Kesehatan Terancam Obat Palsu: Ini 5 Tips Menghindari Bahayanya…

Obat palsu banyak beredar-kesehatan
Sumber Foto: Freepek

FYPMedia.id – Peredaran obat palsu di pasar Indonesia semakin menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Obat palsu dapat menyebabkan efek samping berbahaya, bahkan memperburuk kondisi kesehatan. 

Tidak hanya obat palsu, tetapi obat-obatan herbal ilegal pun banyak beredar, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan bahwa pada akhir September 2024, mereka menemukan 218 jenis obat tradisional ilegal di Jawa Barat, dengan total jumlah mencapai 217.475 unit dan nilai mencapai Rp 8,1 miliar. Obat-obat tersebut terdeteksi mengandung bahan kimia obat (BKO).

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam membeli obat agar terhindar dari obat palsu atau obat ilegal. 

 Dalam artikel ini, akan dibagikan lima tips ampuh yang dapat membantu menghindari obat palsu, serta memastikan kesehatan tetap terjaga.

Baca juga: Air Es dan 4 Fakta Terkait Mitos yang Merusak Ginjal: Kebiasaan Berbahaya yang Perlu Diketahui

1. Kenali Ciri-Ciri Obat Palsu yang Wajib Diketahui

Obat palsu sering kali terlihat mirip dengan obat asli, namun ada beberapa ciri yang dapat membantu Anda membedakannya. 

Menurut pakar farmasi, Mozes Wambrauw Simbiak, Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan, seperti kemasan yang tidak sesuai dengan standar BPOM.

 “Kemasan yang buram, warna kemasan yang pudar, dan ketiadaan hologram resmi adalah tanda-tanda obat palsu,” ujarnya dalam keterangan tertulis (20/11/2024). 

Selain itu, ciri lainnya termasuk nomor izin edar yang tidak tercantum, harga yang terlalu murah, dan nomor seri yang sulit dibaca. Pastikan Anda selalu memeriksa kemasan obat sebelum membeli.

2. Beli Obat Hanya di Tempat yang Terpercaya

Salah satu cara terbaik untuk menghindari obat palsu adalah dengan membeli obat di apotek atau toko obat resmi yang memiliki izin beroperasi.

PAFI mengimbau masyarakat untuk membeli obat hanya di sarana resmi pelayanan kefarmasian. “Selalu pastikan apotek tempat Anda membeli obat memiliki izin beroperasi yang sah dan tenaga farmasi yang berkompeten,” tambah Mozes. 

Selain itu, jika membeli obat secara online, pastikan itu dilakukan melalui Penyedia Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) yang terdaftar.

Baca juga: Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan: Kasus Meningkat hingga 1.200, Terapkan 3M dan Vaksinasi

3. Periksa Keaslian Obat dengan Aplikasi Digital

Teknologi digital kini memberikan kemudahan bagi kita untuk memverifikasi keaslian obat yang dibeli. 

Salah satunya adalah aplikasi BPOM Mobile yang memungkinkan masyarakat untuk mengecek keaslian obat melalui nomor seri yang tertera pada kemasan.

Menurut Mozes, aplikasi ini sangat efektif untuk mengurangi risiko membeli obat palsu. Selain itu, fitur kode QR pada kemasan obat juga bisa digunakan untuk memverifikasi keaslian produk.

 “Langkah-langkah tersebut sangat mudah dilakukan, namun dapat membantu melindungi kesehatan Anda,” ujar Mozes.

4. Perhatikan Tanda-Tanda Obat yang Tidak Efektif

Obat palsu biasanya tidak memberikan efek yang sama seperti obat asli. Jika Anda merasakan perbedaan efek setelah mengkonsumsi obat, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter. 

Endang Lukitaningsih, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada, menambahkan bahwa “obat palsu sering kali mengandung bahan yang tidak sesuai dosis, bahkan bisa mengandung bahan berbahaya.” 

Oleh karena itu, jika obat yang Anda konsumsi tidak memberikan hasil yang diharapkan atau bahkan menyebabkan efek samping, kemungkinan besar itu adalah obat palsu.

Baca juga: 125 Juta Orang Derita Psoriasis Arthritis, Ini Cara Mengatasinya!

5. Jangan Tergiur Promosi Obat yang Janjikan Hasil Instan

Banyak obat palsu dipasarkan dengan klaim yang terlalu muluk, seperti menyembuhkan penyakit dalam waktu singkat atau menjanjikan hasil instan. 

Sebaiknya, hindari membeli obat dengan klaim yang tidak realistis. Pastikan untuk membaca label dengan seksama dan memahami kandungan serta dosis yang tertera.

Mozes juga mengingatkan agar kita tidak mudah tergoda dengan promosi yang menggiurkan. “Obat yang memiliki izin edar resmi dan telah melalui pengujian ketat BPOM adalah pilihan yang aman untuk dikonsumsi,” tegas Mozes.

Memastikan bahwa obat yang dikonsumsi adalah obat asli  sangat penting untuk kesehatan tubuh. Dengan mengenali ciri-ciri obat palsu, membeli obat di tempat resmi, dan memanfaatkan teknologi untuk memverifikasi keaslian obat, dapat mengurangi risiko mengkonsumsi obat palsu yang berbahaya.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa label kemasan dan efek yang dirasakan setelah mengkonsumsi obat. 

Dengan langkah-langkah tersebut, tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu mencegah peredaran obat palsu di pasar.

Jaga kesehatan dengan bijak, dan selalu ingat untuk membeli obat dari sumber yang terpercaya.