Disiplin ala Jepang vs. Kreativitas ala Finlandia: Mana yang Lebih Cocok untuk Indonesia?

Displin Jepang vs Kreativitas Finlandia

FYPMedia.ID- Sistem pendidikan di setiap negara memiliki karakteristik unik yang mencerminkan budaya, nilai-nilai, dan tujuan masing-masing. Finlandia dan Jepang sering disebut sebagai negara dengan sistem pendidikan yang menginspirasi dunia, sementara Indonesia terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya meskipun menghadapi banyak masalah sosial dan geografis.

Artikel ini akan membahas perbandingan sistem pendidikan Finlandia, Jepang, Indonesia, serta hal-hal menarik yang dapat diadopsi untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Sistem Pendidikan di Finlandia 

Finlandia dikenal dengan pendekatannya yang mengutamakan kebahagiaan siswa dan kualitas pendidikan. Jam belajar siswa  relatif singkat, yaitu sekitar 5-6 jam per hari, tanpa beban tugas rumah yang berat. Di Finlandia, evaluasi lebih menekankan pada umpan balik dibandingkan nilai ujian formal. 

Baca juga: Finlandia Terapkan Literasi Media di SD untuk Cegah Hoax

Guru di Finlandia merupakan pilar terpenting bagi keberhasilan sistem pendidikan. Semua guru wajib memiliki gelar master, dan profesinya sangat dihargai.

Selain itu, pendidikan di Finlandia gratis mulai dari tingkat dasar hingga universitas, termasuk penyediaan makanan di sekolah.

Pendidikan yang adil juga menjadi prioritas utama.Baik sekolah di kota besar maupun di daerah terpencil memiliki fasilitas dan kualitas pendidikan setara.

Sistem Pendidikan di Jepang

Di Jepang, pendidikan tidak hanya tentang belajar akademik tetapi juga pembentukan karakter.Sejak dini, siswa ditanamkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kebersihan melalui kegiatan sekolah sehari-hari.

Jepang juga memiliki jam belajar yang relatif panjang dan kalender akademik yang ketat.

Namun, siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti klub olahraga dan klub seni, yang membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan bekerja sama dalam tim.

Untuk sistem ujian di Jepang bisa dikatakan sangat kompetitif, terutama dalam persiapan masuk universitas. Hal ini memberikan tekanan yang besar  bagi siswa, tetapi juga menjadi motivasi mereka untuk giat belajar.

Baca juga: Pendidikan Sampe Perguruan Tinggi Penting Ga Sih? Simak 6 Alasan Ini

Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan Indonesia terus berkembang dengan kurikulum nasional sebagai pedoman utama.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mencoba mengalihkan fokusnya dari peningkatan akademis semata ke pengembangan keterampilan hidup.

Namun, tantangan terhadap keadilan masih menjadi masalah besar. Di beberapa daerah terpencil, akses terhadap sekolah berkualitas terbatas karena kurangnya infrastruktur dan fasilitas yang memadai. 

Selain itu, pelatihan guru di Indonesia perlu ditingkatkan agar kualitas pendidikan lebih merata. Sistem evaluasi di Indonesia juga cenderung berbasis ujian.

Meski ujian nasional sudah ditiadakan, sebagian besar sekolah masih mengandalkan nilai ujian untuk menilai prestasi siswa.

Hal Menarik yang Bisa Diadopsi untuk Indonesia 

  • Pendidikan Holistik (Finlandia)

Indonesia bisa mengurangi tekanan pada ujian dan lebih fokus pada pengembangan kreativitas, empati, dan keterampilan hidup. Dengan menerapkan jam belajar yang singkat namun efektif, siswa tidak akan terbebani, mirip dengan pendekatan Finlandia yang menekankan kesejahteraan siswa dan pembelajaran yang seimbang.

  • Penanaman Nilai Budaya dan Disiplin (Jepang)

Memasukkan pendidikan karakter seperti disiplin, tanggung jawab dan kebersihan dalam kurikulum akan membantu menciptakan generasi yang lebih jujur dan sadar lingkungan.

  • Meningkatkan Kualitas Guru (Finlandia dan Jepang)

Pelatihan dan sertifikasi wajib untuk guru dapat menjadi langkah awal. Selain itu, meningkatkan kesejahteraan guru dapat memotivasi mereka untuk memberikan pengajaran terbaik.

  • Pemerataan Akses Pendidikan (Finlandia)

Indonesia perlu membahas penggunaan teknologi, seperti pembelajaran online, untuk menjangkau daerah terpencil. Pemerintah juga dapat berfokus pada peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

  • Kegiatan Ekstrakurikuler yang Terintegrasi (Jepang)

Menjadikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian penting dalam perkembangan siswa akan membantu membentuk karakter mereka di luar bidang akademik.

Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang unik dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakatnya. Indonesia, dengan segala potensinya, dapat belajar banyak dari negara-negara maju seperti Finlandia dan Jepang.

Dengan fokus pada pengembangan karakter, pemerataan akses, dan peningkatan kualitas guru, Indonesia bisa menciptakan generasi emas yang siap menghadapi tantangan global. 

Sistem pendidikan mana paling ideal untuk Indonesia? Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?