Eksistensi Menembus Generasi Melalui Karya John Lennon

Eksistensi Menembus Generasi Melalui Karya John Lennon

FYPMedia.id – John Lennon adalah vokalis dari band fenomenal asal Liverpool, Inggris, The Beatles. Pesona dan kharisma dari John Lennon mampu membuat banyak orang takluk dan terpana. Baik dari gaya bernyanyi, penampilan diatas panggung, hingga semua hal yang dilakukan diluar panggung pun menjadi sorotan dan senantiasa diikuti oleh fans nya. Fans John Lennon sendiri tidak hanya terdiri dari kaum hawa saja, namun dari kalangan pria dan remaja juga ada.  Pada masa itu, Lennon dikenal layaknya seorang megabintang dan tidak ada yang mengalahkan pesonanya.

Melalui lantunan – lantunan lagu yang ia bawakan bersama The Beatles yang berjudul Love Me Do, membawanya kepada jalan ketenaran bersama rekan – rekan seperjuangan di band The Beatles, yakni Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr. Sekelompok anak muda ini ternyata mampu mempengaruhi eksistensi musik rock’n roll. Mereka mungkin pada awalnya tidak menyangka ketenaran mereka akan ‘abadi’ hingga sampai beberapa generasi selanjutnya. Bahkan, hingga saat ini masih banyak orang yang melantunkan lagu Hey Jude, Yesterday, Blackbird, dan lainnya. Ini membuktikan bahwa musik yang mereka hasilkan sangat berkualitas dan abadi untuk didengarkan sepanjang masa.

Efek ketenaran The Beatles ternyata tidak hanya dirasakan di negara Inggris saja. Namun di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia, pada masa itu, presiden Soekarno sampai – sampai mengeluarkan pernyataan melarang keberadaan musik barat yang ia sebut sebagai musik ngak ngik ngok. Serta, memerintahkan pihak kepolisian turut merazia pemuda/i yang melanggar aturan. Mulai dari razia pakaian yang dikenakan, jika dianggap kebarat – baratan maka akan dirazia. Potongan rambut hingga orang yang mendengarkan musik barat dan Musisi yang menyanyikan lagu – lagu barat semuanya tidak luput dari razia. Presiden Soekarno saat itu menganggap musik dan budaya barat dapat merusak jiwa nasionalisme anak – anak muda Indonesia. Namun, larangan tersebut tidak bertahan lama, lantaran presiden Soekarno turun dari tahta kepresidenan dan digantikan oleh Soeharto.

Sang vokalis, John Lennon juga tidak serta merta dikenang dengan hal – hal tenar yang ia lakukan diatas panggung. Mulai dari kedekatannya dengan Yoko Ono, padahal saat itu ia masih memiliki seorang istri dan anak, hingga pernyataannya yang mengatakan “The Beatles lebih terkenal dibandingkan Yesus” sontak saja membuat band tersebut dikecam dimana – mana. Pernyataan tersebut yang akhirnya menghantarkan dirinya sendiri menuju kematian. John Lennon meninggal pada 8 Desember 1980 akibat ditembak oleh fansnya sendiri, Mark David Chapman.

Kematian John Lennon sendiri tidak serta merta membuat karya – karya nya ikut mati terkubur bersama jasadnya. Seperti lagu Imagine yang hingga saat ini masih dinyanyikan oleh banyak orang dan dalam berbagai kesempatan. Lagu tersebut identik dengan pesan perdamaian yang disampaikan oleh John Lennon dan harapannya akan sebuah tatanan negara yang penuh kedamaian tertuang dalam lagunya tersebut. Selain lagu Imagine, lagu Merry Xmas (War is Over) juga tidak kalah fenomenal dan menjadi lagu yang sering kali diputar saat menjelang Natal maupun saat Natal. Lagu tersebut menggambarkan bagaimana suasana perang dingin dan tidak semua orang merayakan Natal dengan sukacita. Lennon memberikan gambaran Natal versi lain dalam lagu tersebut.

Melihat beragam karya – karya Lennon yang abadi dan masih didengungkan hingga saat ini, bahkan kemunculan fansnya yang dari kalangan muda, menunjukkan bahwa Lennon ‘tidak mati’. Lantaran karya – karyanya nan abadi tidak lapuk oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan. Bukan tidak mungkin hingga 30 tahun kemudian anak cucu kita masih mengenang John Lennon dengan baik dengan lagu – lagunya.

(riz/riy)