Membongkar 6 Kepercayaan Mitos Seputar Puasa

Membongkar 6 Kepercayaan Mitos Seputar Puasa di Bulan Ramadan

FYP Media – Bulan Ramadhan sudah hampir tiba. Umat muslim akan menjalani ibadah yang rutin mereka lakukan. Yaitu berpuasa. Namun sejauh ini, masih ada banyak keyakinan mitos yang salah di kalangan masyarakat tentang puasa, mulai dari klaim bahwa puasa bisa memicu stres hingga anggapan bahwa puasa membuat makan berlebihan. Penting untuk menyadari bahwa puasa tidak hanya sekadar tentang ibadah semata. Faktanya, telah ada banyak penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan dari puasa dan bahkan telah diakui sebagai salah satu metode diet yang efektif, yang dikenal sebagai puasa intermiten.

Meskipun begitu, masih ada banyak mitos yang berkembang tentang dampak negatif puasa. Namun, kebanyakan dari anggapan tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Inilah beberapa mitos puasa yang umum dan fakta di baliknya yang penting untuk Anda pahami:

  1. Mengganggu Metabolisme Tubuh

 

Banyak yang percaya jika makan dengan frekuensi sering bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Dari anggapan inilah puasa dinilai akan mengaktifkan mode kelaparan dan membuat proses metabolisme tubuh jadi lebih lambat. Padahal faktanya, puasa dalam rentang waktu yang tepat dapat meningkatkan metabolisme, yang pada gilirannya dapat membantu dalam penurunan berat badan.

2. Olahraga Saat Puasa Membuat Tubuh Lemas

Anggapan ini tentu tidak benar. Selama puasa sebenarnya bisa membuat tubuh lebih bugar dan membantu dalam mengontrol berat badan, selama dilakukan dengan cara yang tepat. Caranya yaitu dengan berolahraga yang berintensitas rendah seperti berjalan kaki, bersepeda santai, atau yoga, dan jangan dilakukan secara berlebihan. Ini membuat tubuh tidak mudah lelah dan tidak gampang haus

  1. Memicu Stres dan Susah Fokus

Puasa dipercaya dapat meningkatkan kadar hormon stres, yaitu kortisol, dan membuat susah fokus akibat tidak adanya asupan karbohidrat. Namun faktanya, kedua anggapan ini tidaklah benar. Puasa justru bisa menjaga kadar kortisol tetap normal, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan menjaga tekanan darah stabil. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, puasa juga diketahui bisa menjaga kesehatan otak dan sistem saraf, bahkan dapat meningkatkan konsentrasi.

  1. Saat Menyusui Mengganggu Pertumbuhan Bayi

Selama ibu menyusui dalam keadaan sehat, puasa tidak akan mengganggu pertumbuhan bayi dan produksi ASI, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan kondisi kesehatan. ASI yang diproduksi selama puasa juga diketahui tidak akan berkurang nilai gizinya, sehingga pertumbuhan bayi tidak akan terganggu. Jadi, Busui tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Namun, jika Busui memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter, agar puasa yang akan dijalani nantinya tetap aman bagi Busui dan Si Buah Hati.

  1. Bikin Makan Berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang berpuasa sebenarnya memiliki jumlah asupan kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa. Memang sih tidak sedikit orang yang jadi makan berlebihan saat berbuka puasa. Akibatnya, banyak dari mereka yang merasakan perut kembung, begah, hingga mengeluhkan naiknya berat badan. Padahal sebenarnya, penelitan membuktikan bahwa sebagian besar orang yang berpuasa justru memiliki jumlah asupan kalori yang lebih rendah jika dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa. Jadi, anggapan bahwa puasa bikin makan jadi berlebihan ini memang sangat tergantung pada masing-masing orang.

6. Sahur Boleh Dilewatkan

Anggapan satu ini merupakan salah besar. Faktanya, sahur penting untuk dilakukan, karena sahur merupakan bekalmu untuk menjalani puasa selama seharian penuh. Pilihlah menu sahur yang mengandung gizi seimbang, termasuk protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Selain itu, mitos lain adalah puasa bisa memengaruhi kesuburan. Hal ini juga hanya sebatas mitos, ya. Pasalnya, jika dilakukan secara benar, puasa justru bisa membantu memperbaiki fungsi berbagai organ dan sistem tubuh dan tidak berkaitan secara langsung dengan kesuburan, ya.

Sekarang, setelah mengetahui kebenaran di balik mitos-mitos puasa tersebut, penting bagi kita untuk memilah informasi dengan lebih kritis agar ibadah puasa kita berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan. Puasa menjadi suatu hal yang menyenangkan bila kita menjalankannya dengan tulus tanpa merasa tertekan.

Sumber:

https://www.alodokter.com/jangan-percaya-sederet-mitos-puasa-ini

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210410145543-260-628275/5-mitos-atau-fakta-soal-puasa-di-bulan-ramadan

Comments are closed.