FYPMedia.ID – Relawan Alap-alap Jokowi (AAJ) telah memfasilitasi kolaborasi antara dua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kendal, Jawa Tengah, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Bumdes Mukti Makmur, yang dikenal dengan produksi gula aren, menjalin kerja sama dengan Bumdes Sendang Pertiwi Makmur Sejahtera, yang memproduksi ikan asin, ikan basah, rebon, dan terasi. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan pada 11 Desember 2024, bertempat di Balai Warga Desa Peron, Kecamatan Limbangan.
Bumdes Mukti Makmur yang berada di Desa Peron, Kecamatan Limbangan, memiliki produk unggulan berupa gula aren. Produk ini dikenal dengan kualitasnya yang baik dan sudah mulai merambah pasar di beberapa daerah.
Sementara itu, Bumdes Sendang Pertiwi Makmur Sejahtera, yang terletak di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari, unggul dalam produksi ikan asin, ikan basah, rebon, dan terasi. Kedua Bumdes ini kemudian bersepakat untuk melakukan pertukaran produk unggulan masing-masing agar dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pasar.
Ketua AAJ Kabupaten Kendal, Supriyanto, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan agar produk unggulan dari masing-masing Bumdes dapat terserap di pasar dengan lebih efektif.
“Dengan kolaborasi ini, produk unggulan dari masing-masing Bumdes akan bisa terserap dengan lebih baik. Bumdes Mukti Makmur akan membutuhkan ikan asin, ikan basah, rebon, dan terasi untuk selanjutnya dipasarkan di wilayah Peron dan sekitarnya. Sebaliknya, Bumdes Sendang Pertiwi Makmur Sejahtera akan mengambil produk gula aren yang dihasilkan oleh Bumdes Mukti Makmur,” ujarnya.
Baca Juga: Tiga Pilar Strategis Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kedua Bumdes, tetapi juga dapat menjadi model bagi Bumdes lainnya di Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Kolaborasi ini membuka peluang bagi Bumdes lainnya untuk bergabung dalam jaringan yang lebih besar, sehingga dapat memperkuat ekonomi desa secara lebih luas.
Jika lebih banyak Bumdes yang terlibat, dampak ekonomi yang dihasilkan bisa lebih besar, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Salah satu tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal yang ada di desa. Dalam hal ini, pertukaran produk unggulan antara Bumdes Mukti Makmur dan Bumdes Sendang Pertiwi Makmur Sejahtera memungkinkan keduanya untuk memasarkan produk yang belum banyak dikenal di wilayah masing-masing.
Hal ini dapat memperluas jangkauan pasar dan membantu masyarakat desa untuk mendapatkan harga yang lebih baik serta lebih stabil. Sup juga menambahkan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dari pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui Bumdes.
Baca Juga: UMP DKI Jakarta 2025 Diputuskan, Kenaikan 6,5% Resmi Ditetapkan
“Kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing Bumdes, diharapkan keduanya bisa saling menopang dan berkembang. Ini juga akan membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kerja sama dalam meningkatkan perekonomian desa,” tambahnya.
Kolaborasi ini juga memiliki potensi untuk mendorong pengembangan produk lokal yang lebih beragam, sehingga tidak hanya fokus pada produk unggulan yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan inovasi baru dalam produk-produk desa. Dengan begitu, ekonomi desa bisa lebih dinamis dan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, melalui kolaborasi antar Bumdes, peluang untuk memperoleh akses ke berbagai pelatihan, pemasaran, dan pengelolaan usaha yang lebih profesional semakin terbuka lebar. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pengelolaan Bumdes dan produktivitas masyarakat desa.
Kerja sama antara Bumdes Mukti Makmur dan Bumdes Sendang Pertiwi Makmur Sejahtera ini menjadi contoh konkret dari upaya untuk meningkatkan perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi yang ada. Harapannya, kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada dua Bumdes ini saja, tetapi bisa berkembang lebih luas lagi, sehingga semakin banyak desa yang mendapatkan manfaat dari kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.