Gunung Semeru Erupsi, Letusan Capai 1 KM! Ini 7 Fakta Penting yang Wajib Tahu

Gunung Semeru Erupsi, Letusan Capai 1 KM!

FYP Media.ID – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi. Letusan terbaru pada Kamis pagi (24/7/2025) mencatatkan kolom abu setinggi 1 kilometer dari puncak—atau setara dengan ketinggian 4.676 meter di atas permukaan laut!

Peristiwa ini bukan kali pertama dalam beberapa bulan terakhir. Namun, erupsi kali ini jadi sorotan karena intensitas dan sebaran abunya yang cukup signifikan, serta meningkatnya kegempaan di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Tim FYP Media merangkum 7 fakta penting tentang erupsi Gunung Semeru terbaru 2025 yang wajib kamu tahu, khususnya bagi warga di kawasan Lumajang dan Malang. Ini bukan cuma soal letusan, tapi juga soal kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang lebih besar.

1. Letusan Capai 1.000 Meter dari Puncak, Ini Rincian Resmi

Erupsi tercatat terjadi pada Kamis, 24 Juli 2025, pukul 07.09 WIB. Data dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menyebutkan bahwa kolom abu teramati setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung atau 4.676 meter di atas permukaan laut.

Warna kolom abu terlihat putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke timur laut dan tenggara. Peristiwa ini terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

2. Gunung Semeru Masih Berstatus Waspada (Level II)

Meski meletus dengan intensitas cukup kuat, Gunung Semeru saat ini masih berada pada status Waspada atau Level II. Artinya, ada potensi erupsi lanjutan, dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan tanpa perlu panik berlebihan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang ini, dan memberikan pembaruan berkala kepada publik.

3. Aktivitas Kegempaan Masih Tinggi: 39 Kali Letusan dalam 24 Jam!

Data dari PVMBG mengungkapkan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Semeru masih sangat aktif. Pada Rabu (23 Juli 2025), tercatat sebanyak 39 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo antara 10–22 mm dan durasi 44–192 detik.

Angka ini menunjukkan bahwa perut Semeru belum sepenuhnya tenang, dan ada kemungkinan letusan serupa atau lebih kuat bisa terjadi dalam waktu dekat.

4. Zona Merah: Daerah Terlarang Aktivitas Warga

PVMBG telah mengeluarkan zona larangan aktivitas bagi masyarakat, yakni:

  • Sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak

  • 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan

  • Radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru

Daerah-daerah ini berisiko tinggi terdampak awan panas guguran, lahar, serta lontaran batu pijar. Bahkan di luar zona tersebut, warga diminta tetap waspada terhadap perluasan aliran lahar dan hujan abu.

5. Potensi Bahaya Lanjutan: Awan Panas, Lahar & Guguran Lava

Tak hanya letusan vertikal, Gunung Semeru juga berpotensi memicu bencana ikutan lainnya. PVMBG mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada terhadap:

  • Awan panas guguran

  • Lahar hujan

  • Guguran lava

  • Aliran lahar sekunder di sungai-sungai kecil

Kawasan yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Aliran air dari puncak gunung bisa membawa material vulkanik jauh hingga 13 kilometer dari pusat erupsi.

6. Rekomendasi Resmi untuk Warga dan Pendaki

Berikut ini sejumlah rekomendasi resmi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait demi menjaga keselamatan warga:

Jangan beraktivitas di zona 3 km dari kawah
Hindari sektor tenggara (Besuk Kobokan) dalam radius 8 km
Jangan berada di tepi sungai dalam radius 500 meter dari Besuk Kobokan
Waspadai potensi lahar saat hujan deras turun di sekitar Semeru
Gunakan masker untuk menghindari iritasi akibat abu vulkanik

7. Semeru Masih Bernafas, Ini Saatnya Tingkatkan Kesiapsiagaan

Bukan hal baru bahwa Gunung Semeru adalah salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Namun, setiap letusan adalah pengingat nyata bahwa alam bisa berubah dalam sekejap.

Erupsi kali ini bisa menjadi awal dari siklus letusan baru yang lebih panjang atau hanya letusan sesaat. Yang jelas, kesiapsiagaan masyarakat, aparat desa, dan petugas tanggap bencana adalah kunci utama menghindari korban jiwa.

Penting! Ini yang Harus Kamu Lakukan Jika Tinggal di Sekitar Gunung Semeru

  1. Simpan barang penting dan dokumen dalam satu tas siaga
  2. Siapkan masker dan kacamata pelindung dari abu
  3. Pantau informasi dari PVMBG, BNPB, dan BMKG
  4. Ikuti arahan petugas jika terjadi evakuasi
  5. Jangan termakan hoaks! Cek informasi resmi sebelum menyebarkannya

Kesimpulan: Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada!

Erupsi Gunung Semeru 24 Juli 2025 menunjukkan bahwa gunung ini masih aktif dan memiliki potensi bahaya yang nyata. Namun, dengan informasi yang akurat dan langkah siaga, risiko bisa diminimalkan.

Gunung memang tidak bisa dihentikan, tapi kita bisa lebih siap menghadapi dampaknya. Jangan abaikan rekomendasi, jaga jarak aman, dan bantu sebarkan informasi yang benar ke keluarga dan tetangga.

Stay safe, tetap waspada, dan jangan lupa pakai masker kalau kamu tinggal di sekitar wilayah terdampak abu vulkanik.