperti ASEAN.
Mengapa ASEAN Sangat Penting bagi AS
ASEAN adalah blok yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Keanggotaan ASEAN juga akan segera bertambah dengan Timor Leste yang bergabung.
Di luar China, negara-negara ASEAN memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas kawasan.
AS memiliki berbagai kemitraan dengan negara-negara ASEAN, termasuk perjanjian pertahanan dengan Filipina dan Thailand serta hubungan keamanan utama dengan Singapura.
Selain itu, ASEAN adalah inti dari berbagai inisiatif perdagangan dan keamanan internasional.
Dalam perjanjian seperti RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional), yang mencakup 10 negara ASEAN bersama dengan negara-negara seperti China dan Jepang, wilayah ini berkontribusi pada lebih dari 30 persen produk domestik bruto (PDB) global.
(Oda/Evly)