Menkes: Masyarakat RI Bisa Skrining Kesehatan Mental Gratis, Berikut  5 Fakta yang Perlu Diketahui

masyarakat
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar)

FYPMedia.ID – Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Program yang akan berjalan mulai Februari 2025 ini menjadi salah satu inisiatif terbesar dalam sejarah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mencakup hingga 280 juta penduduk. 

Berikut adalah lima fakta penting yang wajib diketahui tentang program ini.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa program ini adalah yang terbesar yang pernah dijalankan pemerintah, bahkan melebihi cakupan vaksinasi Covid-19 yang mencapai sekitar 200 juta orang.

“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta (2/2/2025).

Baca juga: 5 Manfaat Deep Talk dan Cara Melakukannya untuk Kesehatan Mental

  • Dapat Diakses di 10.000 Puskesmas dan 15.000 Klinik

Untuk mempermudah akses masyarakat, pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Skrining kesehatan mental akan dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tanpa dipungut biaya.

Jika ditemukan indikasi gangguan mental, masyarakat akan dirujuk ke layanan psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut, termasuk terapi atau pengobatan jika diperlukan.

  • Prevalensi Gangguan Mental yang Meningkat

Tingginya angka gangguan mental di Indonesia menjadi salah satu alasan utama program ini digagas. 

Berdasarkan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022, ditemukan bahwa:

  1. dari 3 remaja (34,9% atau 15,5 juta) mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
  2. dari 20 remaja (5,5% atau 2,45 juta) mengalami satu jenis gangguan mental dalam setahun terakhir.
  3. Hanya 2,6% dari mereka yang mendapatkan layanan dukungan psikologis atau konseling.

Menkes juga menyebut bahwa pada 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, namun banyak yang tidak menyadarinya.

“Data tahun 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia itu punya masalah kesehatan mental atau kesehatan jiwa, dan isunya adalah ini skriningnya tidak pernah dilakukan, jadi mereka sendiri tidak tahu kalau dia punya masalah kesehatan mental. Itu sebabnya program cek kesehatan mental gratis akan kita lakukan bagi seluruh masyarakat terutama anak-anak,” ujar Budi.

Baca juga: Bingung Daftar Cek Kesehatan Gratis? Ini 4 Langkah Mendapatkan Tiket Pemeriksaan Kesehatan Gratis dengan SatuSehat

  • Mekanisme dan Cara Mendaftar Skrining

Agar lebih mudah diakses, Kemenkes menyiapkan berbagai metode untuk masyarakat melakukan pendaftaran skrining kesehatan mental ini, salah satunya melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.

Langkah-langkah pendaftaran:

  1. Langkah Pendaftaran melalui Aplikasi Satu Sehat Mobile

    • Unduh aplikasi Satu Sehat Mobile dan lengkapi biodata diri.
    • Pilih jadwal pemeriksaan sesuai ketersediaan.
    • Pendaftaran PKG dapat dilakukan oleh anggota keluarga.
    • Bayi baru lahir akan didaftarkan oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
    • Jika mengalami kendala dalam pendaftaran, bisa menghubungi layanan WhatsApp di 0812-7887-8812.
  2. Pendaftaran atau Aktivasi JKN

    • Untuk memastikan layanan kesehatan optimal saat pemeriksaan gratis, masyarakat disarankan untuk mendaftar atau mengaktifkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setidaknya satu bulan sebelum hari ulang tahun.
    • Pengingat melalui WhatsApp akan dikirimkan pada H-30, H-7, H-1, dan di hari ulang tahun.
    • Pada H-7, peserta akan menerima kuesioner skrining yang harus diisi secara mandiri.
    • Khusus bagi penderita hipertensi atau diabetes mellitus (DM) berusia di atas 40 tahun, diwajibkan berpuasa selama 8-10 jam sebelum pemeriksaan, kecuali minum air putih.
  3. Persiapan Sebelum Datang ke Fasilitas Kesehatan
    Saat berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), masyarakat perlu membawa:

    • Identitas diri seperti KTP, Kartu Identitas Anak, atau Kartu Keluarga.
    • Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bagi balita dan anak pra-sekolah.
    • Tiket pemeriksaan yang diperoleh dari aplikasi Satu Sehat Mobile atau WhatsApp.
    • Hasil pengisian formulir kuesioner skrining mandiri.

Baca juga: Dampak Penghapusan Pengecer Gas Elpiji 3 Kg dan Cara Membeli di Pangkalan Resmi

  • Koordinasi dengan Presiden dan Pemerintah Daerah

Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif, Menkes menyebut bahwa koordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto dan seluruh kepala daerah sedang dilakukan.

“Saya mau menghadap Bapak Presiden dulu, sudah dapat jadwal minggu depan untuk diskusi kapan. Karena ini kan dilakukan di seluruh Indonesia serentak, harus koordinasi sama kepala daerah,” tambah Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Program skrining kesehatan mental gratis 2025 merupakan langkah besar pemerintah dalam menangani krisis kesehatan mental yang semakin meningkat, terutama di kalangan remaja dan anak-anak. 

Dengan cakupan 280 juta orang, layanan yang tersebar luas, serta kemudahan pendaftaran melalui aplikasi digital, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental.