Gubernur Jabar dan Wali Kota Bandung Sepakat Tata Ulang Kawasan Jalan Pasteur
FYPMedia. ID – 9 April 2025, Upaya memperindah dan menata ulang kawasan strategis Jalan Pasteur di Kota Bandung kini memasuki babak baru. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat penataan kawasan tersebut. Dalam sidak yang dilakukan pada Selasa, 8 April 2025, keduanya menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan provinsi akan berkolaborasi dalam pembenahan infrastruktur serta penertiban kawasan.
Langkah penting ini diambil sebagai respons terhadap kondisi Jalan Pasteur yang selama ini dinilai semrawut, tidak ramah pejalan kaki, serta kerap menjadi titik kemacetan parah. Padahal, kawasan ini merupakan salah satu pintu masuk utama menuju Kota Bandung dari arah tol dan menjadi wajah pertama yang dilihat para wisatawan maupun warga yang datang dari luar kota.
“Pak Gubernur memberikan arahan bahwa Pemprov akan menangani langsung penataan trotoar di Jalan Pasteur, khususnya di sisi utara. Untuk sisi selatan akan ditangani secara bertahap,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam keterangannya kepada media, dikutip dari laman resmi Humas Pemkot Bandung.
Penataan Trotoar Jadi Prioritas
Salah satu fokus utama dalam penataan ini adalah pembenahan trotoar. Kondisi trotoar yang saat ini sebagian besar rusak karena tidak digunakan dengan semestinya, tertutup lapak, atau digunakan untuk parkir liar, dinilai sebagai salah satu penyebab berkurangnya kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki.
Pemprov Jawa Barat akan mengambil peran langsung dalam menata ulang trotoar di sisi utara Jalan Pasteur. Penataan ini mencakup perbaikan permukaan jalan setapak, pelebaran trotoar di titik-titik tertentu, penanaman pohon peneduh, serta pemasangan penerangan jalan umum yang memadai. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, tetapi juga memperindah estetika kawasan.
Sementara itu, Pemkot Bandung akan menangani sisi selatan secara bertahap dengan dukungan dari sejumlah instansi terkait. Farhan menyebut, pekerjaan akan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian agar tidak mengganggu aktivitas warga dan bisnis yang sudah berjalan di kawasan tersebut.
Penertiban Warung Semi Permanen dan Parkir Liar
Selain pembenahan trotoar, pemerintah juga akan menertibkan keberadaan warung semi permanen yang berdiri di atas fasilitas umum, khususnya yang memakan badan trotoar dan bahu jalan. Dalam sidak tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi secara langsung meninjau sejumlah titik yang dipenuhi bangunan liar yang berdampak pada arus lalu lintas.
“Jalan Pasteur ini adalah etalase kota. Tidak bisa dibiarkan semrawut seperti ini. Kita harus bergerak cepat agar kawasan ini kembali tertib, indah, dan nyaman,” ujar Dedi Mulyadi dalam kesempatan yang sama.
Parkir liar yang selama ini menjadi biang kemacetan juga akan menjadi fokus penertiban. Pemerintah berencana menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan dengan melibatkan Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan kepolisian. Ke depan, akan disiapkan kantong-kantong parkir resmi di sekitar kawasan Pasteur agar aktivitas parkir tidak lagi mengganggu arus lalu lintas.
Kawasan Strategis yang Perlu Perhatian Khusus
Jalan Pasteur memiliki peran strategis sebagai jalur utama dari Gerbang Tol Pasteur menuju pusat Kota Bandung. Tidak hanya menjadi rute wisatawan, kawasan ini juga dipadati oleh fasilitas komersial seperti hotel, rumah makan, pusat oleh-oleh, dan perkantoran. Oleh karena itu, penataan kawasan ini diyakini akan berdampak langsung pada citra dan kenyamanan kota.
Farhan menambahkan, penataan ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga bagian dari peningkatan kualitas hidup warga kota. “Kita ingin warganya nyaman, wisatawan senang, dan Bandung semakin layak huni,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah Provinsi dan Kota
Kolaborasi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung menjadi kunci utama dalam keberhasilan penataan ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan proses perencanaan hingga implementasi di lapangan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa proyek ini akan dijadikan contoh penataan kawasan perkotaan berbasis kolaborasi. “Kita ingin menunjukkan bahwa ketika pemerintah daerah dan provinsi bersatu, hasilnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.
Ke depan, Pemprov dan Pemkot berencana menyusun masterplan penataan kawasan Pasteur yang mencakup tidak hanya aspek fisik, tetapi juga tata kelola, sosial, dan ekonomi. Hal ini diharapkan menjadi model penataan kota yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan dimulainya langkah konkret ini, masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya patut menantikan wajah baru Jalan Pasteur—kawasan yang lebih tertata, ramah bagi semua, dan bebas dari kemacetan.