Masuk Sekolah Jam 6 Pagi dan Libur Sabtu? Ini 5 Fakta Aturan Baru Dedi Mulyadi

Masuk Sekolah Jam 6 Pagi dan Libur Sabtu? Ini 5 Fakta Aturan Baru Dedi Mulyadi

Masuk Sekolah Jam 6 Pagi dan Libur Sabtu? Ini 5 Fakta Aturan Baru Dedi Mulyadi

FYPMedia.ID Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian publik setelah mengumumkan rencana kebijakan baru terkait jam masuk sekolah di wilayahnya. Mulai dari masuk sekolah jam 6 pagi, libur di hari Sabtu, hingga penerapan jam malam untuk pelajar, kebijakan ini menuai beragam respons dari masyarakat, termasuk dari pemerintah daerah seperti Depok.

Berikut rangkuman 5 fakta penting terkait rencana kebijakan Dedi Mulyadi yang wajib diketahui orang tua, pelajar, dan pendidik di Jawa Barat:

1. Siswa Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, dari Senin Sampai Jumat

Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Kamis 29 Mei 2025, Dedi menyampaikan bahwa ia ingin menerapkan sistem sekolah di Jawa Barat yang dimulai jam 06.00 WIB dan hanya berlangsung dari hari Senin hingga Jumat.

Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin dan efisiensi waktu bagi para pelajar.

“Enggak apa-apa jam belajarnya jam 6 pagi, tapi hari Sabtu libur. Setuju enggak?” ucap Dedi dalam video tersebut.

2. Sistem Ini Sudah Pernah Diuji Saat Dedi Jadi Bupati Purwakarta

Kebijakan masuk pagi dan libur Sabtu bukan hal baru bagi Dedi Mulyadi. Ia mengklaim pernah menerapkan sistem ini saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Kala itu, siswa di wilayah tersebut masuk pukul 06.00 WIB dan pulang lebih awal, dengan libur di hari Sabtu untuk memberi waktu berkumpul bersama keluarga. Dedi menyebut kebijakan ini efektif dalam meningkatkan kualitas hidup siswa dan keluarganya.

“Kalau jam masuk diseragamkan, anak bisa lebih fokus dan punya waktu istirahat di akhir pekan,” jelasnya.

Baca Juga: https://fypmedia.id/https-fypmedia-id-2/

3. Diterapkan Seragam untuk SMP dan SMA

Saat ini, terdapat perbedaan jam belajar antara SMP dan SMA di Jawa Barat. SMP masih banyak yang masuk sekolah hingga hari Sabtu, sedangkan SMA sudah menerapkan sistem 5 hari belajar.

Dedi Mulyadi ingin semua jenjang, dari SMP hingga SMA, diseragamkan menjadi lima hari sekolah, yaitu Senin hingga Jumat. Ia juga mengajak bupati dan wali kota di seluruh Jawa Barat untuk ikut menerapkan kebijakan ini secara menyeluruh.

“Saya mengajak kepada Bupati dan Wali Kota untuk menyeragamkan sistem ini. Hari belajar cukup sampai Jumat,” kata Dedi.

4. Dedi Juga Berlakukan Jam Malam Bagi Pelajar

Tak hanya soal jam masuk pagi, Dedi Mulyadi juga mengeluarkan kebijakan jam malam pelajar di Jawa Barat. Dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 51/PA.03/Disdik, pelajar dilarang berada di luar rumah pada pukul 21.00–04.00 WIB.

Pengecualian diberlakukan bagi pelajar yang mengikuti kegiatan resmi dari sekolah, kegiatan keagamaan, atau didampingi orang tua/wali.

Kebijakan ini menjadi bagian dari program “Generasi Panca Waluya Jabar Istimewa”, yang menurut Dedi bertujuan membentuk generasi sehat, cerdas, religius, produktif, dan berkarakter.

5. Pemkot Depok Masih Pertimbangkan Aturan Ini

Pemerintah Kota Depok termasuk salah satu daerah yang merespons rencana kebijakan ini. Saat ini, Depok masih menerapkan jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB.

Menurut Wali Kota Depok, Supian Suri, Pemkot sedang melakukan kajian lebih lanjut sebelum memutuskan untuk mengadopsi aturan dari Gubernur Jawa Barat.

“Kita akan lihat dulu kesiapan sekolah, gedung, dan ruangan belajar. Kita akan ikhtiarkan secara bertahap,” ujar Supian.

Ia menambahkan bahwa kebijakan libur di hari Sabtu akan dipertimbangkan jika jam belajar dari Senin sampai Jumat bisa dimaksimalkan.

Baca Juga: https://fypmedia.id/https-fypmedia-id-2/

Kesimpulan: Efektif atau Malah Kontraproduktif?

Meski menuai pro dan kontra, kebijakan ini sejatinya bukan hal baru bagi Dedi Mulyadi. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, ia sudah lebih dulu menerapkan sistem sekolah mulai pukul 06.00 WIB dan hanya sampai Jumat. Ia menilai pendekatan ini bisa menumbuhkan etos kerja, kedisiplinan, serta memberi ruang bagi anak-anak untuk punya quality time bersama keluarga saat akhir pekan.

Namun, berbagai pihak menilai perlu adanya kajian mendalam. Beberapa kekhawatiran yang mencuat antara lain soal kesiapan siswa dan guru untuk beraktivitas lebih pagi, potensi kelelahan, hingga dampak terhadap kesehatan mental pelajar. Terlebih lagi, waktu subuh di beberapa daerah kerap masih gelap hingga pukul 05.30 WIB, sehingga keselamatan pelajar saat berangkat sekolah pun menjadi perhatian penting.

Dengan segala dinamika yang muncul, masyarakat kini menanti bagaimana Pemprov Jabar akan menyikapi respons publik, serta sejauh mana daerah-daerah di bawahnya siap mengikuti kebijakan ini. Mampukah kebijakan ini menjadi solusi pendidikan atau justru menambah beban baru bagi siswa dan tenaga pendidik?

Rencana kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB dan libur di hari Sabtu ini memang memiliki tujuan positif: membentuk disiplin dan memberi waktu istirahat bagi pelajar. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan efektivitasnya, terutama jika diterapkan secara seragam tanpa menyesuaikan kondisi infrastruktur dan geografis daerah.

Kebijakan ini juga perlu mempertimbangkan faktor keamanan, waktu tidur anak, transportasi, hingga kesiapan mental pelajar untuk memulai hari lebih awal.

Bagaimana menurutmu? Siap enggak kalau sekolah mulai jam 6 pagi?