Menelusuri Lorong Waktu di Kesawan Medan

Menelusuri Lorong Waktu di Kesawan Medan

FYPMedia.id – Kota Medan, sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Sumatera Utara.  Kotamadya yang memiliki keberagaman multietnik dengan beragam suku bangsa yang mendiami kota tersebut. Mulai dari etnik asli Sumatera Utara, seperti Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, Pakpak, Nias, hingga suku Jawa, Banjar, Tionghoa, India, dan masih banyak lagi. Masyarakat multietnik ini turut membawa pengaruh dalam denyut nadi kehidupan warga kota Medan. Karena keberagaman tersebut, tidak mengherankan melihat banyak keunikan mulai dari bangunan maupun sejarah kota Medan.

Menjadi kota yang besar di Indonesia hingga saat ini, kota Medan juga dulunya pernah diduduki oleh penjajah Belanda dan Jepang. Ini terlihat dari peninggalan bangunan – bangunan yang ada di salah satu wilayah kota Medan. Kali ini, kita akan membahas tentang peninggalan sejarah di kota Medan berupa bangunan peninggalan kolonial Belanda. Dimana lagi kalo bukan di Kesawan. Kesawan merupakan salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Medan Barat. Sepanjang wilayah Kesawan terdapat banyak bangunan peninggalan Belanda yang membawa anda ke lorong waktu masa lampau.

Ketika anda menyusuri kawasan ini, tepatnya masuk dari kawasan Jalan Ahmad Yani, anda akan disuguhi ruko – ruko dan bangunan masa kolonial dengan gaya Eropa klasik. Beberapa bangunan yang terdapat di Kesawan adalah Gedung Lonsum, Het Warenhuis, Tjong A Fie Mansion, Tip Top Restaurant, Kantor Berita Analisa, Gedung Bank Indonesia, Balai Kota Medan Lama, Titi Gantung, Lapangan Merdeka, Pos Bloc Medan, dan lain sebagainya. Menjadikan kawasan ini menjadi kawasan favorit untuk nongkrong bagi anak muda kota Medan.

Awalnya, Kesawan merupakan sebuah kawasan yang didiami oleh orang – orang dari suku Tionghoa dan Melayu Deli. Namun saat peristiwa kebakaran yang melahap bangunan warga pada tahun 1889, warga Tionghoa dan Melayu Deli mulai mendirikan bangunan berupa ruko – ruko yang masih tersisa hingga saat ini. Pada tahun 2000-an, kawasan ini didirikan dan dibangun menjadi Kesawan Square, merupakan suatu pusat kuliner malam yang ramai dikunjungi setiap malamnya oleh warga Medan. Namun, kawasan tersebut dipindahkan di kawasan Lapangan Merdeka dengan nama Merdeka Walk. Saat ini, masih berlangsung provese revitalisasi kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka oleh Pemko Medan, sehingga para pedagang sementara waktu dialokasikan dahulu.

(riz/riy)

Leave a Reply