FYPMEDIA.ID – Dalam sekuel terbaru film animasi Pixar, “Inside Out 2,” penonton diperkenalkan dengan karakter emosional baru bernama Ennui. Digambarkan sebagai sosok berwarna ungu yang murung dengan poni, Ennui mewakili perasaan lelah dan bosan. Sementara film ini berfokus pada pengalaman Riley Anderson yang berusia 13 tahun, karakter Ennui juga memberikan wawasan yang relevan tentang perasaan Gen Z di dunia kerja saat ini.
Mengenal Ennui
Ennui adalah emosi yang muncul sebagai respons terhadap kebosanan dan kelelahan mental. Dalam “Inside Out 2,” karakter ini membantu menggambarkan bagaimana remaja, seperti Riley, sering merasa terbebani oleh intensitas emosional masa remaja. Ennui menjadi mekanisme pertahanan yang memungkinkan mereka untuk melepaskan diri dari situasi yang terasa terlalu mendominasi atau membosankan.
Lisa Damour, seorang psikolog yang bekerja pada film ini, menjelaskan bahwa Ennui adalah cara bagi remaja untuk mengatasi tekanan emosional yang berat. “Salah satu cara remaja mengelola intensitas emosional yang tak henti-hentinya dari pengalaman menjadi remaja adalah dengan menemukan cara untuk benar-benar melepaskan diri,” kata Damour. Dalam konteks ini, Ennui berfungsi sebagai peringatan dan mekanisme perlindungan terhadap stres yang berlebihan.
Gen Z “Ennui” dan Dunia Kerja
Generasi Z, yang mencakup mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, merupakan generasi yang sangat berbeda dalam pendekatan mereka terhadap karier dan pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tumbuh di era digital dengan akses informasi yang cepat dan melimpah, serta ekspektasi tinggi terhadap kepuasan karier dan keseimbangan hidup.
Namun, transisi dari kehidupan akademis yang dinamis ke dunia kerja yang seringkali monoton bisa menjadi tantangan besar. Banyak pekerja Gen Z yang merasa pekerjaan pertama mereka tidak memenuhi harapan, baik dari segi tantangan maupun kepuasan. Hal ini sering kali diperparah oleh media sosial, di mana pencapaian orang lain ditampilkan dengan cara yang ideal, sehingga memunculkan perasaan kurang puas dengan pencapaian pribadi.
Mengatasi Ennui di Tempat Kerja
- Mengidentifikasi Penyebab “Ennui”
Langkah pertama untuk mengatasi Ennui adalah mengidentifikasi penyebab utama dari perasaan tersebut. Apakah itu karena pekerjaan yang monoton, kurangnya tantangan, atau ketidakcocokan dengan lingkungan kerja? Mengetahui penyebabnya dapat membantu menemukan solusi yang tepat.
- Mencari Tantangan Baru
Salah satu cara efektif untuk mengatasi kebosanan adalah dengan mencari proyek-proyek baru yang menantang dan sesuai dengan minat. Gen Z dikenal dengan semangat inovatif dan kreativitas mereka, sehingga mencari peluang untuk terlibat dalam proyek yang memerlukan pemikiran kreatif bisa sangat bermanfaat.
- Pengembangan Keterampilan
Mengikuti pelatihan dan kursus untuk mengembangkan keterampilan baru tidak hanya dapat meningkatkan kompetensi, tetapi juga memberikan rasa pencapaian dan kebanggaan. Hal ini dapat mengurangi perasaan bosan dan menambah nilai dalam karir jangka panjang.
- Mencari Mentor
Memiliki mentor yang dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan perspektif yang lebih luas tentang karier dapat sangat membantu. Mentor dapat membantu Gen Z untuk menavigasi tantangan awal karier dan memberikan wawasan tentang bagaimana mengatasi perasaan bosan atau kurang puas.
- Menyeimbangkan Kehidupan Kerja dan Pribadi
Penting untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menghabiskan waktu untuk hobi, berolahraga, dan berkumpul dengan teman-teman dapat membantu meredakan stres dan memberikan perspektif yang lebih positif terhadap pekerjaan.
Ennui dalam Perspektif Jangka Panjang
Meskipun perasaan lelah dan bosan adalah bagian alami dari perjalanan profesional, penting untuk mengakui bahwa emosi ini sering kali sementara dan dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Salah satu pelajaran dari karakter Ennui dalam “Inside Out 2” adalah bahwa kebosanan tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang berada di jalur karir yang salah. Sebaliknya, itu bisa menjadi bagian dari proses adaptasi dan perkembangan profesional.
Seiring waktu, dengan pengalaman dan perspektif yang lebih luas, banyak pekerja muda belajar untuk menerima dan mengelola perasaan ini dengan lebih baik. Mereka mulai memahami bahwa setiap fase dalam karier memiliki tantangan dan imbalannya sendiri, dan bahwa menemukan kepuasan dan makna dalam pekerjaan seringkali memerlukan waktu dan usaha.
Karakter Ennui dalam “Inside Out 2” memberikan cerminan yang tepat tentang perasaan banyak anggota Gen Z di dunia kerja saat ini. Meskipun perasaan lelah dan bosan adalah bagian alami dari perjalanan profesional, memahami dan mengelola emosi dengan mindfulness ini dapat membantu generasi muda untuk menemukan kepuasan dan makna dalam karir mereka. Sama seperti Riley dalam film, pekerja Gen Z perlu belajar untuk menerima dan mengatasi Ennui sebagai bagian dari pengalaman hidup mereka. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi.