Fenomena La Nina 2024, Ini Dampaknya pada Iklim di Indonesia

Fenomena La Nina
Traffic jam

FYP MEDIA – Fenomena La Nina kembali terjadi setelah tahun lau berakhir pada Februari 2023. Fenomena ini diprediksi akan mempengaruhi kondisi iklim di Indonesia, terutama pada musim hujan 2024 hingga awal 2025.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina yang terpantau saat ini termasuk dalam kategori lemah namun tetap berpotensi signifikan meningkatkan curah hujan. Peningkatan tersebut dapat mencapai 20-40 persen lebih tinggi dari kondisi normal, terutama di beberapa wilayah seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

“Peningkatan curah hujan saat La Nina umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%,” tulis BMKG.

Baca juga: Hati-Hati Microsleep: 2,1 Persen Kecelakaan Disebabkan Karena Mengantuk

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, yaitu fenomena anomali iklim global yang ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudera Pasifik tropis, yang dapat berdampak pada pola cuaca di Indonesia.

Dampaknya berupa peningkatan curah hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

Selain curah hujan yang lebih tinggi, fenomena La Nina mempengaruhi perkembangan awan cumulonimbus yang disertai angin kencang bahkan potensi puting beliung. BMKG memperkirakan bahwa curah hujan dengan intensitas tinggi akan mencapai puncaknya pada November hingga Desember 2024 di wilayah barat Indonesia, serta pada Januari hingga Februari 2025 di wilayah timur.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di wilayah dengan risiko bencana hidrometeorologi yang tinggi .

Baca juga: 5 Makanan Indonesia Inspirasi Gastronomi Arab

Berikut langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi fenomena La Nina:

  1. Memantau Cuaca: Perhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG, selain itu manfaatkan aplikasi cuaca untuk mendapatkan notifikasi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang  di lokasi sekitar
  2. Jaga kebersihan: Jaga kebersihan dengan memastikan saluran air seperti selokan dan parit di sekitar rumah dan lingkungan tidak tersumbat oleh sampah untuk menghindari genangan ait ketika curah hujan meningkat.

Langkah tersebut bisa dilakukan dengan mudah, sehingga dapat lebih siap dalam menghadapi potensi curah hujan yang tinggi.