FYPMedia.ID – Harga emas dunia kembali tergelincir di akhir bulan Mei 2025. Setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD 3.500,05 per ons pada April lalu, kini logam mulia itu harus rela turun 1,9% hanya dalam seminggu. Apa yang sebenarnya terjadi?
Berikut analisa lengkap penyebab turunnya harga emas dunia beserta proyeksinya, hanya di FYP Media.
Harga Emas Hari Ini
Mengutip CNBC pada Sabtu (31/5/2025), harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi USD 3.293,59 per ons pada pukul 02:26 siang waktu AS (ET). Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup turun 0,9% menjadi USD 3.315,40 per ons.
Penurunan tajam ini menjadi sorotan utama bagi investor, terutama mereka yang menjadikan emas sebagai instrumen perlindungan saat gejolak ekonomi.
5 Penyebab Harga Emas Melemah Minggu Ini
Berikut lima alasan utama yang memicu penurunan harga emas dunia di akhir Mei:
1. Penguatan Dolar AS
Salah satu faktor paling dominan adalah penguatan indeks dolar AS sebesar 0,1%.
Saat dolar menguat, harga emas secara otomatis menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya, sehingga permintaan global terhadap emas pun menurun.
2. Polemik Tarif Trump
Tarik ulur kebijakan tarif antara AS dan negara mitra dagangnya kembali memanas. Pada Kamis lalu, Pengadilan Banding Pemerintahan Federal AS memutuskan untuk sementara memberlakukan kembali tarif tinggi era Donald Trump.
Padahal, sehari sebelumnya, Pengadilan Perdagangan AS justru menyatakan bahwa Trump telah melampaui wewenang dalam menetapkan bea masuk terhadap sejumlah negara.
Ketidakpastian hukum ini menciptakan volatilitas dan membuat investor wait and see.
Baca Juga: Harga Emas 2025 Tembus Rekor Lagi! Apa Kaitan Tarif Film Asing dan Trump?
Menurut David Meger, Direktur Perdagangan Logam dari High Ridge Futures, emas kini berada dalam fase konsolidasi setelah menyentuh harga tertingginya di April lalu.”Emas sedikit berada di bawah tekanan karena kebutuhan terhadap aset safe haven menurun. Namun, potensi penolakan dari Trump terhadap keputusan pengadilan bisa mendorong harga kembali naik,” ujar Meger.
4. Data Inflasi AS Lebih Rendah
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) – indikator inflasi favorit Federal Reserve – naik 2,1% secara tahunan di April, sedikit lebih rendah dari prediksi 2,2%.
Data ini memicu harapan baru bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada bulan September 2025, sehingga tekanan terhadap emas tidak makin dalam.
5. Aksi Ambil Untung Investor
Setelah mencapai rekor tertinggi bulan lalu, banyak investor memilih untuk melikuidasi sebagian posisi emas mereka, terutama mereka yang membeli di level bawah dan mengantisipasi koreksi harga.
Aksi profit taking ini turut menekan harga emas dalam jangka pendek.
Apa Dampaknya Bagi Investor?
Bagi investor jangka pendek, volatilitas harga emas saat ini mungkin terlihat menakutkan. Namun bagi investor jangka panjang, ini justru bisa jadi peluang masuk yang menjanjikan.
Analis menilai bahwa selama ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik belum reda, emas tetap menjadi aset strategis yang kuat. Terlebih dengan masih tingginya tensi dagang dan kemungkinan pemangkasan suku bunga AS, harga emas bisa kembali naik dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Harga Emas Naik 23% Sepanjang 2025, Ini Penyebab Utamanya
Proyeksi Emas Selanjutnya
Sebagian analis memperkirakan bahwa harga emas bisa stabil di kisaran USD 3.250–3.300 per ons dalam jangka pendek, sambil menanti kepastian dari Federal Reserve soal kebijakan suku bunga dan perkembangan tarif perdagangan AS.
Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga di September, dan tensi geopolitik kembali meningkat, harga emas diprediksi bisa kembali menguji level USD 3.400–3.500 per ons.
Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan sebesar 1,9% di minggu terakhir Mei 2025, terdorong oleh kombinasi penguatan dolar AS, ketidakpastian tarif Trump, dan aksi ambil untung investor.
Namun, tekanan ini belum tentu berlanjut dalam jangka panjang, apalagi dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga AS dan meningkatnya risiko geopolitik global.
Bagi investor, penting untuk tetap diversifikasi portofolio dan tidak mengambil keputusan tergesa-gesa hanya berdasarkan pergerakan mingguan.
Selain fokus pada pembentukan karakter, Pemkot Depok juga berkomitmen untuk melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan. Rencana pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) sedang digodok sebagai upaya untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak di Kota Depok Kesimpulan
Program pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh Pemkot Depok merupakan langkah konkret dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, disiplin, dan bertanggung jawab. Dengan dukungan penuh dari orang tua dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pembentukan karakter anak-anak bangsa.