5 Fakta Tersembunyi di Balik Penghapusan Film Street Fighter dari Jadwal Rilis

5 Fakta Tersembunyi di Balik Penghapusan Film Street Fighter dari Jadwal Rilis

FYP Media.id – Pada Rabu, 26 Maret 2025 – Proyek adaptasi live-action Street Fighter kembali mengalami hambatan. Film yang awalnya dijadwalkan tayang pada 20 Maret 2026 kini tiba-tiba dihapus dari kalender perilisan Sony Pictures. Langkah ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan penggemar dan industri film. Apakah ini pertanda proyeknya batal? Atau hanya mengalami penundaan? Berikut adalah lima fakta penting di balik keputusan ini.

Baca juga: Abidzar Al Ghifari Kena Cancel Culture di Film Business Proposal 2025? Cancel atau Comeback?

  1. Penghapusan dari Jadwal Rilis oleh Sony Pictures

Sony Pictures, yang bertanggung jawab atas distribusi film ini, secara resmi telah menghapus Street Fighter dari daftar film yang akan tayang pada tahun 2026. Sebelumnya, film ini sudah memiliki slot perilisan pada 20 Maret 2026. Namun, tanpa penjelasan lebih lanjut, tanggal tersebut kini kosong dari kalender rilis domestik Sony.

Keputusan ini berbarengan dengan perubahan jadwal beberapa film lain, termasuk Shiver, film thriller survival yang dibintangi oleh Phoebe Dynevor. Shiver, yang sebelumnya dijadwalkan tayang pada 1 Agustus 2025, kini dipindahkan ke 3 Juli 2026. Meski begitu, belum ada pernyataan resmi apakah perubahan ini berhubungan langsung dengan perkembangan Street Fighter.

  1. Sutradara Berganti di Tengah Proses Produksi

Sejak awal, proyek adaptasi Street Fighter mengalami pasang surut. Film ini awalnya ditangani oleh duo sutradara Danny dan Michael Philippou, yang dikenal lewat film horor Talk to Me (2023). Namun, mereka kemudian memilih mundur dari proyek tersebut.

Sebagai pengganti, Kitao Sakurai ditunjuk untuk mengambil alih kursi sutradara. Sakurai bukanlah nama asing di industri film laga. Ia pernah menggarap beberapa episode serial Twisted Metal, yang penuh dengan aksi intens dan koreografi pertempuran yang menarik. Dengan pergantian ini, kemungkinan besar film akan mengalami perubahan konsep yang signifikan.

  1. Proses Produksi yang Masih Belum Stabil

Salah satu alasan yang mungkin menyebabkan penghapusan Street Fighter dari jadwal rilis adalah ketidakstabilan dalam proses produksinya. Pergantian sutradara biasanya menandakan adanya perombakan kreatif yang besar. Kitao Sakurai mungkin ingin membawa visinya sendiri ke dalam film, yang berpotensi mengubah banyak aspek, termasuk naskah dan pemilihan aktor.

Di sisi lain, adaptasi video game ke layar lebar memang sering mengalami tantangan besar. Street Fighter adalah waralaba yang sudah ada sejak 1987 dan memiliki basis penggemar yang kuat. Memenuhi ekspektasi mereka bukanlah tugas mudah, apalagi dengan dua adaptasi sebelumnya yang gagal baik secara kritik maupun komersial.

  1. Street Fighter Masih dalam Tahap Pengembangan

Meski penghapusan dari jadwal rilis memunculkan kekhawatiran, bukan berarti proyek ini dibatalkan. Bisa jadi, studio hanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk memastikan kualitas film.

Penundaan seperti ini bukanlah hal baru dalam dunia perfilman. Banyak film besar yang mengalami pergeseran jadwal rilis demi memastikan hasil yang lebih maksimal. Salah satu fokus utama tim produksi saat ini adalah menyempurnakan cerita dan menemukan aktor yang tepat untuk memerankan karakter ikonik dari waralaba Street Fighter.

Selain itu, karena film ini diproduksi bersama Capcom—perusahaan yang mengembangkan Street Fighter—kemungkinan ada keterlibatan mereka dalam memastikan film tetap setia dengan materi aslinya.

  1. Sejarah Buruk Adaptasi Street Fighter di Layar Lebar

Alasan lain mengapa proyek ini perlu lebih banyak waktu untuk dipersiapkan adalah sejarah buruk adaptasi Street Fightersebelumnya.

Baca juga: Rekomendasi 8 Drama dan Film Korea tentang Balas Dendam di Netflix

Pada tahun 1994, Universal Pictures merilis Street Fighter dengan Jean-Claude Van Damme sebagai pemeran utama. Meskipun memiliki banyak penggemar, film ini gagal secara kritis dan hanya mendapat ulasan buruk dari para kritikus.

Kemudian, pada tahun 2009, Street Fighter: The Legend of Chun-Li yang diproduksi oleh 20th Century Fox juga mengalami nasib serupa. Dibintangi oleh Kristin Kreuk, film ini mendapat kritik pedas dan gagal di box office.

Dengan dua kegagalan ini, Legendary Entertainment sebagai studio yang saat ini memegang hak adaptasi Street Fightertentu tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Mereka mungkin mengambil pendekatan lebih hati-hati agar bisa menghasilkan film yang benar-benar berkualitas.

Penghapusan Street Fighter dari jadwal rilis memang menjadi kabar yang mengejutkan, tetapi bukan berarti proyek ini dibatalkan. Dengan adanya pergantian sutradara dan potensi perombakan besar dalam produksi, kemungkinan besar studio hanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyempurnakan film ini.

Bagi para penggemar, harapan tetap ada bahwa film ini akan menjadi adaptasi Street Fighter yang akhirnya bisa memuaskan ekspektasi mereka. Namun, jika masalah ini terus berlarut-larut, bisa jadi film ini justru terjebak dalam pengembangan yang tak kunjung usai.

Hanya waktu yang bisa menjawab apakah Street Fighter versi terbaru ini akan menjadi film adaptasi video game yang sukses, atau malah kembali mengulang kegagalan seperti pendahulunya.