Indonesia Adalah Negara dengan Bahasa Daerah Terbanyak di Dunia: Ini 5 Faktanya!

Indonesia Adalah Negara dengan Bahasa Daerah Terbanyak di Dunia: Ini 5 Faktanya!
bktaruna

Indonesia bukan hanya kaya akan alam dan budaya, tetapi juga merupakan salah satu negara paling kompleks secara linguistik. Dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang masih aktif digunakan hingga saat ini, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan jumlah bahasa daerah terbanyak di dunia setelah Papua Nugini. Namun tidak semua orang menyadari betapa luar biasanya fakta ini. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cermin dari identitas, sejarah, dan cara pandang suatu komunitas. Berikut lima fakta menarik yang menjelaskan keunikan dan tantangan besar di balik keberagaman bahasa daerah di Indonesia.

  1. Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah aktif — tersebar dari Sabang sampai Merauke

Menurut data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Indonesia memiliki lebih dari 718 bahasa daerah yang tercatat dan aktif digunakan oleh masyarakat. Bahasa-bahasa ini tersebar di berbagai pulau dan provinsi, mulai dari Bahasa Aceh di barat, Bahasa Sunda di Jawa Barat, Bahasa Bugis di Sulawesi Selatan, hingga Bahasa Dani di Papua. Di satu provinsi saja bisa terdapat puluhan bahasa yang digunakan oleh kelompok masyarakat yang berbeda. Ini menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi keragaman linguistik yang luar biasa di satu negara.

  1. Satu desa bisa memiliki lebih dari satu bahasa

Keunikan Indonesia tak hanya terletak pada jumlah bahasanya, tetapi juga pada distribusinya. Di banyak wilayah, satu desa atau kabupaten bisa memiliki dua hingga tiga bahasa yang digunakan secara bersamaan. Misalnya, di Papua, masyarakat di desa yang berjarak hanya 5–10 km bisa memiliki bahasa yang sama sekali berbeda satu sama lain. Hal ini terjadi karena sebagian besar bahasa daerah di Indonesia berkembang secara lokal, diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan, tanpa adanya standar tertulis yang seragam. Perbedaan geografis dan isolasi antarkelompok turut mempercepat pertumbuhan bahasa-bahasa unik tersebut.

  1. Banyak bahasa daerah Indonesia belum memiliki sistem tulisan resmi

Sebagian besar bahasa daerah di Indonesia masih bertahan secara lisan dan belum memiliki sistem tulisan yang baku. Artinya, bahasa tersebut hanya digunakan dalam komunikasi sehari-hari dan belum terdokumentasi dalam bentuk buku, kamus, atau karya sastra. Hal ini menjadi tantangan besar dalam upaya pelestarian karena ketika penutur asli meninggal dunia atau berganti generasi, bahasa tersebut bisa hilang selamanya. Pemerintah dan berbagai lembaga budaya kini mulai mengembangkan dokumentasi dan revitalisasi bahasa, terutama yang masuk dalam kategori “terancam punah”.

  1. Bahasa Indonesia bukan bahasa ibu mayoritas penduduk, tapi berhasil jadi pemersatu

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, mayoritas penduduk Indonesia memiliki bahasa daerah sebagai bahasa pertama atau bahasa ibu. Bahasa Indonesia baru digunakan secara luas sebagai bahasa kedua — di sekolah, media, dan urusan resmi. Namun, berkat sistem pendidikan nasional dan peran media massa, Bahasa Indonesia berhasil menjadi perekat seluruh penduduk dari berbagai latar belakang bahasa. Ini adalah contoh sukses rekayasa sosial, di mana satu bahasa dipilih sebagai alat komunikasi nasional tanpa menghapus eksistensi bahasa daerah yang sudah lebih dulu hidup.

  1. Puluhan bahasa daerah Indonesia kini berada di ambang kepunahan

Keberagaman bahasa Indonesia memang luar biasa, namun juga menghadapi ancaman serius. Menurut Kemendikbudristek, lebih dari 200 bahasa daerah kini masuk kategori “terancam punah” karena penuturnya tinggal sedikit dan tidak lagi digunakan oleh generasi muda. Faktor utama penyebabnya adalah urbanisasi, pernikahan antar suku, dan dominasi Bahasa Indonesia di ruang publik. Jika tidak dilakukan upaya pelestarian, sebagian besar bahasa ini bisa hilang dalam waktu 1–2 generasi ke depan. Inilah mengapa proyek digitalisasi, dokumentasi, dan pengajaran kembali bahasa ibu di sekolah menjadi sangat penting.

Indonesia bukan sekadar negara berbahasa banyak, tetapi negara dengan kehidupan linguistik yang sangat kaya dan kompleks. Lebih dari 700 bahasa hidup berdampingan dalam satu wilayah yang luas, menggambarkan betapa beragamnya identitas, sejarah, dan cara berpikir masyarakat Indonesia. Namun, kekayaan ini tidak akan bertahan jika tidak dilindungi. Bahasa daerah bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi aset kebudayaan yang harus dijaga agar tetap hidup di masa depan. Menjaga bahasa adalah menjaga jati diri — dan Indonesia punya banyak sekali jati diri untuk dirawat bersama.