Arab Saudi Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Sejarah dan Kontroversi HAM

arab saudi
sumber Foto: Instagram/@fifa

FYPMedia.idPiala dunia 2030 akan diselenggarakan di Maroko, Portugal, dan Spanyol dengan tiga pertandingan satu kali yang diadakan di tiga negara Amerika Serikat. Kemudian, tuan rumah piala dunia 2030 resmi diberikan kepada Arab Saudi.

FIFA, Federasi Sepak Bola Dunia resmi mengonfirmasi keputusan tersebut dalam kongres umum luar biasa pada Rabu (11/12/2024). Keputusan itu diumumkan oleh presiden FIFA, Giani Infantino setelah kongres virtual.

Piala dunia 2030 dan 2034 masing-masing memiliki satu bidding, keduanya dikonfirmasi secara aklamasi oleh tepuk tangan lebih dari 200 federasi anggota FIFA.

“Kami menghadirkan sepak bola ke lebih banyak negara dan jumlah tim tidak mengurangi kualitas. Itu sebenarnya meningkatkan peluang” ujar Infantino terkait piala dunia 2030, dilansir dari ESPN.

“Suara kongres keras dan jelas,” lanjut Infantino, yang telah meminta para penjabat dan sejumlah layar untuk bertepuk tangan setinggi kepala menunjukkan dukungan mereka.

Satu-satunya negara yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah piala dunia 2034 adalah Arab Saudi.

“Ini adalah momen bersejarah bagi Arab Saudi dan mimpi yang menjadi kenyataan bagi 32 juta rakyat kami yang mencintai permainan ini,” kata pangeran Abdulaziz bin Turki Bun Faisal Al Saud, presiden Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi.

“Kerajaan ini sedang dalam perjalanan transformasi yang luar biasa di bawah visi 2030 dan hari ini adalah langkah maju besar lainnya yang mencerminkan dan merayakan kemajuan kami sambil menatap masa depan yang cerah.”

Baca juga: Timnas Indonesia Naik ke Posisi Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026

Federasi anggota ke-211 juga diberikan satu opsi terkait pemungutan suara untuk kompetisi 2030 di mana Uruguay, Paraguay, dan Argentina yang sebelumnya telah mengajukan tawaran rumah bersama masing-masing akan menjadi tuan rumah satu pertandingan untuk memulai turnamen dalam rangka memperingati 100 tahun kompetisi ini.

Dilansir dari Inewsid, Infantino menyampaikan dalam kongres umum setelah kongres virtual, bahwa cara yang lebih baik untuk merayakan ulang tahun ke-100 di tahun 2030 adalah bisa menyelenggarakan piala dan Nia di enam negara, tiga benua.

“Apa cara yang lebih baik untuk merayakan ulang tahun ke-100 pada tahun 2030 selain menyelenggarakan piala dunia di enam negara, di tiga benua dengan 48 tim dan 104 pertandingan epik. Dunia akan terdiam dan akan merayakan 100 tahun piala dunia,” ujar Infantino.

Selain itu, Infantino menyampaikan ucapan terima kepada semua penawar yang telah mengajukan berkas dan kepada enam presiden konfederasi beserta tim mereka.

“Selamat kepada semua penawar karena telah mengajukan berkas yang hebat, tetapi saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada enam presiden konfederasi dan tim mereka,” lanjut Infantino.

FIFA mengatakan, pada piala dunia tahun 2023, piala dunia 2034 akan diadakan di kawasan Asia atau Oseania. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan dukungannya terhadap bidding Arab Saudi.

Indonesia dan Australia pun telah melakukan pembicaraan terkait tawaran bersama, tetapi mengundurkan diri.

FIFA mengumumkan bahwa kedua tawaran tersebut tidak akan ditentang pada tahun 2030 sehingga tidak ada ruang untuk keraguan.

“Sepak bola hidup dihati kami, sehingga menjadi tuan rumah piala dunia FIFA adalah kehormatan tertinggi dan kami telah bekerja untuk ini sejak lama,” kata Arab Saudi presiden Federasi Sepak Bola Arab Yasser Al Misehal.

“Kami menyambut tanggung jawab dan kesempatan untuk membantu mengembangkan permainan ini secara global bagi semua orang dan memberikan kontribusi positif di panggung dunia,” tambah Yasser.

Baca juga: Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Optimisme Shin Tae-yong di Laga Krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026

Peresmian Arab Saudi sebagai tuan rumah piala dunia 2034 tidak terlepas dari kontroversial. 

Banyak organisasi hak asasi manusia mengkritik Arab Saudi yang terpilih sebagai tuan rumah piala dunia 2034. FIFA dituduh melakukan sportswashing untuk meningkatkan kerajaan yang dikenal dengan catatan hak asasi manusia.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Amnesty Internasional, menyatakan keputusan FIFA akan menempatkan banyak risiko tanpa adanya perlindungan hak asasi manusia yang memadai.

Menanggapi adanya kritik tersebut, presiden FIFA Infantino menyampaikan bahwa mereka sepenuhnya percaya pada tuan rumah piala dunia 2034.

“Kami menyadari kritik dan kekhawatiran dan saya sepenuhnya percaya bahwa tuan rumah kami akan menangani semua poin secara terbuka,” tutur Infantino.

Infantino juga menambah, FIFA berharap untuk melihat perubahan sosial dan dampak positif terhadap hak asasi manusia sebagai tanggung jawab tuan rumah piala dunia.

Arab Saudi menjadi negara kedua di Timur Tengah yang menjadi tuan rumah piala dunia setelah Qatar yang menjadi tuan rumah pada piala dunia 2022.