FYPMedia.id – Seorang Kepala Desa (Kades) Masam Bulau di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Lahat, Sumatera Selatan, Joni Hartono, ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi setelah melakukan penganiayaan terhadap Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Lahat, Santoso, pada Sabtu (21/10/2023).
Polisi telah mengambil tindakan hukum dengan menahan tersangka ini, dan dia dihadapkan dengan dugaan tindak pidana penganiayaan.
Kapolres Lahat, AKBP S Kunto Hartono, didampingi Kasat Reskrim Polres Lahat, AKP Sapta Eko Yanto, menjelaskan bahwa Joni Hartono, yang merupakan Kades Masam Bulau, telah diidentifikasi sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan tersebut.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Lahat dan Polsek Tanjung Sakti.
Peristiwa tragis ini bermula pada Kamis (31/8/2023) lalu, ketika Santoso berada di Pondok Pesantren (Ponpes) yang dikelola olehnya di Desa Masam Bulan.
Sebelumnya, Joni Hartono telah mengajukan permohonan pinjaman uang kepada Santoso. Namun, permintaannya tidak dapat dipenuhi karena Santoso sedang berada di Palembang untuk urusan kuliah dan sedang tidak memiliki uang.
Tersangka bahkan telah mengirim pesan WhatsApp kepada istri korban, meminta uang untuk mendukung pembangunan Pondok Pesantren Al Ikhlas Tanjung Sakti.
Ketika permintaannya tidak terpenuhi, tersangka menjadi marah dan melakukan penganiayaan terhadap Santoso.
Akibat pukulan yang dilancarkan oleh Joni Hartono, Santoso mengalami luka serius di wajah dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Mengenai insiden ini, Joni Hartono mengakui bahwa pukulan yang dia lakukan terjadi secara spontan dan tidak begitu paham mengenai kronologi peristiwa yang terjadi. Ia berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
“Maaf, saya tidak terlalu paham, kejadiannya cepat dan spontan. Saya harap masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan,” ucapnya.
(Rin)
