FYPMedia.ID – Dikabarkan sebanyak ratusan toko minimarket Alfamart tutup sepanjang tahun ini. Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin membenarkan ratusan toko Alfamart tutup tahun ini.
Penutupan ratusan gerai Alfamart sepanjang tahun 2024 mengundang perhatian publik. Meski demikian, Alfamart tetap membukukan laba besar dan melakukan ekspansi secara masif.
Berikut adalah fakta-fakta penting yang perlu diketahui mengenai tutupnya ratusan toko alfamart di tahun 2024:
-
Ratusan Gerai Ditutup Sepanjang 2024
Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mengungkapkan bahwa sekitar 300-400 gerai tutup sepanjang tahun ini.
“300-400 toko saya tahun itu tutup. Karena apa? Ya karena ya, kalau untung pasti kita buka terus,” ujarnya pada Sabtu (14/12/2024).
Selain itu, Dia juga menjelaskan alasan penutupan toko itu. Pertama adalah lantaran biaya sewa toko yang setiap tahunnya semakin mahal.
“Biaya toko makin mahal kita memaklumi kalau naik tapi kalau biaya sewa naiknya tinggi dan enggak wajar ya harus ditutup,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/12/2024).
-
Penyebab Utama: Biaya Sewa dan Kerugian Operasional
Biaya sewa yang tinggi menjadi salah satu alasan utama penutupan gerai Alfamart. Selain itu, penurunan penjualan juga memperparah situasi di beberapa gerai tertentu, sehingga Alfamart memilih untuk menghentikan operasionalnya.
Baca juga: 5 Fakta Mengejutkan dari Kasus Anak Bos Toko Roti yang Viral
-
Pemegang Waralaba Ingin Beralih Usaha
Faktor lain yang mendorong penutupan adalah keputusan para pemegang waralaba Alfamart untuk beralih ke bisnis lain.
Alfamart memang membuka peluang kerja sama franchise dengan investasi awal sekitar Rp300 juta.
Namun, Solihin menegaskan, “Ada toko franchise dan ada toko reguler, tapi yang pasti kalau franchise masa iya kita paksakan mereka harus buka.”
-
Ekspansi Tetap Berjalan dengan Target Ambisius
Meski menutup ratusan gerai, Alfamart tetap membuka lebih dari 800 gerai baru sepanjang tahun ini.
Solihin menjelaskan, “Jujur saja kita target buka 800. Tapi karena yang ditutup ratusan, kita jadi buka lebih dari segitu [800].”
Hal ini dilakukan untuk menggantikan gerai yang tutup sekaligus menjangkau pasar baru.
-
Pendapatan dan Laba Bersih Tetap Meningkat
Alfamart berhasil mencatatkan laba bersih Rp2,39 triliun hingga kuartal III 2024, meningkat 9,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih perusahaan juga naik 10,23% menjadi Rp88,21 triliun, didukung oleh segmen usaha makanan (Rp62,37 triliun) dan bukan makanan (Rp25,84 triliun).
Baca juga: 5 Fakta Menarik Pemindahan Narapidana ‘Bali Nine’ ke Australia
-
Kontribusi Besar dari Franchise
Pendapatan dari pewaralaba mencapai Rp16,05 triliun hingga September 2024, setara dengan 18,19% dari total pendapatan Alfamart.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penutupan gerai franchise, model bisnis ini tetap memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan.
-
Penutupan Adalah Langkah Strategis
Menurut Solihin, keputusan untuk menutup gerai merupakan langkah yang berat tetapi perlu dilakukan.
“Penutupan gerai merupakan keputusan yang berat. Namun, langkah itu perlu diambil karena tidak ada jalan lain,” tuturnya.
Strategi ini dilakukan untuk memastikan Alfamart tetap kompetitif di tengah tantangan operasional.
Penutupan ratusan gerai Alfamart di tahun 2024 tidak berarti perusahaan berada dalam krisis. Sebaliknya, langkah ini adalah bagian dari strategi untuk mengoptimalkan kinerja bisnis.
Dengan laba bersih yang tetap tumbuh dan ekspansi yang agresif, Alfamart menunjukkan bahwa mereka masih menjadi pemain dominan di sektor ritel Indonesia.
(Oda)