Gagal Pertahankan Gelar di Sudirman Cup 2025, An Se-young Akui Tekanan Besar dari Tim Indonesia

Gagal Pertahankan Gelar di Sudirman Cup 2025, An Se-young Akui Tekanan Besar dari Tim Indonesia

FYP Media.id – Pada Tanggal 6 Mei 2025 –  Korea Selatan harus menelan kekecewaan di ajang Sudirman Cup 2025 setelah gagal mempertahankan gelar juara mereka. Dalam pertandingan final yang digelar di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Minggu (4/5), Korea harus mengakui keunggulan tuan rumah China dengan skor 3-1. Kekalahan ini menyisakan rasa pahit bagi tim Negeri Ginseng yang sebelumnya tampil meyakinkan sepanjang turnamen, termasuk saat menumbangkan tim kuat lainnya, seperti Jepang dan Indonesia.

Salah satu sorotan utama dalam laga final tersebut adalah penampilan tunggal putri Korea, An Se-young. Meski ia tampil gemilang dengan menyumbang satu-satunya poin bagi Korea lewat kemenangan atas Wang Zhi Yi, tekanan berat tetap dirasakan pemain peringkat satu dunia itu. Dalam wawancara pasca pertandingan, An Se-young secara terbuka mengungkapkan perasaannya mengenai kegagalan timnya, serta tekanan yang ia hadapi selama turnamen, khususnya saat melawan tim Indonesia.

“Pertandingan di turnamen beregu seperti ini jauh lebih menegangkan dibandingkan turnamen individu. Saya merasa sangat gugup, terutama saat menghadapi Indonesia. Mereka adalah tim yang kuat dan semangat mereka benar-benar terasa bahkan sebelum pertandingan dimulai,” ujar An kepada media Korea.

An Se-young menyebut bahwa atmosfer pertandingan melawan Indonesia di semifinal menjadi salah satu yang paling menguras emosi dan mentalnya. Meskipun Korea berhasil mengalahkan Indonesia di babak tersebut, ia mengakui bahwa dirinya merasa gentar menghadapi energi tim lawan dan dukungan besar dari para pendukung Indonesia yang hadir di stadion.

“Suporter Indonesia luar biasa. Mereka mendukung pemain mereka dengan sangat antusias, dan itu memberi tekanan tersendiri bagi kami. Bahkan saat saya memenangkan pertandingan, saya masih merasa tegang dan belum bisa benar-benar lega,” lanjut An.

Indonesia memang menjadi lawan tangguh di semifinal. Dalam pertandingan tersebut, An Se-young harus bekerja keras sebelum akhirnya menang melawan Gregoria Mariska Tunjung dalam tiga gim yang berlangsung ketat. Pertarungan sengit itu disebut menjadi salah satu laga paling emosional dalam perjalanan Korea di Sudirman Cup tahun ini.

Di sisi lain, kegagalan Korea mempertahankan gelar membuat publik bulu tangkis di negara tersebut cukup kecewa. Padahal, tim Korea datang ke China dengan status juara bertahan dan materi pemain yang tidak banyak berubah dari edisi 2023. Namun, dominasi China sebagai tuan rumah dan rekor mentereng mereka di turnamen beregu campuran ini menjadi tantangan berat yang sulit ditaklukkan.

Baca Juga : 15 Tahun, 6 Final, 1 Gelar: Kutukan Harry Kane Resmi Berakhir

Pelatih kepala tim Korea, Kim Hak-kyun, menyatakan bahwa timnya telah memberikan usaha maksimal. “Kami sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Namun, kami harus akui bahwa China bermain sangat solid. Kami akan evaluasi semua hal dan kembali lebih kuat di ajang berikutnya,” ungkapnya.

Bagi An Se-young pribadi, Sudirman Cup 2025 menjadi pelajaran berharga. Meskipun berhasil menunjukkan kualitas sebagai tunggal putri terbaik dunia, tekanan mental dalam turnamen beregu disebutnya jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan.

“Saya belajar banyak dari turnamen ini, terutama bagaimana mengelola tekanan dan ekspektasi. Menjadi nomor satu dunia tidak menjamin kemenangan di setiap pertandingan, apalagi ketika membawa nama negara. Saya akan terus belajar dan berkembang,” kata An.

Baca Juga : 3-1 di Stamford Bridge: Chelsea Akhiri 10 LagaTanpa Menang atas Liverpool

Di balik kekalahan ini, apresiasi tetap mengalir kepada An Se-young atas perjuangannya yang luar biasa sepanjang turnamen. Ia tidak hanya menjadi andalan tim Korea di sektor tunggal putri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda di negaranya. Keteguhannya dalam menghadapi tekanan dan keterbukaannya dalam berbagi perasaan dianggap sebagai bentuk kedewasaan seorang atlet.

Kekalahan di Sudirman Cup 2025 bukanlah akhir dari segalanya bagi Korea Selatan. Dengan skuad muda dan pemain-pemain potensial seperti An Se-young, Lee Yun-gyu, serta pasangan ganda yang semakin solid, Korea masih menjadi kekuatan besar di dunia bulu tangkis. Perjalanan panjang menuju Olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya masih terbentang, dan pengalaman di Xiamen tahun ini bisa menjadi bekal penting untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Turnamen Sudirman Cup 2025 sendiri kembali menegaskan dominasi China di bulu tangkis dunia. Namun, pertandingan-pertandingan yang ketat dan kualitas permainan dari tim-tim lain seperti Korea dan Indonesia menunjukkan bahwa persaingan semakin terbuka dan dinamis. Dunia bulu tangkis kini tidak hanya bicara soal siapa juara, tetapi juga soal perjuangan dan semangat dari setiap tim yang tampil.