Gunung Raung Erupsi 7 Kali Sejak 12 Juni, Letusan Capai 1.000 Meter

Gunung Raung Erupsi 7 Kali Sejak 12 Juni

Gunung Raung Erupsi 7 Kali Sejak 12 Juni, Letusan Capai 1.000 Meter

 

FYPMedia.IDGunung Raung di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi kembali erupsi. Sejak 12 Juni, gunung ini terus menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi.Gunung Raung, salah satu gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025 pukul 05.16 WIB, terjadi erupsi dengan kolom letusan mencapai 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut (mdpl).

 

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus 3 Kali Pagi Ini, Warga Dilarang Aktivitas di Besuk Kobokan!

 

Letusan ini menambah daftar panjang aktivitas Gunung Raung yang telah erupsi sedikitnya 7 kali sejak 12 Juni 2025. Erupsi terakhir sebelumnya tercatat pada dini hari pukul 00.25 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter.

Aktivitas Gunung Raung Meningkat Sejak 12 Juni

Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan, menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Raung meningkat secara signifikan sejak Kamis dini hari, 12 Juni 2025. “Erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, intensitas sedang, mengarah ke selatan dan barat daya,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima FYP Media.

Gunung Raung memiliki ketinggian 3.332 mdpl, terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi. Gunung ini dikenal dengan kaldera raksasa dan seringkali menjadi salah satu indikator aktivitas vulkanik di wilayah timur Pulau Jawa.

Rincian Letusan Terakhir: 7 Kali Erupsi dalam 2 Hari

Berdasarkan catatan Pos Pengamatan, berikut adalah data terkini letusan Gunung Raung sejak 12 Juni:

  • 12 Juni 2025: Awal peningkatan tremor vulkanik
  • 13 Juni 2025: 4 kali erupsi (pukul 02.20 WIB, 03.07 WIB, 17.49 WIB, dan 22.29 WIB) dengan ketinggian letusan berkisar 400–1.000 meter
  • 14 Juni 2025:
    • Pukul 00.25 WIB: Letusan setinggi 1.000 meter
    • Pukul 05.16 WIB: Letusan setinggi 750 meter

Seluruh erupsi disertai rekaman seismik tremor menerus dengan amplitudo maksimum mencapai 4 mm, menandakan aktivitas yang masih berlangsung dan belum stabil.

Status Level II (Waspada), Masyarakat Diminta Menjauh

Benny Setyawan menegaskan bahwa Gunung Raung saat ini berada dalam Status Level II atau Waspada. Petugas telah mengeluarkan rekomendasi resmi:

“Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak diperkenankan mendekati pusat erupsi di kawah puncak dalam radius 3 kilometer. Selain itu, dilarang turun ke kaldera dan bermalam di area sekitar kawah,” jelasnya.

Langkah ini merupakan bentuk mitigasi untuk menghindari potensi dampak langsung dari erupsi lanjutan, terutama jika aktivitas vulkanik meningkat ke Level III (Siaga).

Dampak Langsung: Hujan Abu Vulkanik di Sejumlah Desa

Erupsi Gunung Raung juga menyebabkan hujan abu vulkanik tipis di beberapa desa di wilayah Kabupaten Jember. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah mendistribusikan masker gratis kepada warga yang terdampak.

“Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan serius. Tapi kami tetap siaga, khususnya di daerah yang berada di sisi selatan dan barat daya gunung,” kata perwakilan BPBD Jember.

Distribusi masker juga dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit paru-paru.

Transportasi Masih Berjalan Normal

Meski erupsi terus berlangsung, aktivitas transportasi—terutama kereta api di wilayah Daop 9 Jember masih berlangsung normal. Pihak PT KAI menyatakan bahwa jalur kereta belum terdampak langsung oleh aktivitas vulkanik, namun tetap melakukan pemantauan intensif.

“Kami terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BPBD. Bila ada gangguan jarak pandang atau dampak abu, kami siap melakukan penyesuaian,” ujar salah satu petugas stasiun.

Mengenal Gunung Raung: Si Raksasa Kaldera Jawa Timur

Gunung Raung merupakan bagian dari deretan pegunungan Ijen di Jawa Timur. Yang membuat Raung berbeda adalah bentuknya yang memiliki kaldera sangat luas dengan kedalaman 500 meter, salah satu yang terbesar di Indonesia.

Erupsi Gunung Raung umumnya bertipe strombolian hingga vulkanian, dengan letusan yang memuntahkan abu, batu pijar, dan kadang disertai gempa tremor. Letusan eksplosifnya bisa memengaruhi jalur penerbangan dan pemukiman bila terus meningkat.

Apakah Akan Naik ke Level Siaga?

Meskipun belum ada perubahan status dari Waspada ke Siaga, para ahli vulkanologi terus memantau peningkatan aktivitas Raung. Bila tremor dan letusan terus berulang dengan intensitas yang lebih besar, tidak menutup kemungkinan status bisa ditingkatkan dalam waktu dekat.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak percaya informasi hoaks seputar status gunung dan hanya merujuk pada informasi resmi dari situs PVMBG, BPBD, atau kanal berita terpercaya seperti FYP Media.

Baca Juga: Gunung Dukono Meletus 3 Kali Pagi Ini, Kolom Abu Capai 1.600 Meter!

Tetap Waspada, Tapi Jangan Panik

Gunung Raung sedang aktif. Tapi masyarakat tak perlu panik, cukup mengikuti arahan resmi dan tetap waspada. Jika berada dalam radius 3 kilometer dari kawah, segera hindari lokasi dan gunakan masker bila terjadi hujan abu.