Demi Mental Health Mahasiswa, UGM Larang Praktik Dosen Killer

Demi Mental Health Mahasiswa, UGM Larang Praktik Dosen Killer
Foto: CNN

FYPMedia.id – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sedang mengembangkan prosedur operasi standar (SOP) baru untuk memastikan terciptanya lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika.

Dalam pembahasan SOP ini, UGM mengutamakan upaya untuk menghindari keberadaan “dosen killer” yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesejahteraan mahasiswa.

Dosen killer, yang dikenal dengan kebijakan penilaian yang ketat dan sikap dingin, tidak sesuai dengan visi UGM untuk menciptakan lingkungan akademis yang menyenangkan.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro, menyampaikan komitmennya untuk melarang dosen killer di kampus tersebut.

“Kita kan tidak pernah tahu mahasiswa yang datang ke tempat kita itu siapa, individunya, latar belakang keluarganya kita kan nggak pernah tahu,” ujar Prof Wening.

“Intinya kita punya kewajiban, membuat lingkungan yang betul-betul mereka itu aman dan nyaman,” tambahnya.

UGM berharap untuk menghilangkan bentuk-bentuk kekerasan, baik verbal, fisik, maupun psikologis di dalam lingkungan kampus.

Wening menjelaskan bahwa kekerasan verbal dan psikologis yang mungkin digunakan oleh dosen killer tidak seharusnya terjadi.

Untuk itu, UGM berupaya menyusun SOP yang menjelaskan standar operasional prosedur untuk menciptakan relasi yang aman dan nyaman antara dosen, mahasiswa, dan orangtua.

“Kampus seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika,” tegas Prof Wening. UGM berkomitmen tidak hanya mengajarkan ilmu kepada mahasiswanya tetapi juga nilai atau value.

Dengan SOP kampus aman dan nyaman, UGM berharap dapat melindungi kesehatan mental mahasiswa.

Wening menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya UGM di bawah kepemimpinan Rektor Prof Ova Emilia untuk mewujudkan kampus yang aman, nyaman, inklusif, dan bertanggung jawab secara sosial.

Salah satu contoh nyata adalah pada Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2023, di mana UGM berusaha menciptakan pengalaman positif bagi mahasiswa baru dengan menghapuskan penugasan yang dianggap sebagai bentuk kekerasan simbolik.

(rin)