FYPMedia.ID - Dengan berbagai budaya yang berbeda-beda, Indonesia memiliki beragam makanan yang khas dan menggugah selera. Salah satu pengaruh terbesar dalam dunia kuliner di Indonesia adalah masakan Tiongkok. Hidangan-hidangan yang berasal dari negeri tirai bambu ini telah melebur dengan selera lokal.
Di Indonesia, masakan Tiongkok berkembang menjadi salah satu kuliner favorit yang kerap ditemukan di berbagai daerah. Pengaruhnya tidak hanya terlihat dari restoran mewah, tetapi juga pada jajanan kaki lima dan hidangan rumah tangga. Bumbu-bumbu yang digunakan pun banyak yang disesuaikan dengan selera lokal, menjadikan masakan ini semakin akrab di lidah masyarakat Indonesia.
Lalu, makanan Tiongkok apa saja yang populer di Indonesia?
-
Dimsum
sumber foto: grid.id[/caption]
Dimsum merupakan hidangan khas Tiongkok yang berasal dari wilayah selatan, terutama Guangdong dan Hong Kong. Makanan ini terdiri dari berbagai jenis camilan kecil, seperti bakpao, siomay, hakau, pangsit, dan lumpia. Istilah "dimsum" berasal dari bahasa Kanton, yang secara harfiah berarti "makanan kecil yang menyenangkan hati."
Awalnya, dimsum disajikan sebagai camilan atau menu sarapan di kedai-kedai teh yang terkenal di daerah asalnya. Seiring waktu, dimsum mulai dikenal luas di luar Tiongkok, termasuk di Indonesia, setelah diperkenalkan oleh para imigran Tionghoa pada sekitar abad ke-20. Kini, dimsum telah menjadi salah satu makanan yang populer di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Rayakan Tahun Baru dengan Hidangan Istimewa dari Berbagai Negara
-
Kwetiau
sumber foto: canva.com[/caption]
Meskipun sangat populer di Indonesia, kwetiau sebenarnya berasa dari Tiongkok. Di negara asalnya, hidangan ini dikenal dengan nama char kway teow. Awalnya, kwetiau merupakan makanan sederhana yang dijual oleh para nelayan dan petani, yang di malam hari beralih profesi menjadi penjual makanan untuk menambah penghasilan.
-
Bakpao
[caption id="" align="aligncenter" width="434"]
sumber foto: Fimela.com[/caption]
Di negara asalnya, bakpao umumnya diisi dengan daging cincang, namun di Indonesia, isian bakpao telah beradaptasi dengan selera lokal, seperti daging ayam, sapi, sayuran, hingga varian manis seperti cokelat.
Diperkirakan bakpao mulai diperkenalkan ke Indonesia pada era 1800-an sebagai bagian dari proses akulturasi budaya Tiongkok di Nusantara. Terbuat dari adonan tepung terigu dan ragi yang membuatnya lembut dan mengembang, bakpao biasanya dikukus hingga matang dengan isian yang menggugah selera, menjadikannya camilan yang digemari hingga kini.
-
Cakwe
[caption id="" align="aligncenter" width="409"]
sumber foto: bakingworldmedia.com[/caption]
Nama "cakwe" berasal dari dialek Hokkian, cahkwe, yang secara harfiah berarti "hantu yang digoreng." Penamaan ini memiliki kaitan dengan sejarah kematian Jenderal Yue Fei pada era Dinasti Song, sehingga cakwe diyakini menjadi simbol protes rakyat terhadap ketidakadilan yang menimpa sang jenderal. Kini, cakwe dikenal sebagai camilan goreng yang nikmat dan digemari oleh banyak orang di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: 6 Makanan Viral di TikTok Sepanjang 2024: Sudah Coba Semua?
-
Kue Keranjang
sumber foto: Arashi.co.id[/caption]
Kue keranjang merupakan makanan tradisional khas Tiongkok yang hadir di Indonesia bersamaan dengan masuknya budaya Tionghoa. Dalam bahasa Mandarin, kue ini dikenal sebagai nián gÄo, sedangkan dalam bahasa Hokkien disebut tiâ¿-kóe.
Kue keranjang memiliki makna simbolis yang mendalam. Bentuknya yang bulat melambangkan harapan agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu, hidup rukun, dan memiliki tekad yang bulat.
Teksturnya yang lengket juga melambangkan hubungan persaudaraan yang erat dan kuat. Di Indonesia, kue ini dikenal dengan berbagai sebutan, salah satunya dodol Cina, karena tekstur dan rasanya yang mirip dengan dodol tradisional.
-
Bakcang
Sumber foto: Sitimustiani.com[/caption]
Bakcang adalah makanan tradisional khas Tiongkok yang memiliki bentuk unik berupa limas segitiga. Nama "bakcang" berasal dari bahasa Hokkien, yaitu bah ts