FYPMedia.ID – Dalam langkah cepat yang mencerminkan komitmen kuat terhadap layanan publik, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan inspeksi mendadak ke dua SPBU di Kota Bengkulu pada Selasa (28/5) malam. Dengan penuh semangat, Wapres Gibran meninjau SPBU Betungan dan SPBU Tanah Patah untuk memastikan distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak) ke masyarakat berjalan lancar di tengah keterbatasan pasokan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah, terutama di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, memiliki fokus utama pada pemenuhan kebutuhan dasar rakyat, termasuk ketersediaan BBM.
Aksi Cepat dan Dialog Langsung dengan Warga
Malam itu, Gibran tak ragu turun langsung dan berdialog dengan masyarakat yang tengah mengantre panjang demi mendapatkan BBM. Pemandangan antrean panjang tak menyurutkan semangatnya untuk mendengarkan keluhan warga secara langsung. “Wapres meminta maaf serta berdialog dengan warga yang mengantre. Ia menanyakan langsung berapa lama mereka harus menunggu. Beberapa warga mengaku mengantre hingga berjam-jam,” demikian kutipan dari siaran resmi Sekretariat Wakil Presiden.
Respons cepat Gibran ini menunjukkan bahwa pemimpin muda tersebut tidak sekadar melihat laporan di atas meja, melainkan memilih hadir langsung di tengah persoalan masyarakat. Inilah bentuk nyata kepemimpinan yang berani, tegas, dan solutif.
Baca Juga: Skandal BBM Oplosan Pertamina : Dugaan Korupsi Rp 193,7 Triliun di Pertamina
Minta SPBU Buka 24 Jam Selama Stok Tersedia
Usai mendengar aspirasi warga, Gibran langsung menggelar diskusi singkat namun strategis dengan pihak manajemen SPBU Betungan. Dalam dialog tersebut, ia meminta SPBU tetap memberikan pelayanan maksimal dengan buka 24 jam selama stok BBM masih tersedia.
Langkah ini dinilai sangat penting untuk mengurangi beban antrean panjang serta memastikan akses energi bagi masyarakat tetap tersedia kapan saja. “Selama stok tersedia, layanan SPBU jangan ditutup. Harus terus buka 24 jam. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menunggu terlalu lama,” tegas Gibran.
Pernyataan ini menyiratkan pesan kuat: tidak ada kompromi dalam urusan pelayanan dasar rakyat.
Fokus Jaga Ketertiban dan Normalisasi Distribusi
Tak hanya soal pelayanan di SPBU, Gibran juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum di lokasi pengisian BBM. Ia mendorong sinergi antara aparat, manajemen SPBU, dan warga agar tidak terjadi kekacauan yang justru memperburuk situasi.
Selain itu, Gibran menjelaskan bahwa pemerintah pusat tengah fokus menormalkan pasokan BBM ke Bengkulu. Salah satu hambatan besar adalah kondisi perairan dangkal di sekitar Pelabuhan Pulau Baai, yang menyebabkan kapal pengangkut BBM sulit melintas dan bersandar. “Saya minta Pelindo, Pertamina, serta kementerian terkait dan pemda Bengkulu untuk segera mempercepat pengerukan alur pelabuhan. Ini krusial,” katanya.Langkah ini menunjukkan keseriusan Gibran dalam membongkar akar masalah, bukan hanya mengobati gejala di permukaan.
Distribusi Jalur Darat Dioptimalkan
Sebagai alternatif jangka pendek, Gibran juga memastikan bahwa distribusi BBM melalui jalur darat dari Sumatera Selatan dan Jambi terus dioptimalkan. Strategi ini diambil untuk menjamin kontinuitas pasokan, sembari menunggu pembenahan jalur laut. “Distribusi darat ini sangat penting untuk mengisi kekosongan pasokan dari laut. Pemerintah tidak tinggal diam,” kata Gibran dengan nada serius.
Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah siap mengambil langkah adaptif dan fleksibel dalam menghadapi kondisi darurat pasokan energi.
Komitmen Turun Langsung Sesuai Arahan Presiden
Kunjungan mendadak ke SPBU bukan sekadar simbolik. Menurut Sekretariat Wapres, aksi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran untuk turun langsung ke lapangan dan mendengar suara rakyat dari dekat. “Kunjungan ini adalah perintah langsung Presiden agar pemimpin hadir di tengah masyarakat dan memastikan layanan publik berjalan dengan baik,” bunyi siaran resmi tersebut.
Langkah ini memperlihatkan bahwa Gibran bukan tipe pemimpin yang hanya berbicara dari balik meja, tetapi pemimpin yang bekerja di lapangan, dengan aksi nyata.
Baca Juga: Blending vs Oplosan BBM Pertamax (RON 92): Jangan Sampai Tertipu!
Pemimpin Muda, Gerak Cepat, Solusi Konkret
Kunjungan Gibran ke SPBU di Bengkulu bukan hanya berita biasa. Ini adalah refleksi dari gaya kepemimpinan baru yang cepat, responsif, dan berorientasi solusi. Di tengah berbagai tantangan distribusi BBM, Gibran menunjukkan bahwa fokus pemerintah adalah rakyat, dan prioritas utamanya adalah memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.
Dengan meminta SPBU tetap buka 24 jam, mempercepat pengerukan pelabuhan, serta mengoptimalkan distribusi jalur darat, Gibran memberi sinyal kuat: krisis harus dijawab dengan kerja nyata.
Inilah saatnya kita semua, baik pemerintah, BUMN, maupun masyarakat, bersinergi dan saling bantu agar krisis BBM ini bisa segera teratasi. Karena di saat sulit, yang dibutuhkan bukan hanya janji, tapi aksi nyata dan keberpihakan kepada rakyat.