FYPMedia.ID – Gunung berapi yang terletak di dekat ibu kota Islandia, Reykjavík, kembali meletus pada Rabu malam, menjadikannya letusan ketujuh di wilayah tersebut sejak Desember lalu.
Letusan kali ini terjadi di Semenanjung Reykjanes, sekitar 50 kilometer di barat daya kota Reykjavík. Celah pada gunung berapi ini diperkirakan sepanjang 3 kilometer (1,9 mil), menurut Kantor Meteorologi Islandia.
Letusan dimulai sekitar pukul 11 malam waktu setempat dan dilaporkan tidak lama kemudian oleh Kantor Meteorologi Islandia bahwa celah tersebut tampaknya sudah berhenti berkembang setelah sekitar tiga jam. Meskipun demikian, aktivitas vulkanik terus memengaruhi wilayah tersebut.
Pihak berwenang menyatakan bahwa lalu lintas udara menuju dan dari Islandia tetap berjalan normal pada Kamis pagi, dengan tidak ada dampak signifikan terhadap penerbangan.
Bandara internasional utama Islandia, Keflavík, dalam pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa penerbangan tidak terpengaruh dan infrastruktur kritis tetap aman.
Namun, beberapa fasilitas wisata terkena dampak, termasuk Blue Lagoon, salah satu tujuan wisata paling populer di Islandia. Pihak pengelola Blue Lagoon mengungkapkan bahwa spa geotermal tersebut terpaksa ditutup dan tamu-tamunya dievakuasi setelah lava menutupi seluruh area tempat parkir mobil.
Ini bukan pertama kalinya tempat ini terdampak akibat aktivitas vulkanik karena selama setahun terakhir Blue Lagoon beberapa kali terpaksa ditutup akibat letusan yang terjadi di wilayah tersebut.
Baca juga: Susu Ikan Pasti Masuk Menu Program Makan Bergizi Siap Dukung Indonesia Emas
Kerusakan Infrastruktur dan Evakuasi Penduduk
Letusan ini terjadi di dekat Grindavík, sebuah kota kecil yang memiliki sekitar 4.000 penduduk, yang terletak di selatan Semenanjung Reykjanes. Sejak Desember lalu, penduduk Grindavík telah menjalani beberapa tahap evakuasi akibat ancaman lava yang terus mendekat.
Meskipun pihak berwenang menyatakan bahwa letusan terbaru tidak mengancam lebih lanjut kota tersebut, Grindavík tetap sebagian besar kosong. Banyak penduduk yang memilih mengungsi demi keselamatan mereka.
Pembangkit listrik geotermal Svartsengi dan dua hotel yang berada di sekitar Blue Lagoon juga telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan.
“Letusan kali ini terjadi di tempat yang sama seperti letusan pada Agustus lalu, namun kota Grindavík tidak terancam oleh aliran lava,” ujar Snorri Valsson, juru bicara Dewan Pariwisata Islandia, kepada CNN.
Sejarah Aktivitas Vulkanik di Reykjanes
Sejak Januari 2020, Semenanjung Reykjanes telah menyaksikan 10 letusan vulkanik, menjadikannya salah satu daerah dengan aktivitas vulkanik paling intens di Islandia.
Negara ini, yang terletak di perbatasan geologis antara lempeng tektonik Amerika Utara dan Eropa, memiliki hampir 400.000 penduduk dan dikenal sebagai salah satu daerah dengan aktivitas vulkanik tertinggi di dunia.
Pada tahun lalu, Islandia bahkan tercatat mengalami lebih dari 1.000 gempa bumi dalam rentang waktu 24 jam, menunjukkan bahwa wilayah ini terus berada dalam ketegangan geologis yang tinggi.