FYPMedia.ID – Artis Glenn Alinskie baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya menderita penyakit hipertrofi konka atau turbinate hypertrophy yang merupakan kondisi medis yang memengaruhi saluran pernapasan.
Penyakit ini, meskipun kurang dikenal oleh sebagian orang, ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan pernapasan seseorang. Sebagai publik figur yang selalu terbuka tentang kehidupannya, Glenn Alinskie berbagi kisah tentang perjalanan kesehatannya dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini.
Hipertrofi konka adalah kondisi medis yang terjadi ketika ada pembesaran pada konka atau dikenal juga dengan istilah turbinat yang merupakan bagian dari rongga hidung yang berfungsi untuk mengatur aliran udara.
Pada kondisi hipertrofi konka, pembesaran ini menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan yang akhirnya mengganggu pernapasan normal seseorang. Akibatnya, penderita sering merasa sesak napas, kesulitan bernapas melalui hidung, dan bisa mengalami masalah tidur, seperti mendengkur atau sleep apnea.
Gejala utama dari hipertrofi konka sering kali mencakup kesulitan bernapas melalui hidung, terutama saat tidur. Penderita juga bisa merasa hidung tersumbat atau penuh, bahkan dalam kondisi yang tidak sedang sakit flu atau pilek.
Seseorang yang mengalami hipertrofi konka sering kali mendengkur saat tidur yang disebabkan oleh hambatan aliran udara pada saluran pernapasan atas. Gejala lain yang bisa muncul termasuk kepala pusing, kelelahan, dan gangguan tidur lainnya.
Baca Juga: Emilia Contessa Meninggal Dunia, Menderita Frozen Shoulder, Berikan Wasiat Kepada Keluarga
Glenn Alinskie sendiri mulai merasakan gejala ini sejak beberapa waktu lalu. Dia mengaku sering mengalami kesulitan tidur karena gangguan pernapasan yang terjadi akibat pembesaran konka.
Meskipun sempat mengabaikan gejala tersebut, kondisi tersebut semakin mengganggu aktivitasnya sehari-hari, terutama dalam hal kualitas tidur. Glenn mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat lelah dan kurang bugar setelah bangun tidur yang akhirnya membawanya untuk memeriksakan kondisi kesehatan.
Penyebab hipertrofi konka bisa bervariasi. Salah satu faktor utama yang dapat memengaruhi pembesaran konka adalah peradangan atau iritasi yang disebabkan oleh alergi, infeksi sinus atau polusi udara.
Faktor genetik juga bisa berperan dalam memperburuk kondisi ini. Kondisi lingkungan yang buruk, seperti udara yang kering atau terpapar asap rokok juga dapat memperburuk gejala hipertrofi konka.
Dalam kasus Glenn Alinskie, ia diketahui memiliki riwayat alergi yang cukup tinggi yang bisa jadi salah satu faktor pemicu pembesaran konka. Alergi terhadap debu, serbuk sari atau bahan tertentu di sekitar lingkungan tempat tinggal dapat memicu peradangan pada saluran hidung yang berujung pada pembesaran konka.
Hal ini menyebabkan aliran udara yang seharusnya lancar menjadi terganggu sehingga proses pernapasan menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Ayah Irish Bella, Johan Gustaaf Paula De Beule, Meninggal Dunia
Diagnosis hipertrofi konka dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes pencitraan, seperti CT scan atau endoskopi hidung, bertujuan untuk melihat seberapa parah pembesaran konka dan sejauh mana kondisi ini memengaruhi saluran pernapasan.
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan untuk hipertrofi konka bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya. Pada kasus ringan, pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan seperti dekongestan atau semprotan hidung yang mengurangi pembengkakan pada saluran hidung.
Namun, pada kasus yang lebih berat, prosedur medis seperti operasi bisa diperlukan untuk mengurangi ukuran konka dan membuka saluran pernapasan. Glenn Alinskie sendiri sudah menjalani beberapa langkah pengobatan untuk mengatasi masalah pernapasannya.
Sebagai sosok publik figur, Glenn Alinskie berharap kedepannya bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pernapasan dan mengenali gejala penyakit seperti hipertrofi konka.
Melalui pengalamannya ini, ia ingin mengingatkan bahwa gejala-gejala gangguan pernapasan sebaiknya tidak diabaikan karena dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.