Ramai – Ramai Warganet Thailand Boikot Korsel, Ada Apa?

Ramai – Ramai Warganet Thailand Boikot Korsel, Ada Apa?
Ilustrasi : Reuters

FYPMedia.id – Warganet negara Thailand saat ini tengah ramai mengkritik imigrasi Korea dengan tagar dalam bahasa Thailand #BanTraveltoSouthKorea dan #Koreanimmigrationoffice. Tagar tersebut masuk ke dalam 10 besar trending mingguan di situs media sosial X. Tagar tersebut naik lantaran terdapat salah satu turis asal Thailand yang hendak berkunjung ke negeri ginseng tersebut. Ia mengklaim sudah berkunjung ke Korea Selatan sebanyak empat kali. Namun, pada kunjungannya kali ini, ia ditolak masuk. Bahkan, ia mengaku sudah memiliki tiket pulang pergi dan memesan program tur beserta hotelnya. Postingan tersebut diunggah pada Selasa (24/10), sejak postingan tersebut naik, banyak turis asal negeri gajah putih itu membagikan pengalaman serupa.

Seperti dilansir dari VN Express dikutip dari CNNIndonesia pada Jumat (10/11), seorang wanita juga mengunggah tulisan serupa yang menerangkan bahwa petugas imigrasi Korea Selatan meminta dirinya untuk menyebutkan nama – nama stasiun kereta api di negara tersebut. Namun, ia hanya bisa menyebutkan beberapa nama saja. Sehingga, petugas menyimpulkan bahwa ia tidak mengerti bahasa Korea dan tidak mengizinkannya untuk masuk ke negara Korea Selatan. Seorang wanita lainnya juga menceritakan pengalamannya bagaimana ia ditolak oleh imigrasi Korea Selatan lantaran nama belakangnya berbeda dengan anggota keluarga temannya yang bepergian bersama. Beberapa warganet juga mengakui pernah ditanya tentang nama hotel tempat mereka menginap dan jumlah pohon di depan akomodasi yang mereka pesan. Wanita lain yang berprofesi sebagai profesor juga ditolak masuk oleh imigrasi Korea Selatan. Padahal,  ia telah bepergian ke lebih dari 20 negara.

Melalui laporannya, The Nation melaporkan, warganet Korea Selatan yang tergabung dalam diskusi daring via X ini juga mengungkapkan bahwa warga Thailand juga merupakan kelompok terbesar pekerja yang tidak berdokumen di negara mereka. Mereka juga menuduh warga Thailand terlibat dalam penjualan dan penggunaan narkoba. Namun, belum ada jumlah spesifik yang masuk mengenai jumlah turis asal Thailand yang ditolak masuk ke negara Korea Selatan. Menanggapi respon tersebut, warganet Thailand juga membalas mengenai legalitas bisnis ‘milik Korea’ yang berdiri di negara mereka, seperti klub malam, restoran, dan tempat potong rambut.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin dan Organisasi Pariwisata Korea berjanji untuk menyelidiki masalah ini. Secara terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan, Chang Hojin merespon dengan mengatakan bahwa Korea Selatan tidak memiliki kebijakan untuk menolak turis asal Thailand. Hojin menyesalkan perbuatan petugas imigrasi Korea Selatan yang melakukan penolakan kepada turis asal Thailand.

(riz/riy)

Leave a Reply