Mantan Kekasih Tusuk Karyawan Mal di Jakarta Pusat, Polisi Ungkap Motif Pelaku 

Mantan Kekasih Tusuk Karyawan Mal di Jakarta Pusat, Polisi Ungkap Motif Pelaku 
Oplus_131072

FYPMedia. ID – Insiden kekerasan terjadi di sebuah mal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, ketika seorang wanita berinisial S (19), yang bekerja sebagai karyawan toko, menjadi korban penusukan oleh mantan kekasihnya, MNA (19). Kejadian ini diduga dipicu oleh sakit hati pelaku setelah diputus oleh korban.

 

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Aditya SP Sembiring, pelaku melakukan penusukan sebanyak tiga kali, dengan satu tusukan mengarah ke perut dan dua tusukan mengenai tangan korban. “Pisau dibeli baru, setelah kejadian pisau dibuang oleh pelaku,” ujar Aditya dalam keterangannya kepada media.

 

Beruntung, meskipun mengalami luka tusukan, korban tidak mengalami cedera yang mengancam nyawa. Setelah mendapatkan perawatan medis berupa jahitan, korban diperbolehkan pulang. “Korban sempat syok dan langsung dibawa ke klinik, tapi tidak memerlukan perawatan inap,” tambah Aditya.

 

Polisi Bertindak Cepat, Dua Tersangka Ditangkap

 

Pihak kepolisian bergerak cepat dalam menyelidiki kasus ini dan berhasil menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut. Pelaku utama, MNA, diamankan di Kalibata, Jakarta Selatan, sementara rekannya, FF (20), ditangkap di wilayah Bekasi.

 

Saat ini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan luka-luka. Meski demikian, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna menggali kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam aksi kriminal ini.

 

Menurut keterangan sementara, motif utama pelaku adalah rasa sakit hati setelah diputus oleh korban. Hal ini memperkuat dugaan bahwa aksi tersebut dilakukan secara impulsif sebagai bentuk pelampiasan emosi. Polisi juga tengah mendalami peran FF dalam kejadian ini, apakah ia hanya sebagai pendukung atau turut membantu dalam tindakan penusukan tersebut.

 

Rekaman CCTV dan Kesaksian Saksi Kunci

 

Insiden penusukan ini terekam dalam kamera CCTV mal, yang kemudian menjadi bukti kuat bagi pihak kepolisian dalam mengusut kasus ini. Dalam rekaman yang beredar, terlihat pelaku mendatangi korban sebelum akhirnya menyerang dengan pisau yang telah dipersiapkan.

 

Beberapa saksi mata yang berada di lokasi kejadian juga telah dimintai keterangan oleh polisi. Mereka menyebut bahwa sebelum penusukan terjadi, terjadi perdebatan singkat antara korban dan pelaku. Namun, situasi mendadak berubah menjadi kekerasan ketika pelaku mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban tanpa memberi kesempatan untuk melarikan diri.

 

Seorang pengunjung mal yang menyaksikan kejadian tersebut mengaku kaget dan ketakutan. “Kami tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini di tempat umum. Semua terjadi begitu cepat,” ujarnya.

 

Pentingnya Kesadaran akan Kekerasan dalam Hubungan

 

Kasus ini kembali menjadi pengingat akan bahaya kekerasan dalam hubungan. Tidak sedikit kasus serupa terjadi akibat ketidakmampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi konflik dalam hubungan.

 

Psikolog klinis, Dr. Rina Anggraini, menegaskan bahwa tindakan kekerasan seperti ini sering kali berakar dari masalah psikologis yang lebih dalam. “Orang yang tidak bisa menerima penolakan atau perpisahan dengan baik sering kali memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan nekat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda awal dari perilaku posesif atau agresif dalam hubungan,” jelasnya.

 

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya mencari bantuan atau dukungan ketika mengalami hubungan yang tidak sehat. “Jika merasa ada tanda-tanda kekerasan emosional atau fisik dalam hubungan, segera cari pertolongan. Baik itu dari teman, keluarga, atau profesional,” tambahnya.

 

Imbauan Polisi dan Langkah Pencegahan

 

Menanggapi kasus ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi masalah hubungan dan tidak menjadikannya sebagai alasan untuk melakukan tindakan kriminal.

 

“Kami mengingatkan bahwa kekerasan bukanlah solusi. Jika ada masalah dalam hubungan, sebaiknya selesaikan dengan cara yang lebih baik, seperti berdiskusi atau meminta bantuan pihak ketiga,” ujar Kombes Aditya.

 

Selain itu, kepolisian juga mendorong masyarakat untuk segera melapor jika melihat atau mengalami ancaman kekerasan dalam rumah tangga atau hubungan pribadi. “Kami siap membantu masyarakat dalam menangani kasus-kasus semacam ini agar tidak berujung pada kejadian yang lebih fatal,” tambahnya.

 

Kasus penusukan yang terjadi di mal Jakarta Pusat ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian konflik dengan cara yang sehat. Polisi yang bergerak cepat telah berhasil menangkap pelaku dan rekannya, serta terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

 

Ke depan, kesadaran masyarakat terhadap kekerasan dalam hubungan perlu terus ditingkatkan, baik melalui edukasi maupun penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan setiap individu berhak untuk merasa aman dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk dalam hubungan pribadi.