FYP Media.ID – Kamis, 22 Mei 2025 – Mantan Bupati Purwakarta yang kini dikenal sebagai tokoh masyarakat Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia membagikan uang tunai sebesar Rp25 juta kepada para siswa yang lulus dari program pelatihan berkonsep barak militer. Program ini disebut-sebut sebagai salah satu inisiatif unik Dedi dalam membentuk karakter disiplin, tangguh, dan berintegritas bagi generasi muda.
Kegiatan pembagian hadiah ini berlangsung di kawasan lingkungan pedesaan tempat program barak militer dilaksanakan. Dalam suasana penuh semangat dan haru, para siswa berkumpul di lapangan utama setelah menjalani pelatihan intensif selama beberapa pekan. Dedi, yang hadir dengan pakaian khas adat Sunda, terlihat akrab dan emosional saat menyapa para peserta satu per satu.
Program pelatihan ini bukanlah barak militer dalam arti sebenarnya, melainkan sebuah program pembinaan karakter yang meniru kedisiplinan dan ketegasan militer. Para peserta—mayoritas adalah siswa lulusan SMP dan SMA yang belum menentukan arah hidupnya—dilatih bangun pagi, hidup mandiri, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengasah kemampuan kepemimpinan serta solidaritas.
“Ini bukan tempat menghukum anak-anak. Ini tempat mendidik mereka untuk menjadi manusia sejati, manusia yang siap menghadapi tantangan hidup. Mereka dididik untuk tidak manja, untuk tidak mudah menyerah,” ujar Dedi dalam sambutannya.
Program ini telah berjalan selama beberapa tahun, dan menjadi alternatif pendidikan karakter yang lebih ‘keras’ tapi penuh kasih sayang. Tak hanya itu, program ini juga membekali peserta dengan keterampilan seperti pertanian, peternakan, bahkan kewirausahaan kecil-kecilan.
Baca Juga : Duka di Garut, Harapan Baru dari Dedi Mulyadi untuk Anak-Anak Korban
Dedi Mulyadi membagikan hadiah uang tunai Rp25 juta sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan keteguhan para siswa yang telah menyelesaikan pelatihan. Namun, Dedi menegaskan bahwa hadiah ini bukan semata-mata soal materi.
“Uang ini simbol. Saya ingin anak-anak tahu bahwa kerja keras itu dihargai. Tapi lebih dari itu, saya ingin mereka belajar bahwa hidup ini tentang perjuangan. Tidak semua orang dapat uang dari orang tua. Tidak semua orang lahir dalam keadaan mudah. Tapi semua orang bisa belajar untuk tidak menyerah,” ungkap Dedi di depan para peserta.
Pembagian hadiah ini juga dilakukan secara simbolis kepada beberapa peserta terbaik yang dinilai menunjukkan perubahan signifikan dalam sikap, kedisiplinan, dan motivasi diri selama pelatihan.
Salah satu penerima hadiah, Wawan (17), mengaku terharu hingga menangis. “Saya dulu bandel, sering bikin masalah. Tapi setelah ikut barak ini, saya jadi lebih ngerti hidup. Uang ini bukan cuma hadiah, tapi bukti bahwa saya bisa berubah,” ujar Wawan sambil terbata-bata.
Program ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat setempat. Orang tua para peserta bahkan menyebut perubahan anak-anak mereka terasa nyata sejak mengikuti pelatihan ini.
“Ia sekarang bangun pagi sendiri, membantu orang tua, dan tidak lagi bermain game sepanjang hari. Saya terharu melihat perubahan anak saya,” ujar Rina, salah satu orang tua peserta.
Tak sedikit warga yang berharap program ini diperluas dan didukung oleh pemerintah daerah maupun pusat agar dapat menjangkau lebih banyak anak muda yang membutuhkan pembinaan serupa.
Sebagai tokoh yang dikenal dekat dengan budaya Sunda, Dedi tidak sekadar mengandalkan metode militeristik. Ia memadukannya dengan pendekatan kultural yang kuat. Dalam sesi akhir pelatihan, peserta diajak menyimak petuah Sunda, belajar filosofi hidup dari tokoh-tokoh tradisional, hingga praktik langsung dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
“Anak-anak ini tidak hanya dilatih fisiknya, tapi juga rohaninya. Mereka belajar soal kasih sayang, hormat kepada orang tua, dan makna gotong royong. Itu yang membedakan program ini dari sekadar pelatihan militer,” kata Dedi.
Menurut Dedi, Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang yang berkarakter kuat. Lewat program barak militer ini, ia ingin berkontribusi dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, mandiri, dan berakhlak.
Baca Juga : Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mendapat Ancaman Pembunuhan: Tetap Teguh Melayani Rakyat
“Negara ini butuh pemuda yang bukan hanya bisa main TikTok, tapi juga bisa mencangkul, bisa memimpin, bisa tahan banting,” ujar Dedi dalam gaya khasnya yang lugas namun bersahabat.
Aksi Dedi Mulyadi ini pun langsung menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang mengapresiasi langkah tersebut sebagai contoh nyata kepedulian terhadap generasi muda. Tagar seperti #DediMulyadi, #BarakMiliterAnakMuda, dan #PemudaTangguh pun sempat menjadi tren lokal di Twitter dan Instagram.
Sebagian warganet juga berharap tokoh-tokoh lain di Indonesia bisa mengambil inspirasi dari langkah Dedi ini, dan membuat lebih banyak program pembinaan anak muda di berbagai wilayah Indonesia.
Langkah Dedi Mulyadi membagikan Rp25 juta kepada lulusan program barak militer bukan sekadar aksi bagi-bagi uang. Ini adalah bentuk nyata dari penghargaan atas perubahan dan perjuangan anak-anak muda dalam membentuk diri menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri. Program ini pun menjadi bukti bahwa pendekatan kultural, disiplin, dan kasih sayang bisa berjalan beriringan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkarakter.