FYPMEDIA.ID-Pada Rabu, 4 September 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta. Kedatangannya diiringi dengan upacara kenegaraan yang penuh kehormatan. Paus tiba di Istana Merdeka pada pukul 09.35 WIB dengan diiringi oleh pasukan marching band.
Kehangatan Sambut Paus Fransiskus
Menggunakan mobil Innova Zenix, Paus Fransiskus sempat membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan kepada awak media serta anak-anak yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Setibanya di halaman Istana Merdeka, langsung disambut oleh Jokowi. Keduanya kemudian berjabat tangan sebelum menuju ke halaman untuk upacara penyambutan.
Upacara Kenegaraan dan Defile Pasukan
Selama upacara, lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan, disertai 21 dentuman meriam sebagai tanda penghormatan. Jokowi dan Paus Fransiskus juga menyaksikan defile pasukan sebagai bagian dari upacara kenegaraan yang diadakan untuk menyambut tamu agung tersebut.
Pertemuan dengan Pejabat Indonesia
Setelah upacara, sejumlah menteri dari kabinet Indonesia Maju turut menyalami Paus Fransiskus. Di antara mereka adalah Presiden Terpilih sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Usai perkenalan, Jokowi mengajak untuk berfoto bersama di ruang kredensial Istana Merdeka.
Setelah sesi foto, pertemuan dilanjutkan dengan pembicaraan informal atau veranda talk. Paus Fransiskus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan tokoh agama dan korps diplomatik di Istana Negara, di mana Jokowi akan turut hadir mendampingi.
Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia
Kunjungannya ke Indonesia kali ini sangat bersejarah, mengingat kunjungan terakhir Paus Katolik ke Indonesia terjadi pada tahun 1989 oleh Paus Yohanes Paulus II. Jokowi menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia menyambut hangat kunjungan ini, yang telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu namun tertunda akibat pandemi COVID-19. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama untuk memupuk perdamaian, persaudaraan, serta menjamin kesejahteraan umat manusia. Pertemuan ini memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mengukuhkan nilai-nilai universal yang dijunjung bersama.