FYPMedia.id – Kanker usus besar menjadi penyebab kematian tertinggi ke-5 di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 34.189 dari data Global Cancer Observatory. 70% kasus kanker usus besar ditemukan saat sudah di stadium lanjut, sehingga peluang kesembuhan semakin berkurang.
Kanker usus besar bukan lagi menjadi masalah kesehatan pada usia tua saja. Proporsi kasus pada generasi muda mencapai hampir 50%. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap gaya hidup dan faktor risiko di kalangan usia muda.
Gejala Kanker Usus Besar
Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari empat minggu.
- Rasa tidak tuntas saat buang air besar.
- Perdarahan dari anus atau darah pada feses.
- Perut terasa kram, kembung, atau nyeri secara terus-menerus.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Tubuh lelah dan tidak bertenaga.
Baca juga: Eksim Dishidrotik: Penyakit Kulit dengan Lepuhan Gatal, ini 4 Pemicunya!
Selain itu, perdarahan akibat kanker usus dapat menyebabkan anemia dan perubahan warna feses menjadi lebih gelap.
Penyebab atau Faktor Risiko
Meski penyebab pasti kanker usus besar belum diketahui, sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi, seperti:
- Riwayat kesehatan: Jika seseorang pernah mengalami polip usus atau kanker usus besar, risiko kambuhnya penyakit ini tetap ada, terutama jika kanker pertama kali muncul di usia muda. Selain itu, mereka yang memiliki keluarga dekat dengan riwayat kanker usus besar juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Pola Makan Buruk: Konsumsi daging merah dan makanan olahan dalam jumlah besar dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Metode memasak seperti memanggang hingga gosong atau menggoreng dengan suhu tinggi juga dapat menghasilkan zat karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh.
- Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari (gaya hidup yang ditandai dengan aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dengan pengeluaran energi sangat rendah) meningkatkan risiko kanker.
- Konsumsi Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan telah lama dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Kebiasaan ini dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat pertumbuhan sel abnormal.
- Kelebihan Berat Badan: Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko kanker usus besar, tetapi juga terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi akibat kanker ini. Pria dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita.
Baca juga: 5 Buah Kering ini Harus Dihindari oleh Penderita Diabetes
Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker usus besar. Pemeriksaan rutin, seperti kolonoskopi, sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Selain itu, pola hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko, seperti:
- Memperbanyak konsumsi serat dari buah, sayur, dan biji-bijian.
- Mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi dan daging olahan.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Menghindari rokok dan alkohol.
Langkah kecil seperti memeriksakan diri secara rutin dan menjalani gaya hidup sehat dapat memberikan dampak besar dalam mencegah penyakit ini. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika kalian mengalami gejala di atas ya!