FYPMedia.ID – Siapa yang tidak kenal dengan gultik? Gultik, singkatan dari gulai tikungan, adalah salah satu kuliner legendaris khas Jakarta yang tak hanya terkenal di kalangan penggemar makanan malam, tetapi juga telah menjadi favorit banyak orang dari berbagai kalangan.
Terletak di sekitar tikungan Jalan Mahakam, Blok M, gultik adalah destinasi kuliner wajib bagi siapa saja yang ingin menikmati hidangan lezat dengan harga terjangkau, terutama pada malam hari.
1.Asal-Usul Gultik
Gultik, atau gulai tikungan, memiliki akar sejarah yang kuat dalam dunia kuliner Indonesia, meskipun sulit untuk memastikan kapan dan dimana pertama kali gultik muncul.
Sebagai makanan yang dikenal luas, gultik mulai populer sekitar tahun 1980-an. Pedagang kaki lima yang tersebar di sekitar Blok M mulai menjual hidangan ini, menjadikannya sebagai makanan yang mudah ditemukan dan digemari banyak orang.
Nama “gultik” berasal dari cara penyajiannya yang berjejer di sekitar tikungan jalan, menciptakan suasana yang khas dan mudah dikenali oleh para pengunjung.
Baca juga: Ternyata Ini 5 Kuliner Favorit Gen Z!
2.Cita Rasa Gultik: Gurih, Pedas, dan Kaya Rempah
Cita rasa gultik menjadi alasan utama mengapa kuliner ini begitu digemari. Keistimewaannya terletak pada kuah gulai yang kaya rempah dan bumbu.
Kuah berwarna kuning keemasan ini berasal dari campuran santan dan berbagai rempah pilihan seperti kunyit, jahe, serai, dan daun salam, yang memberikan rasa gurih dan sedikit pedas.
Rasa kuahnya yang lezat, kental, dan sedikit manis menambah kedalaman cita rasa yang membuat siapa pun ketagihan.
Daging sapi, babat, atau kikil yang digunakan sebagai pelengkap memiliki tekstur empuk dan kenyal, yang semakin memperkaya rasa.
Ketika digabungkan dengan nasi putih hangat dan kerupuk renyah, setiap suapan gultik memberikan sensasi kenikmatan yang tidak bisa ditemukan di banyak tempat lain.
Kehadiran sambal pedas yang disertakan sebagai pelengkap juga memberi rasa pedas yang menggugah, semakin meningkatkan rasa keseluruhan hidangan ini.
Baca juga: 7 Rekomendasi Kuliner Murah yang Bikin Perut dan Dompet Bahagia
3.Porsi dan Harga: Murah Meriah
Salah satu daya tarik utama dari gultik adalah porsi yang pas dengan harga yang terjangkau.
Harga seporsi gultik berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000, tergantung pada tambahan lauk yang dipilih oleh pembeli.
Porsi ini sering disebut sebagai porsi hemat yang ideal untuk ngemil atau makan ringan, terutama bagi mereka yang mencari makanan lezat dengan harga yang tidak menguras kantong.
4.Kenapa Gultik Populer di Kalangan Gen Z?
Gultik memiliki daya tarik yang luar biasa di kalangan Gen Z, terutama karena beberapa faktor berikut:
- Cita Rasa yang Khas
Gultik menyajikan cita rasa yang kaya, dengan kuah gulai yang gurih dan pedas yang membuatnya menjadi pilihan makanan yang memuaskan lidah. Keunikan rasa inilah yang membuatnya berbeda dari hidangan lainnya.
- Harga Terjangkau
Dengan harga yang sangat bersahabat, gultik menjadi pilihan ideal bagi Gen Z yang cenderung mencari makanan enak namun tetap hemat di kantong.
Baca juga: Telu, Cita Rasa Fermentasi dan Tradisi Suku Dayak
- Fasilitas Makan Malam
Gultik sering dijadikan makanan pilihan di malam hari, menjadi tempat berkumpul bagi mereka yang ingin menikmati hidangan hangat setelah beraktivitas.
Lokasinya yang berada di Blok M, kawasan yang terkenal dengan kehidupan malamnya, menambah daya tarik gultik sebagai kuliner malam favorit.
- Instagrammable
Penyajian gultik yang penuh warna dengan kuah kuning, potongan daging yang melimpah, dan pelengkap seperti kerupuk dan sambal membuatnya tampak menggugah di foto. Gen Z yang aktif di media sosial tentu tidak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen kuliner mereka, dan gultik menjadi pilihan yang sempurna untuk itu.