Tragedi Mahasiswi UTM: Een Jumianti Tewas Dibunuh Kekasihnya, Pelaku Dijerat Hukuman Mati

Mahasiswi UTM

FYPMedia.ID – Een Jumianti (20), mahasiswi semester 5 Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM), ditemukan tewas secara tragis di sebuah gudang kosong di Dusun Sumurwarak, Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Pelaku pembunuhan, MMA (21), yang juga kekasih korban, kini ditahan polisi dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan polisi, Een awalnya diajak pelaku ke seorang tukang pijat untuk menggugurkan kandungannya. Namun, upaya itu gagal. Dalam perjalanan pulang, keduanya terlibat cekcok. Een mengancam akan melaporkan pelaku ke polisi terkait kehamilannya.

Pelaku, yang mengaku panik, membacok Een dengan golok yang telah dipersiapkannya. Tak berhenti di situ, MMA menyeret tubuh Een ke gudang kosong, membeli bensin, dan membakar jenazah korban untuk menghilangkan jejak. Jenazah Een ditemukan hangus terbakar oleh warga sekitar pada Minggu (1/12/2024).

Baca juga: Realisasi Investasi Asing di Indonesia Capai Rp654,4 triliun

Harapan Keluarga dan Kampus

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga Een. Orang tua korban, yang selama ini bekerja keras demi pendidikan anaknya, merasa harapan untuk melihat Een meraih gelar sarjana sirna.

“Kami hanya ingin keadilan. Tersangka harus dihukum seberat-beratnya,” ujar Sudarto, Kepala Desa Purworejo, mewakili keluarga korban.

Pihak UTM juga mendesak agar pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. “Pelaku telah merencanakan pembunuhan ini dengan matang. Kami mendesak penyidik agar mengenakan pasal yang lebih berat,” tegas Ibnu Fajar, perwakilan KKBH UTM.

Selain itu, pihak kampus berjanji akan memberikan pendampingan hukum bagi keluarga korban hingga kasus ini selesai.

Penyebaran Foto Korban Jadi Sorotan

Di tengah duka keluarga, tersebarnya foto-foto korban dalam kondisi hangus di media sosial menambah keprihatinan. UTM meminta patroli siber dilakukan untuk menghapus konten yang tidak menghormati privasi korban.

Baca juga: Penjual Es Teh yang Diolok “Goblok” oleh Gus Miftah, Kini Dapat Rezeki Berlimpah 

“Kami mendesak agar semua gambar yang tidak pantas segera dihapus demi menghormati korban dan keluarganya,” tambah Ibnu.

Kecaman Publik dan Tuntutan Keadilan

Kasus ini menuai kecaman luas dari masyarakat. Netizen menyerukan hukuman maksimal untuk pelaku, mengingat kebrutalan tindakannya. Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk melengkapi berkas perkara, yang dapat menjadi dasar peningkatan pasal hukum yang dikenakan.

Sementara itu, jenazah Een telah dimakamkan di Desa Pati pada Senin malam (2/12/2024). Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru dengan diiringi sepasang kembar mayang sebagai simbol Een yang belum menikah.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan perempuan, serta mendorong aparat penegak hukum untuk bersikap tegas dalam menangani kekerasan terhadap perempuan.