Kerja Sama Indonesia-Amerika, Peternak Sapi Perah di Bogor Bakal Dikirim ke AS

kerja sama
Rektor IPB University Arif Satria saat diwawancara di IPB International Convention Center (IICC), Rabu (8/1/2025).(KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)

FYPMedia.ID – Indonesia terus berupaya memenuhi kebutuhan susu nasional dengan melakukan kerja sama  Amerika Serikat melalui kemitraan strategis. 

Program ini bertujuan mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. 

Berikut ini adalah fakta menarik tentang kerja sama yang diharapkan mampu mendongkrak produksi susu sapi perah lokal.

Kemitraan Strategis dengan Amerika Serikat

Republik Indonesia melalui Institut Pertanian Bogor (IPB) University menjalin kerja sama dengan United States Dairy Export Council (USDEC) dan New Mexico Department of Agriculture (NMDA).

 Kerja sama ini diwujudkan dalam program US Indonesia Dairy Farmer Partnership (USIDP). Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi susu nasional tetapi juga membangun kapasitas peternak lokal melalui pelatihan intensif.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menyatakan, “Oleh karena itu kita ingin meningkatkan kapasitas produksi peternakan sapi perah kita, peningkatan produksi susu oleh peternak kita, sehingga program ini kita lakukan,” ujar Prof Arif.

Baca juga: Asuransi Swasta: Karyawan BPJS Kesehatan Pakai, Langgar Aturan?

Pelatihan Peternak di Empat Kota

Program ini akan dimulai pada Januari 2025 dan mencakup pelatihan bagi 40 trainer serta 100 peternak sapi perah di empat kota: Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternakan lokal.

Prof. Epi Taufik dari Badan Gizi Nasional (BGN) menyoroti pentingnya pelatihan ini. Menurutnya, produktivitas sapi perah lokal saat ini hanya mencapai rata-rata 12,5 liter per ekor per hari.

 “Karena sapi perah kita itu saat ini 85 persen ada di peternak rakyat yang hanya 2 sampai 5 ekor. Dan rata rata usia peternak sapi perah kita itu 56 tahun. Secara pendidikan mereka tidak berlatar belakang pendidikan peternakan atau kedokteran hewan, rata rata karena keturunan,” kata Prof Epi.

Rencana Pengiriman Peternak ke Amerika Serikat

Sebanyak 40 peternak sapi perah akan dikirim ke Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan di bawah bimbingan USDEC. 

Program ini merupakan bagian dari usaha meningkatkan pengetahuan peternak lokal, terutama dalam teknologi dan manajemen peternakan modern.

Prof. Arif Satria menambahkan, “Saya kira Amerika Serikat punya pengalaman yang luar biasa dalam hal produksi susu. Karena itu, kita ingin meningkatkan kapasitas produksi peternakan sapi perah kita sehingga program ini kita lakukan.”

Baca juga: 7 Fakta Penting: Mengapa Susu Jadi Kunci dalam Program Makan Bergizi Gratis?

Target Produksi Susu Nasional

Saat ini, produksi susu nasional hanya mampu memenuhi 20 persen kebutuhan domestik, sementara 80 persen sisanya masih bergantung pada impor. 

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan produktivitas susu nasional dapat meningkat hingga dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan.

Direktur Kesehatan Hewan juga mengumumkan rencana impor satu juta ekor sapi perah selama lima tahun ke depan untuk mendukung produksi susu domestik. 

“Program ini hanya pemicu, yang kita harapkan peternak-peternak sapi di Indonesia bisa mengikuti,” ujar Prof. Arif.

Komitmen IPB untuk MBG

Sebagai institusi terdepan, IPB University berkomitmen penuh mendukung program MBG. “IPB sudah komitmen memberikan support untuk suksesnya program Makan Bergizi Gratis, yang salah satunya adalah bagaimana kita mampu untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas dalam penyediaan susu,” kata Prof. Arif.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia berharap bisa mengurangi ketergantungan impor susu dan memperkuat sektor peternakan lokal. 

Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas susu nasional tetapi juga berdampak signifikan pada peningkatan gizi masyarakat.

(Oda/Ryz)