FYPMedia.ID - Gencatan senjata di Gaza yang diumumkan pada 15 Januari 2025 menjadi perbincangan global, mengingat keberhasilan yang dicapai menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Banyak pihak yang mengklaim peran besar dalam tercapainya kesepakatan ini, termasuk Trump sendiri yang memuji "kemenangan bersejarah" yang dianggap sebagai faktor penentu tercapainya kesepakatan tersebut.
Berikut ini fakta menarik terkait gencatan senjata Gaza yang berlangsung mulai 19 Januari 2025, serta klaim kemenangan Trump yang turut berperan dalam prosesnya.
-
Gencatan Senjata yang Dicapai Sebelum Pelantikan Trump
Ini menjadi sorotan, karena waktu pelaksanaannya yang hampir bersamaan dengan masa transisi kepemimpinan di AS.
-
Trump Klaim Kemenangan Pemilu Berperan Besar dalam Gencatan Senjata
Ia menegaskan, "Kesepakatan gencatan senjata yang luar biasa ini hanya bisa tercapai berkat kemenangan bersejarah kami pada bulan November."
Trump percaya bahwa kemenangan ini memberi sinyal bahwa pemerintahannya yang akan datang akan fokus pada upaya menciptakan perdamaian.
-
Trump Dukung Pembebasan Sandera dan Keamanan AS
Trump menyatakan kegembiraannya dengan pembebasan ini, terutama karena beberapa sandera adalah warga negara AS.
"Kami telah mencapai kesepakatan mengenai para sandera di Timur Tengah, yang akan segera dibebaskan. Terima kasih!" terang Trump dalam unggahannya di platform media sosial Truth Social bersamaan dengan pengumuman resmi dari Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
-
Upaya Trump yang Melibatkan Tim Keamanan Nasional
Trump memastikan bahwa Witkoff dan timnya akan terus bekerja sama dengan Israel dan sekutu-sekutu AS untuk menjaga stabilitas dan mencegah Gaza menjadi tempat persembunyian teroris.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut, "Tim Keamanan Nasional saya, dengan bantuan Utusan Khusus untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, akan terus bekerja sama dengan Israel dan sekutu-sekutu kami untuk memastikan Gaza tidak lagi menjadi tempat persembunyian teroris. Kami akan terus mempromosikan perdamaian melalui kekuatan di seluruh kawasan,†dikutip dari Liputan6.com.
-
Konflik yang Memicu Kesepakatan Gencatan Senjata
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 1.210 korban jiwa di Israel, sementara balasan Israel menyebabkan lebih dari 46.707 korban jiwa di Gaza, mayoritas merupakan warga sipil.
Konflik yang intens ini membuat dunia internasional mendesak kedua pihak untuk segera menyepakati gencatan senjata yang dapat mengakhiri penderitaan warga sipil.
Pemerintah AS juga mendapat pengakuan atas peran mereka dalam negosiasi gencatan senjata ini.
Beberapa diplomat Arab mengungkapkan bahwa tim Trump berhasil memberikan tekanan pada Israel untuk mendukung kesepakatan yang mungkin tidak dapat dicapai oleh pemerintahan Biden.
"Kami akan terus mempromosikan perdamaian melalui kekuatan di seluruh kawasan," tambah Trump dalam pernyataannya.
(Oda/Evly)