FYPMedia.id – Meksiko siap mencatat sejarah baru dalam industri pariwisata dengan rencana memberlakukan pajak sebesar USD 42 (sekitar Rp665 ribu) per penumpang kapal pesiar.
Kebijakan ini ditargetkan mulai berlaku 1 Januari 2025 dan akan berdampak pada jutaan wisatawan yang mengunjungi negara tersebut setiap tahunnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mengatasi overtourism dan mendukung kebutuhan anggaran nasional, terutama untuk sektor militer.
Dua pertiga dari pajak ini akan dialokasikan untuk mendanai pasukan militer Meksiko, sementara sisanya akan digunakan untuk mengatasi tekanan pariwisata yang berlebihan di kawasan-kawasan populer seperti Cozumel.
Dampak Besar bagi Industri Pariwisata
Menurut laporan dari Florida and Caribbean Cruise Association (FCCA), Meksiko menjadi tuan rumah bagi lebih dari 10 juta penumpang kapal pesiar setiap tahunnya, dengan perkiraan 3.300 kapal pesiar yang akan berlabuh pada 2025.
Baca juga: Maldives Kejutkan Wisatawan: Biaya Liburan Makin Mahal, Pajak Naik Hingga 400%!”
Namun, kebijakan pajak baru ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri.
“Perubahan ini berarti wisata kapal pesiar di Meksiko akan tiba-tiba menjadi 213 persen lebih mahal dibandingkan rata-rata pelabuhan Karibia,” ungkap FCCA dalam pernyataannya.
Hal ini diyakini akan membuat beberapa operator kapal pesiar mengalihkan rute mereka ke destinasi lain yang lebih ekonomis.
Salah satu pelabuhan yang paling terdampak adalah Cozumel, yang menerima lebih dari empat juta pengunjung kapal pesiar setiap tahunnya.
Pajak tambahan ini diperkirakan akan memengaruhi daya tarik kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi favorit wisata kapal pesiar dunia.
Baca juga: Rahasia Check-In Chicken: 8 Trik Jitu untuk Mendapatkan Kursi Terbaik di Pesawat
Pajak yang Memicu Kontroversi
Kebijakan ini juga menuai reaksi keras dari asosiasi pariwisata lokal, seperti Asosiasi Agen Maritim Meksiko (AMANAC).
Mereka memperingatkan bahwa Meksiko bisa kehilangan hingga 10 juta penumpang kapal pesiar akibat kebijakan ini.
Baca juga: PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah, Ini Daftar dan Rinciannya
“Ketika ditambahkan ke biaya 5 dolar AS per penumpang yang dikenakan oleh negara bagian setempat, hal itu akan menjadikan Meksiko sebagai salah satu tujuan wisata yang termahal di dunia,” ujar AMANAC dalam siaran persnya.
Selain itu, Michele Paige, CEO FCCA, menyayangkan kurangnya komunikasi antara pemerintah dan industri pelayaran.
“Perubahan ini terjadi mendadak, tanpa konsultasi, dan membuat perusahaan pelayaran tidak punya waktu untuk mempersiapkan para tamu menghadapi biaya tambahan,” katanya.
Pendapatan Pajak Tidak Fokus pada Pariwisata
Meski demikian, sejumlah pihak lokal, seperti Sergio Gonzales Rubiera dari The Travel Agents Association di Cozumel, percaya bahwa operator pelayaran akan mengalihkan biaya ini kepada pelanggan.
Namun, yang disesalkan adalah alokasi dana yang lebih banyak untuk militer daripada masyarakat lokal yang bergantung pada pariwisata.
“Pajak ini tidak membantu masyarakat lokal. Jika kapal pesiar meninggalkan Meksiko, dampaknya akan dirasakan oleh usaha kecil dan pekerja yang menggantungkan hidupnya pada pariwisata,” ungkapnya.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Apa Risiko Bagi Maskapai?
Tren Global dalam Mengatasi Overtourism
Meksiko bukanlah satu-satunya negara yang memberlakukan pajak tambahan untuk wisatawan sebagai upaya mengelola overtourism.
Di Eropa, negara-negara seperti Amsterdam, Mykonos, dan Santorini telah menerapkan pajak musiman selama puncak musim panas.
Menurut Statista, jumlah penumpang kapal pesiar global pada 2023 mencapai 31,8 juta dan diperkirakan meningkat hingga 39,4 juta pada 2027.
Dengan angka ini, banyak negara mulai menyadari pentingnya regulasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem pariwisata.
Dengan potensi dampaknya yang luas, pajak kapal pesiar ini menjadi kebijakan penting dalam perjalanan Meksiko menuju pariwisata yang lebih berkelanjutan.
Meski kontroversial, pemerintah Meksiko berkomitmen untuk mendukung infrastruktur dan keamanan nasional melalui pajak ini.
Namun, tantangan ke depan adalah memastikan kebijakan ini tidak merugikan daya saing Meksiko di pasar global.
Bagi wisatawan, ini adalah pengingat untuk selalu memperhitungkan biaya tambahan ketika merencanakan perjalanan.
Apakah kebijakan ini akan berdampak positif atau justru melemahkan sektor pariwisata Meksiko? Waktu yang akan menjawabnya.