FYPMedia.ID – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) disebut-sebut menjadi target serangan kelompok ransomware. Informasi ini pertama kali beredar di media sosial X melalui akun @bjorkanesiaaa, yang menyebut bahwa sebanyak 4,9 juta database nasabah BCA Mobile berada dalam ancaman peretasan.
Dalam unggahannya, akun tersebut menampilkan tangkapan layar yang diduga sebagai bukti akses ke database BCA.
“Sebuah kejutan bagi bank-bank di Indonesia, jika tidak merespon hal ini maka Bank BCA akan mengalami pembobolan besar-besaran,” tulis akun tersebut pada Rabu (5/2).
Tak hanya itu, Bjorka juga menyebut bahwa kelompok ransomware yang menyerang bisa saja menyasar semua bank di Indonesia.
“Bank BSI dan BCA menjadi sasaran kelompok ransomware, dan mungkin mereka akan menyasar semua bank di Indonesia, tapi entahlah hanya mencoba menebak-nebak saja, hahahaha,” lanjutnya.
Peringatan Bjorka: BCA Bantah Kebocoran Data Nasabah
Menanggapi kabar tersebut, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, membantah klaim Bjorka dan memastikan bahwa data nasabah tetap aman.
Baca juga: Yuk Kenali Phising, Smishing, dan Vishing: Kejahatan Siber yang Incar Data Pribadi
“Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman,” ujar Hera kepada, Kamis (6/2).
BCA juga mengingatkan nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan bank. Nasabah diminta untuk tidak membagikan informasi rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN) kepada siapa pun.
Sebagai langkah perlindungan tambahan, BCA terus memperkuat sistem keamanannya dengan menerapkan strategi berlapis serta berbagai upaya mitigasi risiko.
Apa itu Ransomware?
Menurut perusahaan keamanan siber Trellix, ransomware adalah jenis malware berbahaya yang bertujuan mengenkripsi data pengguna di perangkat atau jaringan. Para pelaku kejahatan siber kemudian meminta tebusan untuk memulihkan akses data tersebut.
Ransomware biasanya dikirim melalui email spam yang berisi tautan atau lampiran berbahaya. Begitu masuk ke sistem, malware ini akan mengenkripsi file penting, termasuk dokumen, gambar, dan database.
Jenis Ransomware:
- Leakware, yang mengancam untuk membocorkan data korban jika tebusan tidak dibayar.
- Lockers, yang mengunci akses perangkat korban hingga pembayaran dilakukan.
Serangan ransomware dapat menyebabkan kerugian besar, baik secara finansial maupun operasional. Korban serangan ini bisa kehilangan akses data pribadi, mengalami gangguan sistem layanan, dan bahkan harus membayar sejumlah uang tebusan agar data bisa dikembalikan.