Royole Technologies Bangkrut: Pelopor Ponsel Lipat Dunia Gagal Hadapi Persaingan dan Masalah Keuangan

Royole Technologies
Sumber Foto: Tempoco

FYPMedia.id – Royole Technologies, perusahaan pelopor teknologi ponsel lipat, resmi dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Menengah Rakyat Shenzhen, China. 

Perusahaan yang sempat memimpin pasar dengan meluncurkan ponsel lipat pertama di dunia, Royole FlexPai, pada 2018 ini tidak mampu melunasi utangnya dan menghadapi likuidasi aset.

Kisah Sukses yang Berakhir Tragis

Didirikan pada 2012 oleh Bill Liu, Royole Technologies menggemparkan dunia dengan inovasi layar fleksibelnya. 

Produk unggulan mereka, Royole FlexPai, hadir dengan layar AMOLED 7,8 inci resolusi 1440p dan teknologi lipat yang menjadi cikal bakal tren smartphone lipat modern. 

FlexPai menjadi smartphone lipat pertama yang diproduksi secara massal, tetapi sayangnya, produk ini gagal bersaing dengan nama besar seperti Samsung, Huawei, dan Oppo.

Pada masa kejayaannya, Royole juga dikenal melalui kemitraannya dengan Louis Vuitton pada 2019 untuk meluncurkan tas tangan dengan layar fleksibel. 

Bahkan, perusahaan ini menempati peringkat ke-12 dalam daftar China New Economy Unicorn 200 pada 2020, dengan valuasi mencapai USD 6 miliar. 

Namun, berbagai pencapaian ini tidak mampu menyelamatkan Royole dari masalah finansial yang menggerogoti perusahaan.

Baca juga: Huru-Hara Nasib iPhone 2024: Apple Investasi Rp 1,59 Triliun untuk Cegah Blokir iPhone 16

Alasan Kebangkrutan

Keputusan bangkrut ditetapkan pada 18 November 2024, setelah pengadilan menemukan bahwa aset Royole tidak cukup untuk menutupi utang. 

Dalam laporannya, pengadilan juga menyebutkan bahwa Royole tidak bisa membayar kewajiban tepat waktu sejak 2021. 

Beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kehancuran Royole antara lain:

  1. Persaingan Ketat Pasar: Kehadiran Samsung dengan seri Galaxy Z dan Huawei Mate X yang lebih matang menggeser popularitas FlexPai.

  2. Kegagalan Komersial: FlexPai dianggap memiliki desain yang kurang praktis dibanding ponsel lipat generasi berikutnya.

  3. Masalah Keuangan: Pada 2021, Royole menarik aplikasi pencatatan sahamnya di Pasar STAR, menandakan tekanan keuangan yang semakin besar.

Pasar Ponsel Lipat Global

Sementara Royole gulung tikar, pasar ponsel lipat global justru mengalami pertumbuhan pesat. Laporan TechInsights menunjukkan bahwa pada kuartal II-2024, pasar ponsel lipat tumbuh 85% secara tahunan (YoY). Berikut adalah lima besar vendor smartphone lipat pada periode tersebut:

  1. Huawei: Menguasai pasar dengan pertumbuhan penjualan 229% dibanding tahun sebelumnya.

  2. Samsung: Pertumbuhan hanya 5%, tetapi tetap kuat di pasar Amerika Utara.

  3. Vivo: Menorehkan pertumbuhan 83%.

  4. Honor: Melonjak dengan pertumbuhan fantastis sebesar 423%.

  5. Motorola: Mencatat pertumbuhan sebesar 32%.

Baca juga: Bea Cukai Sita 102 Unit iPhone 16 dan Barang Ilegal Senilai Miliaran Rupiah, Seluruhnya Akan Dimusnahkan

Huawei menjadi pemain dominan, memanfaatkan teknologi canggih dan strategi harga kompetitif untuk memperluas pangsa pasar di luar Cina.

Kisah Royole Technologies adalah pengingat penting bahwa menjadi pelopor inovasi saja tidak cukup untuk bertahan di industri teknologi. 

Strategi pemasaran, kualitas produk, dan manajemen keuangan yang solid adalah kunci keberhasilan jangka panjang.

Meskipun Royole telah tiada, warisannya tetap hidup sebagai perusahaan yang membuka jalan bagi industri ponsel lipat. 

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, inovasi mereka akan selalu dikenang sebagai awal dari revolusi perangkat fleksibel.