FYP Media.id – Pada Senin, 5 Mei 2025 – Hari Minggu, 4 Mei 2025, akan selalu menjadi momen yang tak terlupakan dalam hidup Harry Kane. Setelah lebih dari satu dekade berkarier di level tertinggi sepak bola tanpa satu pun gelar, akhirnya penyerang andalan asal Inggris itu berhasil mengakhiri paceklik trofinya. Bersama Bayern Muenchen, Kane menorehkan sejarah pribadi dengan meraih gelar Bundesliga musim ini.
Kepastian gelar tersebut datang setelah pesaing terdekat Bayern, Bayer Leverkusen, hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Freiburg. Hasil itu membuat selisih poin antara Bayern dan Leverkusen tak bisa lagi dikejar—Bayern unggul delapan poin dengan hanya dua pertandingan tersisa. Meski sehari sebelumnya Bayern sendiri juga hanya bermain imbang 3-3 saat bertandang ke markas RB Leipzig, hasil Leverkusen cukup untuk menyegel mahkota juara ke-34 mereka di level liga, atau yang ke-33 sejak era Bundesliga dimulai.
Baca juga: 3-1 di Stamford Bridge: Chelsea Akhiri 10 LagaTanpa Menang atas Liverpool
Pelatih Leverkusen, Xabi Alonso—yang juga merupakan mantan gelandang Bayern—mengakui superioritas mantan timnya. Dalam pernyataannya kepada media setelah laga, Alonso memberikan selamat dengan nada sportif, “Selamat untuk Bayern. Mereka tampil lebih konsisten sepanjang musim dan layak mendapatkan gelar ini.”
Namun, dari semua cerita tentang dominasi Bayern, sorotan utama justru tertuju pada sosok Harry Kane. Kapten timnas Inggris itu akhirnya bisa bernapas lega setelah bertahun-tahun dihantui oleh narasi “kutukan tanpa trofi”. Dengan capaian lebih dari 400 gol sepanjang karier untuk klub dan timnas, Kane telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang paling produktif di dunia. Ia adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Inggris, serta menempati posisi kedua dalam daftar pencetak gol sepanjang masa di Premier League. Tapi selama itu pula, ia tak kunjung merasakan manisnya mengangkat trofi.
Tak sedikit yang berspekulasi bahwa Kane seolah “ditakdirkan” tak pernah juara. Ia telah tampil di enam final besar—termasuk Liga Champions, Piala Liga Inggris, dan dua kali Piala Eropa—namun selalu berakhir dengan kekalahan. Bahkan ketika ia memutuskan pindah ke Bayern Muenchen pada 2023 untuk membuka peluang meraih gelar, langkah awalnya tetap tak mulus. Pada musim pertamanya, Bayern gagal menyabet gelar apa pun, dan Kane harus menelan kekalahan di final Piala Super Jerman dari RB Leipzig.
Namun, musim keduanya adalah cerita yang sangat berbeda. Kane tampil luar biasa sepanjang musim, mencetak gol demi gol dengan konsistensi yang mengagumkan. Dua pekan lalu, ia bahkan memecahkan rekor Bundesliga dengan mencetak 60 gol dalam 60 pertandingan liga pertamanya—sebuah pencapaian yang belum pernah diraih siapa pun sebelumnya. Ia juga menjadi pemain pertama dalam sejarah Bundesliga yang berhasil menyabet gelar top skor dalam dua musim pertamanya.
Dengan kontribusinya yang luar biasa, tak berlebihan jika mengatakan bahwa Kane adalah salah satu kunci keberhasilan Bayern musim ini. Bersama rekan-rekan setimnya, ia mampu menampilkan permainan menyerang yang mematikan sekaligus efisien, membawa Bayern kembali ke puncak kejayaan domestik.
Perayaan Kane atas pencapaian ini pun sederhana namun bermakna. Di akun media sosial pribadinya, ia hanya mengunggah emoji trofi dan menuliskan singkat, “What a feeling.” Kalimat singkat yang mungkin tak mampu menggambarkan penuh emosi yang ia rasakan, namun cukup untuk mewakili betapa dalamnya arti trofi pertama ini bagi dirinya.
Statistik pribadi Kane di Bayern pun sangat mengesankan. Sejak bergabung dengan klub asal Bavaria itu, ia telah mengemas 80 gol hanya dalam 89 pertandingan. Angka ini tidak hanya mencerminkan konsistensinya sebagai ujung tombak, tapi juga tekad dan profesionalisme tinggi yang selalu ia tunjukkan, bahkan ketika tekanan demi tekanan datang karena statusnya sebagai “bintang tanpa trofi”.
Kini, narasi itu telah berubah. “Kutukan trofi” Harry Kane resmi berakhir. Ia tak lagi sekadar ikon yang hebat dalam mencetak gol, tapi juga kini seorang juara—sebuah gelar yang selama ini selalu luput dari genggamannya, meskipun bakatnya tak pernah diragukan.
Baca juga: hary
Trofi Bundesliga ini mungkin bukan yang terakhir untuk Kane bersama Bayern. Dengan skuad yang solid dan semangat juara yang kembali menyala, peluang meraih lebih banyak gelar terbuka lebar. Tapi bagi Kane sendiri, gelar pertama ini akan selalu memiliki tempat tersendiri—sebagai awal dari babak baru dalam kariernya, dan sebagai pembuktian bahwa kerja keras, kesetiaan, dan keyakinan pada waktunya akan berbuah manis.
Selamat, Harry Kane. Akhirnya, Anda juara.