FYPMEDIA.ID – Kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke China pada 8 hingga 10 November 2024 menghasilkan komitmen investasi senilai 10,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp157,64 triliun.
Selain itu, pertemuan ini juga menghasilkan berbagai kesepakatan bilateral yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Presiden China, Xi Jinping. Kesepakatan tersebut meliputi kerja sama investasi, sektor kesehatan, dan ketahanan pangan.
Dalam kunjungannya, Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, Zhao Leji.
Investasi dijalin untuk mendukung sejumlah program prioritas pemerintah Indonesia di berbagai sektor strategis, antara lain ketahanan pangan, energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca juga: Panduan Investasi untuk Milenial: Cara Cerdas Memulai Investasi 2025
Investasi dan Kerja Sama Strategis
Salah satu hasil dari kunjungan ini adalah komitmen investasi besar yang disepakati oleh pelaku bisnis dari kedua negara. Investasi senilai Rp 157,64 triliun tersebut ditargetkan untuk mendukung sektor-sektor utama dalam agenda prioritas Indonesia. Di antaranya adalah:
- Ketahanan Pangan: Menghadirkan solusi untuk ketahanan pangan di Indonesia melalui pengembangan teknologi pertanian.
- Energi dan Hilirisasi: Mengembangkan energi terbarukan dan hilirisasi komoditas lokal guna meningkatkan nilai tambah.
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Peningkatan riset dan pengembangan yang mendukung kemajuan teknologi lokal.
Baca juga: Untuk Generasi Muda, Ini 10 Alasan Mengapa Kamu Harus Mulai Investasi dari sekarang
Tujuh Perjanjian Kerja Sama Bilateral
Selain investasi, terdapat tujuh perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara Indonesia dan China, meliputi sektor-sektor berikut:
- Ekspor Kelapa Segar: Protokol persyaratan fitosanitari untuk memfasilitasi ekspor kelapa segar dari Indonesia ke China.
- Perikanan Berkelanjutan: Panduan teknis dalam penerapan perikanan tangkap yang berkelanjutan.
- Ekonomi Biru: Memorandum tentang kerja sama dalam sektor ekonomi biru.
- Sumber Daya Mineral: Kesepakatan dalam eksplorasi sumber daya mineral.
- Mineral Hijau: Kolaborasi dalam pengembangan mineral yang ramah lingkungan.
- Sumber Daya Air: Nota kesepahaman di sektor pengelolaan sumber daya air.
- Penilaian Kesesuaian: Kesepakatan untuk kerja sama di bidang penilaian kesesuaian sektor tertentu.
Dukungan Program Gizi Gratis
Pemerintah China juga menyetujui pendanaan bagi program penyediaan makanan bergizi gratis di Indonesia. Pendanaan ini diarahkan untuk mendukung “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia,” sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah China telah lebih dulu menerapkan program serupa untuk warganya.
“Ya ereka (pemerintah Tiongkok) akan mendukung program ini karena sudah melaksanakan program makan bergizi di sini,” ujar Airlangga kepada wartawan di Beijing, Minggu (10/11).