7 Fakta Kronologi Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soetta 2025

batik air

FYP Media.ID – Insiden pesawat Batik Air yang mendarat dalam kondisi miring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Sabtu (28/6/2025) lalu, menjadi viral dan menarik perhatian publik. Video yang beredar menunjukkan pesawat dengan nomor registrasi PK-LDJ hampir tergelincir saat menyentuh landasan pacu, memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai penyebab dan kronologi insiden tersebut.

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat melakukan pendaratan dalam kondisi cuaca buruk dengan hujan deras dan angin kencang dari samping (crosswind). Meski menghadapi tantangan tersebut, pendaratan tetap berlangsung aman dan sesuai prosedur operasional standar penerbangan.

Kecepatan angin memang meningkat, namun tidak melebihi batas maksimal yang diizinkan sehingga keselamatan penerbangan tetap terjaga. Video viral ini juga menunjukkan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan beberapa pesawat lain terpaksa melakukan holding di udara menunggu kondisi membaik.

Batik Air menegaskan bahwa seluruh kru telah bertindak profesional dan mengikuti protokol keselamatan dengan ketat. Otoritas Bandara Soetta juga terus memantau situasi untuk memastikan operasi penerbangan tetap aman. Masyarakat diimbau untuk menunggu informasi resmi dan tidak terpengaruh oleh kabar yang belum diverifikasi.

Berikut 7 fakta penting terkait insiden pendaratan pesawat Batik Air yang mendebarkan ini, serta penjelasan resmi dari Batik Air dan otoritas terkait.

1. Kronologi Insiden Pesawat Mendarat Miring

Insiden terjadi saat pesawat Batik Air PK-LDJ melakukan pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta dalam kondisi cuaca buruk, yaitu hujan deras disertai angin kencang. Saat pesawat mendekati landasan pacu, tiba-tiba terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) yang membuat badan pesawat terlihat miring hingga hampir menyentuh landasan.

Video viral di media sosial merekam momen dramatis tersebut, yang memperlihatkan posisi pesawat yang tidak sejajar sempurna dengan runway saat roda pesawat menyentuh landasan pacu.

2. Kondisi Cuaca Buruk dan Angin Kencang Penyebab Utama

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa saat kejadian cuaca di Bandara Soetta sedang tidak bersahabat dengan intensitas hujan yang cukup lebat. Selain itu, angin kencang dari samping menjadi faktor utama yang menantang pilot saat mendarat.

Menurut Danang, arah angin di permukaan tetap stabil namun kecepatannya bertambah signifikan sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam pendaratan.

3. Pendaratan Tetap Aman Meski Kondisi Miring

Meskipun pesawat terlihat miring dan hampir menyentuh runway dengan mesin sebelah, Batik Air memastikan bahwa pendaratan berlangsung dalam kondisi aman dan seluruh prosedur operasional standar penerbangan telah dijalankan dengan baik.

“Secara limitasi kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat,” jelas Danang dalam rilis resmi yang dikutip dari Antara.

4. Video Viral yang Membuat Geger Netizen

Insiden tersebut menjadi viral setelah unggahan video dari akun Instagram @velljet.vjt yang menampilkan pendaratan dramatis pesawat Batik Air dengan badan miring sangat terlihat jelas.

Video tersebut juga menampilkan keterangan mengenai kondisi cuaca buruk di sekitar Bandara Soetta yang menyebabkan beberapa pesawat harus holding atau menunggu cuaca membaik sebelum melakukan pendaratan.

5. Beberapa Pesawat Terpaksa Holding di Udara

Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, saat cuaca buruk melanda kawasan Bandara Soetta, sejumlah pesawat lain mengalami kesulitan untuk mendarat dan terpaksa holding di udara. Kondisi hujan lebat, angin kencang, dan awan tebal menjadi kendala utama dalam operasi pendaratan pesawat.

Situasi ini menambah tekanan pada pilot Batik Air PK-LDJ untuk melakukan pendaratan dengan aman dalam situasi yang sangat menantang.

6. Respons Profesional Pilot dan Kru Batik Air

Batik Air menegaskan bahwa seluruh kru, terutama pilot, telah menjalankan prosedur operasional standar penerbangan dengan sangat profesional dan penuh kewaspadaan.

Pelatihan dan simulasi pendaratan dalam kondisi angin samping sudah rutin dilakukan untuk memastikan pilot mampu menangani situasi sulit seperti ini tanpa mengorbankan keselamatan penumpang.

7. Imbauan Tetap Tenang dan Pantau Informasi Resmi

Dalam situasi seperti ini, Batik Air dan otoritas bandara mengimbau masyarakat dan penumpang untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi dan menunggu keterangan resmi.

Keselamatan tetap menjadi prioritas utama, dan setiap insiden ditangani dengan serius melalui prosedur investigasi yang ketat.

Kesimpulan: Keamanan Tetap Prioritas Meski Pendaratan Miring

Insiden pesawat Batik Air yang mendarat miring di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada 28 Juni 2025 ini menjadi pengingat penting tentang bagaimana kondisi cuaca ekstrem dapat memengaruhi proses pendaratan pesawat. Cuaca buruk, seperti hujan deras dan angin kencang, memang menjadi tantangan tersendiri bagi pilot saat mengendalikan pesawat untuk mendarat dengan aman. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa dengan keahlian pilot yang mumpuni, kepatuhan ketat terhadap standar operasional penerbangan, serta kesiapan dan profesionalisme kru kabin, keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat tetap terjaga dengan baik.

Rekaman video viral yang menunjukkan pendaratan miring tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan, otoritas bandara, serta masyarakat luas. Penting untuk selalu meningkatkan kesiapan dalam menghadapi cuaca buruk demi menjamin keselamatan penerbangan. Selain itu, komunikasi informasi yang cepat, transparan, dan akurat kepada masyarakat juga sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan atau informasi yang salah.

Secara keseluruhan, insiden ini menguatkan komitmen semua pihak untuk terus mengutamakan keselamatan dalam setiap proses penerbangan, meski di tengah tantangan cuaca yang tidak menentu. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam dunia penerbangan.