FYPMedia.ID – Gunung Dukono kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan meletus sebanyak tiga kali berturut-turut pada pagi hari ini, Senin (26/5/2025). Letusan dahsyat ini menghasilkan kolom abu vulkanik yang membumbung setinggi 1.600 meter dari puncak kawah, memicu kekhawatiran warga dan imbauan waspada dari petugas.
Menurut laporan resmi dari Pos Pengamatan Gunung Dukono, letusan pertama terjadi pukul 06.22 WIT dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Abu berwarna putih hingga kelabu menyebar ke arah timur dengan intensitas yang sangat tebal. Letusan ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 62,82 detik.
Tak butuh waktu lama, letusan kedua menyusul pukul 06.49 WIT, disertai kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak. Abu vulkanik kali ini terlihat lebih gelap dan pekat, bahkan sempat membuat jarak pandang di beberapa titik sekitar gunung menjadi terbatas.
Letusan ketiga, yang juga merupakan yang tertinggi dan paling mengkhawatirkan, terjadi pada pukul 07.09 WIT. Kolom abu mencapai 1.600 meter atau sekitar 2.687 meter di atas permukaan laut, dengan sebaran intensitas tebal ke arah timur. Saat artikel ini ditulis, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Status Waspada dan Imbauan untuk Warga
Petugas Pos Pantau Gunung Dukono, Bambang Sugiono, mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km dari kawah Malupang Warirang. Area tersebut dianggap sebagai zona rawan bahaya, terutama karena letusan Gunung Dukono seringkali terjadi secara tiba-tiba dan eksplosif. “Masyarakat wajib siaga. Gunakan masker atau penutup hidung dan mulut setiap saat. Abu vulkanik bisa membahayakan saluran pernapasan,” ujar Bambang saat dihubungi FYP Media.
Penting untuk diketahui, abu vulkanik dari letusan gunung api bukan hanya mengganggu visibilitas, tapi juga berbahaya bagi kesehatan paru-paru, mencemari air, dan merusak tanaman.
197 Kali Meletus Sepanjang 2025!
Gunung Dukono bukan hanya aktif pagi ini. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Dukono telah mengalami 197 kali letusan sejak awal tahun 2025. Bahkan, dalam satu hari terakhir saja, tercatat 130 kali gempa letusan/erupsi hanya dalam kurun waktu 24 jam.
Gempa-gempa letusan tersebut memiliki amplitudo bervariasi antara 6 hingga 34 mm, dengan durasi mencapai hampir satu menit tiap gempa. Selain itu, juga terekam tremor menerus dengan amplitudo dominan 4 mm.
Kondisi ini menempatkan Gunung Dukono pada Status Waspada (Level II), yang berarti terdapat potensi letusan dengan skala kecil hingga sedang. Namun, dengan intensitas aktivitas seperti pagi ini, potensi peningkatan status bisa saja terjadi jika tren letusan terus meningkat.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus 3 Kali Pagi Ini, Warga Dilarang Aktivitas di Besuk Kobokan!
Kekuatan Alam yang Tidak Bisa Diabaikan
Gunung Dukono terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, dan dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Aktivitasnya hampir konstan sepanjang tahun, dengan karakteristik letusan berupa letusan freatik dan strombolian, yang menghasilkan abu, batu pijar, dan gas beracun.
Letusan Dukono bisa berdampak pada berbagai sektor, mulai dari kesehatan masyarakat, pertanian, hingga transportasi udara. Bandara-bandara di wilayah sekitar pun diminta untuk siaga terhadap potensi sebaran abu vulkanik yang bisa membahayakan penerbangan.
Baca Juga: Gunung Dukono Meletus Dua Kali di Pagi Hari: Kolom Abu Mencapai 1.300 Meter, Warga Diimbau Waspada
Apa yang Harus Dilakukan Warga?
Untuk Anda yang tinggal atau berencana bepergian ke wilayah Halmahera Utara dan sekitarnya, berikut beberapa langkah darurat yang wajib dilakukan:
-
Hindari area dalam radius 4 km dari kawah.
-
Gunakan masker atau kain basah saat beraktivitas di luar.
-
Bersihkan atap rumah dari abu agar tidak roboh karena beban.
-
Jangan konsumsi air yang terkontaminasi abu vulkanik.
-
Ikuti perkembangan informasi resmi dari PVMBG atau BPBD setempat.
Letusan Gunung Dukono 26 Mei 2025 ini menjadi pengingat akan kekuatan alam yang luar biasa, yang harus disikapi dengan kesiapan dan disiplin. Meski belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar, situasi tetap harus diawasi ketat karena potensi letusan susulan masih tinggi.
Gunung Dukono telah meletus ratusan kali tahun ini, dan aktivitasnya pagi ini menunjukkan bahwa warga sekitar harus selalu siaga dan sadar risiko. Jangan abaikan himbauan dari pihak berwenang, dan selalu sediakan perlengkapan darurat seperti masker, air bersih, dan obat-obatan.