Imbas Tragedi Air India 171: Pemerintah India Perintahkan Cek Sakelar Bahan Bakar Boeing

Imbas Tragedi Air India 171

FYP Media.ID – Insiden tragis Air India 171 yang menewaskan 260 orang pada Juni 2025 membuka mata dunia terhadap potensi risiko komponen pesawat Boeing, khususnya sakelar pengendali bahan bakar (fuel control switches). Sebagai respons cepat, Otoritas Penerbangan India (DGCA) telah memerintahkan semua maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sakelar bahan bakar tersebut. Pemeriksaan ini wajib selesai paling lambat 21 Juli 2025 guna memastikan keselamatan penerbangan yang tak bisa ditawar.

Tragedi Air India 171: Detik-detik Kecelakaan yang Menggemparkan Dunia

Pada 12 Juni 2025, sebuah Boeing 787 Dreamliner milik Air India dengan nomor penerbangan 171 mengalami kecelakaan serius saat baru saja lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad. Pesawat yang hendak menuju London ini kehilangan aliran bahan bakar ke mesin secara tiba-tiba, sehingga daya dorong berkurang drastis dan akhirnya terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa 260 penumpang dan awak.

Kecelakaan ini menjadi salah satu tragedi penerbangan paling memilukan dalam hampir satu dekade terakhir dan menarik perhatian otoritas penerbangan di seluruh dunia, khususnya India dan Amerika Serikat.

Pemeriksaan Sakelar Bahan Bakar: Respons Tegas Pemerintah India

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) mengeluarkan perintah tegas yang mewajibkan seluruh maskapai untuk melakukan pemeriksaan terhadap sakelar pengendali bahan bakar pesawat Boeing. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul temuan bahwa sakelar tersebut berpotensi berpindah posisi dari “run” ke “cut-off” secara tidak sengaja, yang memicu terputusnya aliran bahan bakar dan kegagalan mesin.

Pemeriksaan harus selesai dan hasilnya dilaporkan paling lambat tanggal 21 Juli 2025. Pemerintah menegaskan bahwa kepatuhan terhadap tenggat waktu ini adalah kunci untuk menjaga kelayakan udara dan keselamatan operasional pesawat.

FAA dan Pedoman 2018: Kenyataan di Balik Sakelar Bahan Bakar Boeing

Amerika Serikat melalui Administrasi Penerbangan Federal (FAA) sebelumnya sudah menerbitkan pedoman pada tahun 2018 terkait sakelar pengendali bahan bakar pada pesawat Boeing. Pedoman ini menyarankan (bukan mewajibkan) operator pesawat untuk memeriksa fitur pengunci pada sakelar agar tidak berpindah posisi secara tidak sengaja.

FAA menjelaskan bahwa walaupun ada laporan beberapa sakelar dipasang tanpa fitur pengaman, kondisi tersebut tidak dianggap mengancam keselamatan penerbangan secara langsung. Namun, pedoman ini diikuti oleh beberapa maskapai secara mandiri sebagai langkah antisipasi.

Misteri Rekaman Suara Kokpit yang Mengguncang

Laporan awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) mengungkapkan rekaman suara kokpit yang memicu spekulasi publik. Dalam rekaman tersebut, terdengar seorang pilot bertanya, “Kenapa kamu mematikan bahan bakar?” diikuti jawaban, “Saya tidak melakukannya.”

Kejadian ini mengindikasikan adanya perpindahan posisi sakelar secara tak sengaja yang menyebabkan terputusnya pasokan bahan bakar ke mesin. Namun, laporan awal ini bukan untuk menyalahkan awak pesawat, melainkan untuk memahami kronologi kecelakaan secara objektif.

Dukungan dari Asosiasi Pilot India: Pembelaan Terhadap Awak Pesawat

Asosiasi Pilot Komersial India memberikan pernyataan tegas membela awak pesawat Air India 171. Mereka menyatakan bahwa pilot dan kru telah “bertindak profesional sesuai pelatihan dalam situasi sangat menantang” dan tidak seharusnya disalahkan atas kecelakaan tersebut yang masih dalam penyelidikan.

Pernyataan ini menambah perspektif bahwa keselamatan penerbangan adalah hasil kerja sama kompleks antara manusia dan teknologi yang perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Pentingnya Kepatuhan dan Regulasi Ketat dalam Industri Penerbangan

Tragedi ini menegaskan bahwa dalam industri penerbangan, kepatuhan terhadap regulasi keselamatan dan pemeriksaan teknis berkala sangatlah vital. Meski pedoman FAA sebelumnya tidak bersifat wajib, insiden ini menjadi pelajaran penting untuk mengadopsi aturan yang lebih ketat dan penerapan fitur pengaman pada komponen kritis seperti sakelar bahan bakar.

Pemerintah India melalui DGCA telah mengambil langkah cepat dan tegas yang bisa menjadi contoh bagi negara lain yang mengoperasikan armada Boeing.

Dampak Tragedi terhadap Industri dan Publik

Kecelakaan Air India 171 menimbulkan kegelisahan publik dan menurunkan tingkat kepercayaan terhadap penerbangan Boeing, terutama model 787 Dreamliner. Namun, langkah cepat pemerintah India dan dukungan FAA menunjukkan komitmen menjaga keselamatan penumpang.

Selain itu, perintah pemeriksaan ini juga berpotensi menguatkan standardisasi keselamatan penerbangan global serta mendorong maskapai untuk lebih proaktif dalam pengelolaan risiko.

Kesimpulan: Tragedi sebagai Momentum Perbaikan Keselamatan Penerbangan

Tragedi Air India 171 telah membuka mata dunia tentang pentingnya pengawasan ketat terhadap komponen vital pesawat. Perintah pemeriksaan sakelar bahan bakar oleh pemerintah India menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Ke depan, industri penerbangan global diharapkan memperkuat mekanisme pengamanan, memperbaiki sistem pelatihan kru, serta menegakkan regulasi yang ketat untuk mencegah insiden serupa.