FYPMedia.id – Penyakit jantung rematik (PJR) merupakan ancaman tersembunyi yang perlu diwaspadai, terutama di negara berkembang.
Setiap tahunnya, penyakit ini menyebabkan kematian yang cukup tinggi, dan seringkali berawal dari infeksi tenggorokan yang tidak segera diobati.
Berikut adalah lima fakta penting yang perlu Anda ketahui tentang penyakit jantung rematik, termasuk gejala, penanganan, dan makanan yang harus dihindari bagi penderita penyakit ini.
1. Apa Itu Penyakit Jantung Rematik?
Penyakit jantung rematik adalah komplikasi dari demam rematik akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes, penyebab radang tenggorokan.
Jika infeksi ini tidak diobati dengan baik, dalam waktu sekitar tiga minggu bisa memicu demam rematik akut yang merusak katup jantung.
Katup jantung yang rusak, terutama katup mitral, dapat mengganggu aliran darah, yang berpotensi menyebabkan gagal jantung atau bahkan kematian. Prevalensi PJR di negara berkembang seperti Indonesia mencapai sekitar 444 kasus per 100 ribu penduduk, jauh lebih tinggi dibandingkan negara maju yang hanya mencatatkan sekitar 3,4 kasus per 100 ribu penduduk.
Baca juga: Obat Diabetes: 6 Hal Penting tentang Obat Ozempic yang Juga Jadi Tren Penurunan Berat Badan
2. Gejala Penyakit Jantung Rematik
Gejala PJR biasanya muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal. Pada awalnya, penyakit ini dapat diawali dengan gejala demam rematik akut yang meliputi:
- Demam tinggi
- Nyeri sendi yang berpindah-pindah
- Gerakan tubuh yang tidak terkendali
- Benjolan kecil yang tidak nyeri di sekitar persendian
Namun, setelah beberapa tahun, gejala penyakit jantung rematik bisa mulai terasa, antara lain:
- Nyeri dada
- Sesak napas, terutama saat berbaring atau beraktivitas
- Pembengkakan pada perut, tangan, atau kaki
- Kelelahan berlebihan
- Irama jantung yang tidak teratur atau cepat
Jika tidak diobati, PJR bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti karditis (peradangan pada jantung), yang semakin memperburuk kesehatan jantung.
3. Penanganan Penyakit Jantung Rematik
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit jantung rematik secara permanen, penanganan medis dapat membantu meredakan gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Beberapa metode pengobatan yang sering dilakukan antara lain:
- Obat-obatan, seperti obat pengencer darah, obat untuk mengatur detak jantung, dan antibiotik yang diberikan setiap 3–4 minggu sekali selama 10 tahun atau lebih.
- Operasi pada katup jantung yang rusak pada tahap lanjut, untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak.
Selain itu, penting untuk memeriksakan diri segera setelah mengalami gejala radang tenggorokan dan mengkonsumsi antibiotik secara tuntas untuk mencegah perkembangan penyakit ini.
4. Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Penyakit Jantung Rematik
Diet juga memainkan peran penting dalam mendukung pengobatan penyakit jantung rematik. Berikut beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita penyakit jantung:
Baca juga: Petai: 7 Manfaat Menakjubkan untuk Kesehatan, Termasuk Turunkan Gula Darah
- Makanan tinggi lemak dan kolesterol: Makanan seperti pizza, burger, dan makanan gorengan dapat memperburuk kondisi jantung dengan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
- Daging olahan: Sosis, kornet, dan daging asap mengandung banyak garam dan pengawet yang bisa menaikkan tekanan darah dan memperburuk kesehatan jantung.
- Makanan tinggi gula: Makanan seperti kue manis dan permen bisa meningkatkan berat badan yang berlebihan, faktor risiko utama penyakit jantung.
- Camilan asin: Keripik kentang dan makanan asin lainnya mengandung banyak garam yang dapat meningkatkan tekanan darah, yang membebani jantung.
Menghindari makanan-makanan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung rematik.
5. Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini
Pencegahan adalah kunci utama dalam menghindari penyakit jantung rematik. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penanganan segera terhadap infeksi tenggorokan sangat penting untuk mencegah berkembangnya penyakit ini.
Mengonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter juga bisa mengurangi risiko komplikasi serius, termasuk penyakit jantung rematik.
Sebagai kesimpulan, penyakit jantung rematik adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan mengenali gejala sejak dini dan menghindari faktor risiko seperti makanan yang tidak sehat, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung rematik.
Jika merasakan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting bagi penderita penyakit jantung rematik.
Kesadaran keluarga untuk memperhatikan pola makan, memotivasi pengobatan teratur, dan memastikan pasien menjalani gaya hidup sehat dapat membantu memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Jangan ragu untuk mencari informasi dari komunitas kesehatan atau bergabung dengan kelompok pendukung yang dapat memberikan edukasi dan semangat dalam menghadapi penyakit ini.