Operasi Transplantasi Jantung Babi Berhasil Dilakukan ke Manusia

Operasi Transplantasi Jantung Babi Berhasil Dilakukan ke Manusia

fypmedia.id – Seorang ahli bedah dari University of Maryland Medical Center berhasil melakukan transplantasi jantung babi kepada Lawrence Faucette pada Rabu (20/9). Operasi tersebut dilakukan di University of Maryland Medical Center, Amerika Serikat. Operasi ini sangat bersejarah karena dilakukan saat Lawrence menderita sakit jantung berat. Ia pun mengamini bahwa operasi ini mengubah jalan hidupnya.

Hasilnya, jantung yang ditransplantasikan ke tubuh Lawrence tersebut berfungsi dengan baik. Lawrence kini dapat beraktivitas seperti semula dengan jantung barunya. Sebelum melakukan transplantasi jantung, diketahui, ia memiliki penyakit jantung akut dan vital yang membuatnya tidak dapat beraktivitas normal dan tidak dapat menerima transplantasi jantung dari manusia normal.Ini dikarenakan ia memiliki masalah pembuluh darah perifer yang mempengaruhi peredaran darahnya.

Sebelumnya, pada Januari 2022, tim medis dari University of Maryland juga telah melakukan serangkaian operasi transplantasi jantung babi kepada manusia. Penerima transplantasi jantung pertama ialah David Bennett. Ia menghadapi situasi kritis akibat gagal jantung. Namun, meskipun ia berhasil melewati operasi tersebut, Bennet meninggal dunia dua bulan kemudian setelah operasinya. Ini dikarenakan sejumlah factor kompleks yang mempengaruhi, termasuk sebelum ia melakukan operasi.

Pasca menjalani operasi, Lawrence mulai kembali bisa bernapas seperti sedia kala. Diikuti dengan detak jantung yang menunjukkan hasil cukup baik. Saat ini, Lawrence tidak memerlukan alat bantu jantung untuk bernapas dan memompa darah. Selama operasi berlangsung, ia didampingi oleh istrinya hingga benar – benar sadar. Kini, Lawrence tampak senang dengan hasil operasi tersebut.

Transplantasi jantung menggunakan jantung babi ini merupakan suatu terobosan medis yang sangat penting. Terutama bagi pasien yang benar – benar membutuhkan transplantasi jantung untuk kesehatan mereka, namun tidak dapat menerima transplantasi jantung manusia. Dapat dikatakan, ini merupakan pengobatan alternatif yang sebelumnya tidak memiliki harapan untuk disembuhkan.

Prosedur ini sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Sebagai alternatif bagi pasien yang kritis namun tidak memiliki banyak pilihan. Meskipun masih banyak yang harus dipelajari, pencapaian ini membuka peluang baru bagi pasien yang sebelumnya tidak memiliki harapan lagi untuk hidup. Melalui penemuan ini, maka harapan pasien yang kritis kembali mendapat secercah harapan positif untuk kembali menjalani hidupnya seperti sedia kala.

(riz/riy)