Kenali Virus HMPV: Gejala, Cara Cegah, dan Kelompok Rentan Terinfeksi

virus

FYPMedia.IDVirus HMPV (Human Metapneumovirus) belakangan ini menjadi sorotan global setelah terdeteksi merebak di China dengan sejumlah kasus yang dilaporkan mengarah pada peningkatan penyakit pernapasan.

Meski virus ini bukan hal baru, kemunculannya kembali mengundang perhatian, khususnya di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyebarannya yang luas. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah memberikan informasi mengenai gejala, cara pencegahan, serta kelompok yang rentan terinfeksi virus HMPV ini.

Baca Juga: Ayah Baim Wong, Johnny Wong Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

HMPV adalah virus yang termasuk dalam kelompok pneumoviridae dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa atau infeksi saluran pernapasan akut lainnya, seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.

Virus HMPV umumnya menyerang anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meskipun penyebarannya mirip dengan virus flu, gejala yang ditimbulkan bisa lebih parah pada beberapa kelompok rentan, sehingga penting untuk mengenali gejala lebih awal.

Gejala HMPV

Gejala infeksi HMPV bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada kondisi kesehatan individu yang terinfeksi. Beberapa gejala yang umum ditemukan pada penderita HMPV meliputi:

1. Batuk

Batuk kering atau berdahak, sering kali menjadi gejala utama yang terlihat pada infeksi ini.

2. Demam

Penderita sering merasakan demam tinggi yang bisa berlangsung beberapa hari.

3. Pilek atau Hidung Tersumbat 

Hidung yang tersumbat dan produksi lendir berlebih merupakan gejala yang sering menyertai infeksi HMPV.

4. Sesak Napas

Penderita dapat merasakan kesulitan bernapas, terutama pada kasus yang lebih parah, dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

5. Sakit tenggorokan

Penderita juga dapat merasa sakit di tenggorokan..

Pada beberapa kasus yang lebih serius, infeksi HMPV dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis, pneumonia atau peradangan pada saluran pernapasan yang lebih dalam.

Virus ini juga dapat memicu kondisi serius pada kelompok tertentu seperti bayi baru lahir, anak-anak di bawah 5 tahun, orang lanjut usia, serta individu dengan penyakit penyerta seperti asma atau gangguan jantung.

Penularan virus HMPV terjadi melalui droplet atau tetesan udara yang terinfeksi, yang bisa tersebar saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Virus ini juga dapat menyebar lewat kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh wajah atau mulut.

Baca Juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

Cara Pencegahan 

Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus HMPV:

1.Cuci Tangan Secara Rutin

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah batuk atau bersin, serta setelah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminasi.

2. Menggunakan Masker

Pemakaian masker dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus, terutama di tempat-tempat umum atau ketika berinteraksi dengan orang yang berisiko tinggi.

3. Jaga Jarak

Menghindari kerumunan atau menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit dapat meminimalkan risiko penularan.

4. Jaga Kesehatan dan Imun Tubuh

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan bergizi, cukup tidur, dan rutin berolahraga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi lebih lanjut.

5. Hindari Kontak dengan Penderita – Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi HMPV atau memiliki gejala mirip flu, sebaiknya menjaga jarak fisik dan menggunakan masker saat berada di dekat mereka.

Kelompok Rentan yang Harus Waspada

Seperti yang disebutkan sebelumnya, virus HMPV lebih berisiko pada kelompok tertentu, terutama:

  • Anak-anak – Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau pneumonia sebelumnya, lebih rentan terhadap infeksi virus ini.
  • Lansia – Orang yang berusia di atas 65 tahun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, sehingga lebih mudah terinfeksi dan mengalami gejala yang lebih berat.
  • Individu dengan Penyakit Penyerta – Mereka yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan jantung, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat infeksi HMPV.

Penanganan dan Perawatan

Sebagian besar infeksi HMPV dapat sembuh dengan perawatan di rumah, seperti istirahat yang cukup, minum banyak cairan, serta menggunakan obat penurun demam atau penghilang rasa sakit yang dijual bebas.

Namun, bagi mereka yang mengalami kesulitan bernapas atau menunjukkan gejala yang lebih serius, seperti nyeri dada, sesak napas yang parah, atau kelelahan ekstrim, segera berkonsultasilah dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.