FYPMedia.ID – Peningkatan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari telah memicu kekhawatiran global, terutama terkait dampaknya terhadap kesehatan manusia. Salah satu sumber yang tidak disadari banyak orang adalah kantong teh celup yang ternyata bisa menjadi penghubung masuknya mikroplastik ke dalam tubuh.
Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, seperti konsumsi makanan, pernapasan, proses pencernaan, serta paparan terhadap benda plastik yang sudah terdegradasi.
Paparan ini berisiko menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan memicu tumor dan kanker. Selain itu, mikroplastik mencemari lingkungan perairan dan mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Otonom Barcelona (UAB) dan diterbitkan di jurnal Chemosphere menunjukkan bahwa kantong teh celup yang terbuat dari bahan polimer, seperti polipropilena, nilon-6, dan selulosa, dapat melepaskan mikroplastik dan nanoplastik ke dalam minuman saat diseduh.
Baca juga: Gula Putih, Gula Merah, dan Gula Aren: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Para peneliti menguji 300 kantong teh dari berbagai bahan yang umum digunakan, seperti polipropilena, nilon-6, dan selulosa, dengan menyeduhnya dalam air panas pada suhu 95 derajat Celcius.
Kantong teh yang terbuat dari polipropilena melepaskan lebih dari 1,2 miliar partikel mikroplastik per mililiter dengan diameter rata-rata sekitar 137 nanometer, sementara kantong teh berbahan selulosa menghasilkan sekitar 135 juta partikel per mililiter, dan kantong nilon-6 hanya mengeluarkan 8,18 juta partikel per mililiter.
Meskipun jumlah partikel yang dilepaskan bervariasi, fakta bahwa semua kantong teh tersebut melepaskan partikel mikroplastik menimbulkan kekhawatiran besar terkait dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Teknologi Analisis
Penelitian ini menggunakan berbagai teknik analisis canggih untuk memeriksa partikel-partikel tersebut, seperti mikroskop elektron, spektroskopi inframerah, dan hamburan cahaya dinamis.
Peneliti juga melakukan eksperimen untuk mengamati bagaimana mikroplastik berinteraksi dengan sel-sel usus manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa sel-sel usus yang menghasilkan lendir memiliki tingkat penyerapan mikroplastik yang lebih tinggi, bahkan beberapa partikel dapat mencapai inti sel yang menyimpan materi genetik.
Temuan ini memperlihatkan potensi bahaya mikroplastik terhadap kesehatan manusia, yang bisa mencakup gangguan genetik dan masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: 6 Manfaat Labu Siam: Pilihan Sehat untuk Jantung dan Pencernaan
Perlunya Pengujian Standar
Walaupun dampak jangka panjang dari paparan mikroplastik terhadap tubuh manusia masih terus diperdebatkan, penelitian ini menegaskan pentingnya mengembangkan metode uji yang lebih baik untuk mengukur kontaminasi mikroplastik dalam bahan makanan dan minuman.
Peneliti juga mengusulkan agar kebijakan regulasi terkait bahan-bahan yang bersentuhan dengan makanan, terutama plastik, diperketat untuk mengurangi kontaminasi ini. Karena plastik terus digunakan dalam kemasan makanan, perlunya kebijakan yang dapat meminimalkan risiko kontaminasi mikroplastik menjadi semakin mendesak.
Alternatif Aman dari Kantong Teh Celup
Penting untuk dicatat bahwa meskipun beberapa bahan seperti selulosa, yang berasal dari dinding sel tanaman, relatif aman dan dapat diproses oleh tubuh manusia, bahan plastik seperti polipropilena dan nilon-6 dapat memiliki dampak yang lebih berbahaya.
Oleh karena itu, para ahli mendorong konsumen untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih aman, seperti memilih kantong teh berbahan alami yang tidak mengandung plastik. Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai potensi toksisitas mikroplastik perlu dilakukan agar kita dapat memahami lebih dalam dampaknya terhadap kesehatan.