FYPMEDIA.ID – Home Sweet Loan menghadirkan karakter Kaluna sebagai simbol kekuatan bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang berasal dari kelas menengah. Sebagai bagian dari generasi sandwich—yang terjepit antara kebutuhan keluarga dan tantangan keuangan. Kaluna dihadapkan pada berbagai masalah hidup yang sangat relevan dengan realitas masyarakat Indonesia. Prestasi luar biasa Kaluna adalah kemampuannya menabung hingga Rp 300 juta meskipun hanya berstatus pegawai swasta dengan penghasilan terbatas.
Film ini menyoroti bagaimana Kaluna bekerja keras untuk mewujudkan impian memiliki rumah, jauh dari kehidupan padat di rumah yang ditinggalinya bersama ayah dan dua kakaknya. Kuncinya terletak pada penerapan gaya hidup hemat (frugal living) yang disiplin, yang memungkinkan Kaluna mencapai target keuangannya.
Salah satu cara Kaluna dalam mengelola keuangannya adalah dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan secara teratur menggunakan spreadsheet. Kebiasaan ini membantunya mengontrol pengeluaran dan menghindari gaya hidup konsumtif, seperti mengurangi frekuensi hangout dan berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkan. Ia bahkan membawa bekal ke kantor dan memanfaatkan transportasi umum seperti Transjakarta dan KRL untuk menekan biaya.
Baca juga: https://fypmedia.id/jakarta-dan-ikn-diusulkan-jadi-kota-kembar-begini-konsepnya/
Kaluna menunjukkan keteguhan hati dalam menjalani hidup sederhana tanpa merasa rendah diri. Ia tetap menggunakan mobil tua berusia 10 tahun dan tidak merasa perlu berlangganan layanan musik premium, lebih memilih menggunakan layanan gratis meskipun ada iklan.
Selain aspek pengelolaan keuangan, film ini juga menyoroti bagaimana Kaluna harus menghadapi tantangan di dalam keluarganya. Saat kakak-kakaknya mengalami kesulitan dan meminta bantuan keuangan, Kaluna harus memilih antara membantu mereka atau tetap mengejar mimpinya.
Salah satu adegan penting dalam film ini adalah ketika Kaluna meminta kejelasan dari kakaknya terkait pinjaman yang diminta. Dengan tegas, ia menanyakan kapan uang tersebut akan dikembalikan, sebuah sikap yang kemudian dianggap “tidak sopan” oleh kakaknya. Adegan ini memberikan pesan bahwa dalam urusan keuangan keluarga, transparansi dan tanggung jawab sangat penting.
Kaluna menjadi cerminan nyata dari tantangan yang dihadapi kelas menengah di Indonesia. Banyak dari mereka yang berada di antara tanggung jawab terhadap keluarga dan keinginan pribadi untuk meraih mimpi. Disiplin Kaluna dalam keuangan dan kemampuan menghadapi konflik keluarga menjadikannya tokoh inspiratif bagi banyak orang.
Home Sweet Loan tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya manajemen keuangan yang cermat, tanggung jawab keluarga, serta ketekunan dalam mencapai impian meskipun dalam keterbatasan.