Fenomena Worm Moon: Ancaman Banjir Rob di Pesisir Indonesia Hingga Akhir Maret 2025!

Fenomena Worm Moon: Ancaman Banjir Rob di Pesisir Indonesia Hingga Akhir Maret 2025!

FYPMedia.ID – Bulan Maret 2025 membawa fenomena langit yang menarik, tetapi juga memicu ancaman bagi masyarakat pesisir. Fenomena Worm Moon—bulan purnama di bulan Maret—diprediksi akan menyebabkan banjir rob di berbagai wilayah pesisir Indonesia. Tidak hanya itu, Worm Moon kali ini bertepatan dengan fase bulan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) serta gerhana bulan yang makin memperparah potensi pasang maksimum air laut.

Kenapa Worm Moon Bisa Menyebabkan Banjir Rob?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kombinasi antara bulan purnama dan perigee meningkatkan gaya gravitasi bulan terhadap air laut, sehingga terjadi pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya. Dengan tambahan efek dari gerhana bulan, fenomena ini dapat memicu banjir pesisir (rob) yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, mulai dari bongkar muat di pelabuhan hingga pemukiman di pesisir.

BMKG memprediksi dua puncak dari fenomena ini:

  • 14 Maret 2025 (Bulan Purnama pertama)
  • 29 Maret 2025 (Bulan Perigee kedua)

Banjir rob akibat Worm Moon diperkirakan berlangsung dari 13 Maret hingga 31 Maret 2025, dengan beberapa daerah masih terdampak hingga awal April.

Daerah yang Berpotensi Terdampak

BMKG telah memetakan berbagai wilayah pesisir yang berisiko tinggi mengalami banjir rob, di antaranya:

Sumatera:

  • Sumatera Utara: Belawan
  • Kepulauan Riau: Batam, Dabo Singkep, Karimun, Bintan, Tanjung Pinang
  • Sumatera Barat: Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Painan
  • Jambi: Selatan Berhala
  • Lampung: Bandar Lampung (30 Maret – 4 April)

Jawa:

  • Banten: Utara Tangerang, Selat Sunda barat Pandeglang, selatan Pandeglang, selatan Lebak
  • Jakarta: Kemal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru
  • Jawa Barat: Pesisir Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon
  • Jawa Tengah: Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, Pemalang

Kalimantan:

  • Kalimantan Timur: Balikpapan barat, Balikpapan timur
  • Kalimantan Selatan: Perairan Kotabaru, Muara Sungai Barito
  • Kalimantan Tengah: Selatan Kotawaringin Barat
  • Kalimantan Barat: Pontianak

Sulawesi & Maluku:

  • Sulawesi Utara: Utara Sulawesi Utara, Kepulauan Sangihe, Talaud
  • Maluku: Maluku Tengah, Saumlaki, Kai, Aru, Seram Timur, Ambon
  • Maluku Utara: Morotai, Tobelo, Wasile, Patani, Gabe

Dampak yang Harus Diwaspadai

Banjir rob tidak hanya menggenangi rumah-rumah di pesisir, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, seperti:

  • Gangguan aktivitas pelabuhan: Kapal sulit bersandar, bongkar muat barang terhambat.
  • Kerusakan infrastruktur: Jalanan dan jembatan pesisir berisiko terendam.
  • Gagal panen tambak: Petani garam dan nelayan budidaya ikan mengalami kerugian akibat air laut yang naik drastis.
  • Pemukiman terendam: Banyak rumah di pesisir yang tidak memiliki perlindungan terhadap banjir rob.

Baca Juga: Wapres Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Bekasi, Pastikan Bantuan untuk Warga Terdampak

Bagaimana Cara Menghadapi Banjir Rob?

Jika Anda tinggal di daerah yang berpotensi terdampak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian:

  1. Pantau Prediksi Cuaca: Update informasi BMKG mengenai pasang surut dan potensi cuaca ekstrem.
  2. Siapkan Perlengkapan Darurat: Sediakan alat penerangan, dokumen penting dalam wadah tahan air, dan makanan cadangan.
  3. Buat Tanggul Sementara: Gunakan karung pasir atau material lain untuk mengurangi dampak air masuk ke rumah.
  4. Pindahkan Barang Berharga: Letakkan barang elektronik dan dokumen penting di tempat lebih tinggi.
  5. Hindari Daerah Rawan: Jika memungkinkan, evakuasi ke tempat yang lebih aman sementara waktu.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?

Pemerintah daerah yang berada di wilayah pesisir perlu bersiap menghadapi fenomena ini dengan mitigasi yang lebih baik, seperti:

  • Memastikan sistem drainase di kawasan pesisir berfungsi optimal.
  • Menyediakan tempat evakuasi bagi masyarakat yang terdampak.
  • Memberikan edukasi dan peringatan dini kepada warga agar tidak panik.
  • Memperkuat tanggul dan infrastruktur di kawasan yang sering terkena banjir rob.

Baca Juga: Banjir Parah di Pasar Cipulir dan Ceger: Pedagang Rugi Jutaan Rupiah, Aktivitas Lumpuh


Kesimpulan

Fenomena Worm Moon yang terjadi pada Maret 2025 bukan sekadar pemandangan indah di langit malam. Kombinasi bulan purnama, perigee, dan gerhana bulan menciptakan ancaman banjir rob yang harus diwaspadai oleh masyarakat pesisir Indonesia. Dampaknya bisa dirasakan mulai dari terganggunya aktivitas ekonomi hingga kerusakan infrastruktur dan pemukiman.

Untuk itu, kesiapsiagaan adalah kunci utama. Dengan memahami pola banjir rob dan mengambil langkah mitigasi yang tepat, kita bisa mengurangi dampak buruknya. Jangan lupa untuk terus memantau informasi dari BMKG dan siapkan diri menghadapi fenomena ini!

Tetap waspada dan jaga keselamatan!